DIA?

01

Happy reading♡

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Memperlihatkan seorang remaja perempuan yang sedang berjalan memasuki sekolah, dia menjadi pusat tumpuan karna badannya yang di penuhi dengan tattoo. Namun, dia terlihat tidak memperdulikan di sekitarnya karna dia sudah lali dengan keadaan seperti itu. Kemudian, dia pun berjalan menuju kelas nya 12D. Boleh di katakan, kelas itu adalah kelas yang paling nakal sehingga tiada guru yang ingin mengajar di sana. Namun, dia menjadi murid harapan sekolahnya karna kepintaran nya. Tidak lama setelah itu, dia pun masuk ke dalam kelas dan duduk di meja nya. Setelah itu, ada beberapa rakan sekelas nya menghampiri dia.

"Vanya, lu tau ga. Jadual kita hari ini diawali dengan ibu Viona," ujar salah satu dari mereka.

"Erghhh! Matematika mematikan, buat kayak yang biasanya saja. Kita buat kayak dia gaada di kelas ini," jawab Lavanya sehingga membuat semua rakan sekelas nya bersorak.

Tidak lama setelah itu, bel sekolah pun berbunyi menandakan waktu belajar sudah bermula. Kelas lain sudah diam dan belajar, hanya kelas itu yang masih lagi berisik. Sehingga lah ibu Viona masuk, mereka pun mengikuti arahan Lavanya tadi.

"Kalian ya! Saya masuk, kalian masih lagi berisik. Memang gaada sopan santunnya," ujar ibu Viona.

"Suruh siapa masuk?" Jawab Lavanya, sehingga membuat rakan sekelas nya tertawa.

"Kamu ya Lavanya Morana! Keluar kamu dari kelas ini, sudah lah bertattoo. Kurang ajar pula," lanjut ibu Viona.

"Ok, gua juga ga mau berada di sini. Dasar JANDA TUA yang gatal," ujar nya sembari berdiri dan keluar.

"Siapa yang tidak suka akan kelas saya, silahkan keluar juga." Ujar ibu Viona, dia pun terkejut karna semua murid di kelas itu pun keluar.

"Bagi kami, Lavanya Morana adalah ketua kami." Ujar Maren, mewakili teman sekelasnya.

*Skip istirahat*

Terlihat Lavanya yang sedang duduk di taman belakang sekolah, mendengarkan lagu menggunakan earpod nya sembari menunggu bel istirahat berbunyi.

"Haih, sekolah yang sangat membosankan." Gumam nya sendirian.

Tidak lama setelah itu, tiba-tiba ada tangan yang menariknya sehingga membuatnya berdiri. Lalu, orang itu menampar Lavanya.

"Itu akibatnya kalo main-main sama gua, gua udah bilang jangan deket-deket sama pak Kiernan." Ujar Rosalee, seorang remaja perempuan yang super terkenal.

Melihat itu, Lavanya tidak tinggal diam. Dia bertindak menendang perut Rosalee, seterusnya dia menarik rambut Rosalee yang sedang tersungkur kesakitan.

"Kalo ga tau apa-apa, jangan asal ngelabrak." Bisik Lavanya, pada saat yang bersamaan pak Kiernan pun datang.

"Ada apa ini?" Tanya pak Kiernan, dengan sigap Rosalee memeluk nya dan berkata.

"Sayang, dia nyakitin aku."

Melihat itu, Lavanya tersenyum miring dan berkata.

"Bang, gua tau lu banyak ngegoda murid tapi jangan yang kayak gini juga yang lu pilih."

"Dih siapa juga yang mahu sama dia ini dek," ujar pak Kiernan sembari melepaskan pelukan Rosalee.

Mendengar itu, Rosalee terkejut dan berkata.

"HAH? A - ADEK?"

"Iya, kami bersaudara." Ujar pak Kiernan dan Lavanya bersamaan, Rosalee pun malu dan berlari meninggalkan mereka berdua di taman itu.

Melihat itu, mereka berdua pun tertawa sembari menggelengkan kepala. Lalu, bel sekolah pun berbunyi menandakan waktu istirahat sudah habis dan mereka pun berpencar di situ.

*Skip pulang sekolah*

Terlihat Lavanya sedang menuju ke parkiran untuk menunggangi sepeda motor nya, setelah sampai di sana dia pun menunggu abang nya karna mereka sudah berjanji untuk pulang bersama. Tidak lama setelah itu, Kiernan pun datang dan mereka pun pulang.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Stay tune yaa hwehehe♡