Leonidas Mavra seorang duda tidak beranak yang telah kematian istri nya, dia juga seorang CEO NO 1 di Korea. Namun, tanpa pengetahuan publik. Dia adalah seorang mafia, dia terlihat dingin terkecuali bersama orang yang dia sayangi.
Apakah jadi nya j...
Kemudian, Lavanya pun menatap wajah kakak laki-laki nya itu.
"Emang ada yah orang menjodohkan anak nya meskipun orang tua nya udah ga ada masih di terusin?" Ujar nya, kebingungan.
"Walaupun cara ini udah lawas tapi ini permintaan mamah dan papah sebelum mereka pergi Vanya, lu emang ga mau menunaikan permintaan terakhir mereka?" Jelas Keirnan lagi, membujuk adik nya itu.
Lantas Lavanya seketika tersadar, dia kembali menatap Kiernan sembari mengangguk dan berkata.
"Baiklah, kasih gua waktu dua minggu untuk pdkt."
Kiernan yang mendengar jawaban adiknya itu pun tersenyum dan mengangguk tanda setuju, dia kemudian mengelus rambut Lavanya.
*DI SISILEO*
Terlihat Leonidas dan saudara-saudara nya sedang makan malam, tiba-tiba Rhysand bersuara.
"Leo, lu yakin mau jadiin cewe itu istri lu?"
Mendengar itu, semua saudara nya pun menatap Leonidas dengan penuh kebingungan.
"Hah? Cewe? Cewe apa nih?" Tanya Alister kebingungan, di sambut dengan anggukan Alden dan Venezio tanda setuju.
Leo pun menghelakan napas, dia pun bersuara.
"Inget ga cewe yang ngebantai habis geng sebelah tempoh hari?" Tanya nya, mereka pun mengangguk.
"Jadi gua minta Jasver buat nyariin info tentang cewe itu, Jasver jelasin." Lanjut Leonidas, Jasver pun menjelaskan semuanya.
"Oh, ternyata Lavanya sama Kiernan anak dari paman Morana dan Tante Morana." Ujar Colvin, di sambut dengan anggukan ke enam saudara nya kecuali Leonidas.
"Tapi lu ga manfaatin dia kan? Jangan cuma karna muka nya mirip Aylee," peringat Lorcan.
"Jangan risau, gua ga akan manfaatin dia kok." Jawab Leonidas antusias, mereka semua pun mengangguk setelah mendengar jawaban Leonidas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Lorcan yang memfoto)
Setelah beberapa minit, mereka pun selesai makan dan kembali ke kamar masing-masing. Leonidas pun kembali ke meja kerja nya, dia memandangi foto mendiang istri nya yang berada di atas meja nya.
"Yang, akhirnya aku menemui dia." Ujar nya, sembari melihat foto itu.
*FLASHBACK*
Terlihat Aylee yang sedang sekarat karna di temb*k oleh musuh Leonidas, Leonidas yang melhat itu pun bergegas menghampiri Aylee dan mengangkat istri nya. Sementara itu, saudara-saudara nya yang lain pun segera melawan musuh mereka.
"Sayang, aku mohon bertahan." Ujar Leonidas sembari meletakkan istri nya ke dalam mobil, dia jelas tak mau kehilangan istri tercinta nya.
"S s sayanghh, akuhh harap kamuhh cari anak teman ortu kamu ituhh dan jadiin dia pengganti ku yah?" Ujar Aylee terbata-bata, menahan sakit.
"Shhh shhh shhh, kamu jangan ngomong gitu. Aku yakin kamu akan selamat," jawab Leonidas sembari menekan luka temb*kan yang terkena kepada istri nya.
Sesampai nya di rumah sakit, dia kembal mengangkat istri nya dan masuk ke dalam rumah sakit sembari berteriak.
"SIAPA PUN ITU, TOLONG TANGANI DAN SELAMATKAN ISTRI SAYA DENGAN SEGERA."
Dokte dan suster yang melihat itu pun segera menangani Aylee dan membawa nya ke ruang IGD, Leonidas yang melihat itu pun tidak tenang dengan keadaan istri nya dan dia berdoa atas keselamatan istri nya. Setelah beberapa minit, terlihat saudara-saudara Leonidas yang lain pun datang dan memberikan jaket Aylee yang tertinggal di mansion musuh.
Leonidas pun mengambil jaket itu, lalu memeluk nya dan mengelusnya. Tidak lama setelah itu, dia berhenti mengelusnya karna merasakan ada kertas di saku jaket itu. Kemudian nya, dia pun mengambil kertas itu dan mendapati bahwa itu adalah kertas USG anak mereka. Melihat itu, Leonidas pun kembali histeris sembari ditenangi saudara-saudara nya.
Ya, Aylee sedang hamil anak mereka setelah satu tahun dari pernikahan mereka. Di hari Aylee dinyatakan hilang, Aylee berniat untuk mengasih surprise ke Leonidas tetapi dia berujung di culik oleh geng musuh suami nya. Setelah beberapa jam, dokter pun keluar dari ruangan IGD dengan raut wajah yang sedih. Melihat itu, Leonidas dan saudara-saudara nya pun menghampiri dokter itu.
"Bagaimana dengan istri dan bayi saya dok?" Tanya Leonidas, wajah nya tampak khawatir.
"Maafkan kami, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi peluru itu sangat dalam dan mengenai hati nya." Jawab dokter itu dengan raut wajah yang sedih, kesal dan serba salah.
"APA? SAYA SUDAH BILANG SELAMATKAN MEREKA KAN?" Marah Leonidas sembari menggenggam kerah baju dokter itu, mata nya tampak merah karna marah.
Melihat itu, saudara-saudara Leonidas yang lain pun berusaha melepaskan genggaman Leonidas dari kerah baju dokter itu. Setelah itu, Leonidas pun melepaskan genggaman nya dari kerah baju dokter itu dan masuk ke ruangan IGD untuk menemui Aylee. Sesampainya di dalam ruangan, dia mendapati Aylee sudah ditutupi dengan kain putih. Dia pun menghampiri Aylee dan membuka kain putih itu secara perlahan, terlihat wajah cantik Aylee seperti sedang tertidur di balik kain putih itu. Melihat itu, Leonidas pun memeluk Aylee.
"Sayang, bangun. Penantian kita selama setahun kita rayain bareng yuk," ujar nya sembari menangis histeris.
~SKIP ESOK HARI~
Hari itu adalah hari dimana pemakaman Aylee, suasana sedih pun tidak henti-henti dirasakan oleh orang-orang yang hadir disana. Suasana sedih hari itu pun bertambah atas turun nya hujan yang sangat lebat, orang-orang pun bergegas melindungi diri kecuali Leonidas yang meratapi kuburan istrinya yang tercinta.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*FLASHBACK END*
*Di sisi Lavanya*
Melihat Lavanya yang tunduk dan diam, Kiernan pun bersuara.
"Ini terpulang lu saja Vanya, tugas gue hanya menjaga lu sampe lu nikah. Selebihnya tugas laki lu buat ngejaga lu, gue ga bilang gue ngelepas lu ya. Lu tetap adek gue kok tapi gue ga setiap saat untuk ngejaga lu, minimal kalo lo nikah ada yang ngejaga lu."
Mendengar itu, Lavanya pun menatap Kiernan dan senyum.
"Okeh gue terima perjodohan ini tapi ada syaratnya," ujar nya sehingga membuat Kiernan bingung.