10. Kawan

545 33 5
                                    

Happy reading

🦋
🦋
🦋

Setelah kejadian tadi pagi. Luna diam saja tidak berbicara sepatah katapun.

"Luna?! Lo kenapa?" Sella yang tidak tau memilih bertanya langsung.

Tak merespon. Sang empu masih betah dengan keterdiaman nya.

"Tadi pagi lo ngilang, balik-balik babak belur, ke UKS gak mau terus sekarang jadi mendadak diem kayak gini, kenapa sih?"

Sella kepo dengan apa yang terjadi pada sahabatnya ini. Namun, tak kunjung ada balasan Sella menghela napas kesal.

Luna merasa tak enak mulai berucap, "Aku dihukum tambahan tadi pagi, Sel."

"Hah? Kok bisa dapet hukuman lagi?"

Jujur saja saat Sella kembali dari ruang TU ia tidak mendapati Luna ataupun yang lainnya sedang berada ditoilet.

Bahkan, saat pelajaran pertama saja Luna tidak masuk dan baru kembali sekarang. Saat istirahat.

"Bukan apa-apa," sahut Luna tak mau jujur.

"Ck. Ish lo mah kebiasaan, Gak care jadi orang!"

Perempuan itu mengerucut kan bibirnya.

"Udah gak usah ngambek. Tadi pagi aku bawain kamu bekal, mendingan sekarang kita makan soalnya aku udah laper, nih."

Menghadapi Sella yang sedang merajuk harus extra sabar dan telaten takut-takut makin kumat.

"Ih itu yang satu lagi buat siapa?" tanya Sella ketika melihat kotak bekal Doraemon yang dipegang Luna.

"Ini buat Dika, kasian dia katanya lupa gak bawa uang jajan. Ini ada sandwich lumayan buat ganjal perut."

"Ishh ... Gak ada, Gak ada! Itu buat aku aja, aku kan laper," melas Sella.

"Itu kamu ada, Sella. Jangan rakus ih!"

Luna mendelik tajam kearah Sella. Jelas-jelas kotak makan Mickey Mouse sudah berada di tangannya.

"Hehehe... Kalo bisa dua kenapa harus satu?!"

Luna hanya geleng-geleng kepala. Saat melihat Mahardika masuk kedalam kelas Luna langsung memanggilnya, kebetulan Dika orangnya humble jadi tidak sulit untuk berteman baik dengan dia.

Mahardika sudah berada di depan meja Luna dan Sella, "Iya, kenapa lun?"

"Ini tadi aku bawa bekal banyak, kamu mau nggak sandwich?"

Dengan antusias Dika mengambil kotak bekal Doraemon yang di sodorkan Luna.

"Ehh.. Makasih ya, Lun. Tau aja gue lagi laper."

Cengir cowok dengan gigi ginsulnya yang dibales dengan senyuman oleh Luna.

Tak lama terdengar suara cempreng khas Sella, "Yaudah sono lu! Ngapain masih disini? Balik kebangku, jauh-jauh dari gue, gue mau makan!" berang Sella mengusir Dika.

Entah sejak kapan cewek itu sudah membuka kotak bekal bergambar Mickey mouse bahkan sekarang sudah lahap memakan sandwich buatan Luna.

"Anjay Lun. Enak, sumpah kagak bohong," puji Sella.

Sedangkan, Dika cowok itu hanya bergidik melihat Sella makan dengan rakus.

o0o

"Mana yang sakit?"

"I-ini sakit, ini juga, sama ini."

Cewek itu berkata sambil menunjuk bagian yang terasa sakit, tentu saja tidak sungguhan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luna Dengan Segala Lukanya (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang