Chapter 2

7 2 0
                                    


Haloo semua!!

semogaa suka ya, happy fun.

semogaa suka ya, happy fun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________


Gerbang sekolah terbuka sangat lebar, banyak siswa/i yang berdatangan. Melinda sudah sampai di sekolah nya, hari ini adalah hari Senin, dimana semua murid akan berbaris di lapangan untuk upacara bendera.

Melinda pergi ke kelas nya untuk menaruh tas, dan mengambil topi untuk upacara. Selesai menaruh tas dan mengambil topi, Melinda berlari ke lapangan untuk ikut berbaris.

Melinda tidak melihat teman-teman nya di barisan kelas XII, ia memutuskan untuk langsung berbaris di lapangan. Tempat semua siswa/i berbaris, Melinda berbaris sesuai dengan kelas nya, teman kelas Melinda sudah banyak yang berbaris dengan rapih.

Kini upacara bendera akan segera di mulai, Melinda dan teman-teman nya melencang kan tangan nya ke depan. Untuk membenar kan sedikit barisan nya, agar terlihat rapih dan di siplin.

Tidak ada lagi murid yang berbicara, semua diam dan tentram. Siswa/i di SMA Gugur 09 sangat lah di siplin, kalau tidak di siplin. Mereka semua akan di keluarkan dari sekolah itu, apa lagi untuk lelaki.

Setelah selesai upacara, mereka semua bubar dan balik ke kelas masing-masing.

•••

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 10:00 WIB, yang artinya sudah siang. Melinda dan teman-teman nya memutuskan untuk pergi ke kelas.

Saat Melinda dkk ingin ke kelas tiba-tiba saja bu Sinta memanggil Melinda untuk mengantarkan buku ke perpustakaan, Melinda mengambil buku itu dan pergi bersama Bunga.

"Bung, di depan ada orang ga?" Tanya Melinda pada gadis lugu itu yang bernama Bunga, karena saking banyak nya buku itu dan tebal-tebal. Melinda tidak dapat melihat jalan.

"Engga ada kok." Jawab Bunga yang sedang terfokus dengan handphone nya.

BRUKK

Tiba-tiba saja Melinda menabrak seseorang.

"Aduhh, ihhh kalo jalan liat-liat dong!" Dumel Melinda kesal.

"Eh maaf, Mel aku kira tadi ga ada orang." Bunga pun membantu Melinda berdiri, dan membereskan buku-buku yang berserakan. Karena jatuh tadi.

"Sorry, ga sengaja. Gua lagi buru-buru," Ucap lelaki itu.

Melinda yang tidak asing dengan suara itu, ia berhenti mengambili buku yang jatuh. Dan mendongakkan kepalanya, Melinda terkejut melihat wajah lelaki itu.

"Lah? lo yang kemarin malem di minimarket itu kan?!" Tanya nya. Untuk memastikan bahwa diri nya tidak salah liat cowok itu, di minimarket.

"Lu cewek yang di minimarket itu?" Tanya lelaki itu balik.

"Iya anjir, lo sekolah disini?" Tanya Melinda.

"Iya." Jawab nya singkat, dan tanpa ba-bi-bu Bima langsung pergi meninggalkan Melinda dan Bunga.

"Lah malah di tinggal gue nya." Ucap Melinda bingung, dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Udah buruan, nanti kita di omelin bu Sinta. Soalnya kan dikit lagi pelajaran nya dia." Ucapan Bunga membuat Melinda tersadar kan, dari bengongan nya itu.

"Eh iya, yaudah ayo jalan lagi." Melinda dan Bunga melanjutkan jalan nya untuk ke perpustakaan.

•••

"Assalamualaikum... anak-anak." Ucap bu Sinta memasuki kelas XII.

"waalaikumsalam bu.." Jawab murid-murid dengan kompak.

"Oke, sekarang kita belajar Biologi ya."

"Baik bu." Semua murid langsung mengeluarkan alat tulis nya, termasuk Melinda.

"Shtt.. shht." Panggil Abay pada Melinda yang duduk di sampingnya.

"Apaan anjir!" Omel nya pada Abay, habis nya Abay memanggili diri nya terus.

"Ini jawabannya apa anjir?!" Tanya abay kebingungan.

"Gatau, tanya noh sama Bunga!"

"shht... shtt, Bunga!" Panggil nya pada Bunga.

Bunga yang merasa diri nya di panggil oleh seseorang, dia menengok kanan kiri. Tapi nihil, tidak ada orang yang memanggil nya.

"Anjir si Bunga, nengok nya kemana." Dumelan Abay

Abay pun melempar kertas yang bertulisan 'bunga, ini pelajaran biologi. jawaban nya apaan dah?' kira-kira sih begitu. Bunga yang sadar telah di lempar kan kertas oleh Abay, ia mulai membuka kertas tersebut. Dan membacanya.

Bunga menulis jawaban itu di kertas yang telah di lempar oleh Abay, dan melempar nya kembali kepada Abay. Abay menerima lemparan kertas tersebut dengan senang hati, untung saja bu Sinta tidak ada di kelas. Kalau ada, pasti Abay akan di hukum lari sepuluh putaran karena telah menyontek.

___________________


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued

segini duluu yaa, lanjutan nyaa aku up nanti.


jangan lupa vote!



Lovely loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang