Part 45

336 24 0
                                    

Jeongwoo duduk di kursi yang berada disebelah nayna, dia tak duduk didepannya melainkan memilih di samping nayna karena ingin melihat Justin.

"Kamu sendirian aja? Lagi ngapain disini?" Tanya Jeongwoo

"Kamu sendiri lagi apa di bandara?" Ucap nayna

"Jawab dulu pertanyaan aku" ucap jeongwoo

"Aku lagi nunggu ibuku, katanya jam 2 dia nyampe sini." Ucap nayna

"Sendiri?" Tanya Jeongwoo

"Iya, kamu ngapain disini?" Ucap nayna

"Aku mau ke Amerika lanjut studi S2, kebetulan aku dapat beasiswa nay. Tadi ga sengaja liat kamu disini jadi aku kesini dulu pengen lihat dia." Ucap jeongwoo

"Justin?" Tanya nayna

"Iya, aku pengen liat Justin sebelum pergi ke US." Ucap Jeongwoo

"Yaudah lihat aja sepuasnya sebelum kamu berangkat." Ucap nayna pasrah karena bagaimanapun dia tak bisa menyangkal akan kebenaran bahwa Justin anak jeongwoo.

"Ganteng banget, dia mirip aku nay." Ucap jeongwoo

"Maaf, maaf woo selama ini aku selalu bilang kalau kamu bukan ayahnya. Tapi setelah dia lahir malah makin mirip kamu. Maaf selama ini aku nyembunyiin Justin dari kamu. Kak junkyu gak mau kamu tau tentang Justin karena takut kamu akan ambil Justin." Ucap nayna mengatakan yang sebenarnya seolah-olah terhipnotis dia mengatakan itu semua kepada jeongwoo padahal dia sudah berjanji kepada junkyu.

Setiap berada di dekat jeongwoo, dia tak bisa menyembunyikan perasaannya. Jeongwoo selalu membuatnya nyaman dan mendebarkan hatinya. Bohong jika selama ini nayna bilang cinta sama junkyu, karena di hatinya masih tetap jeongwoo pemenangnya. Nayna bersikap seperti itu kepada junkyu karena merasa berterima kasih karena junkyu selalu menyayangi dia dan Justin. Terkadang dia juga berdebar jika dekat dengan Junkyu, tapi perasaannya berbeda saat dengan Jeongwoo.

"Aku gak akan ambil Justin, tapi izinkan aku untuk selalu bertemu dengannya. Aku mau tanggung jawab nay, bagaimana pun juga aku ayahnya. Tenang aja, aku ga akan rusak rumah tangga kalian. Yang aku mau cuman Justin tau aku ayahnya dan aku pengen dia selalu berkunjung atau menginap di rumah aku." Ucap jeongwoo

"Nanti aku diskusiin dulu sama kak Junkyu, tapi woo.. bunda kamu tau tentang Justin?" Tanya nayna

"Blum tau, rencananya nanti setelah beres studi baru aku kasih tau." Ucap jeongwoo

"Oh yaudah, tentang bunda aku serahkan sama kamu ya woo. Maafin aku ya woo." Ucap nayna

"Stop bilang maaf nay, tiap ketemu aku kamu selalu minta maaf. Udah ya, jangan bilang maaf lagi. Eh aku ga bisa lama-lama disini, sebelum aku pergi boleh gendong Justin dulu?" Ucap jeongwoo

Nayna pun memberikan Justin kepada jeongwoo. Terlihat jelas senyuman manis terukir di bibirnya, sesekali jeongwoo menciumi kening putranya itu. Sampai tak sadar jeongwoo meneteskan air matanya karena terharu, dia tak henti-hentinya tersenyum memandangi wajah mungil yang sangat mirip dengannya.

"Hallo Justin, anak ayah ganteng banget. Sehat-sehat terus ya nak, nanti pulangnya ayah bawa oleh-oleh buat kamu." Ucap jeongwoo

"Kamu juga jaga kesehatan disana, fokus kuliahnya. Pokoknya aku selalu mendoakan yang terbaik buat kamu woo. Semoga aja disana kamu ketemu jodoh kamu woo." Ucap nayna

Sebelum jeongwoo menjawab, Asahi menghampiri mereka dan menepuk pundak jeongwoo.

"Woo cepetan keburu ketinggalan pesawat nanti." Ucap Asahi

"Eh bentar bang, sini dulu bang liat siapa yang gw gendong." Ucap jeongwoo

"Mana sini gw pengen liat ponakan gw, oh jadi ini yah Jeongwoo junior.. lucu banget woo." Ucap Asahi

Prince or Devils ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang