Chapter 7

4 2 0
                                    

haloo bubbles!
how u dayy?
semoga happy selaluu yaaa, semangat ngejalanin hari nya (⁠๑⁠♡⁠⌓⁠♡⁠๑⁠)

haloo bubbles!how u dayy? semoga happy selaluu yaaa, semangat ngejalanin hari nya (⁠๑⁠♡⁠⌓⁠♡⁠๑⁠)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________

"Baik, berarti perjodohan ini sudah kalian setujui ya." Ujar Alex kepada Bima dan Melinda.

Malvin dan yang lain mengangguk, tetapi tidak dengan Bima, Melinda, Kenan, dan Intan. Mereka hanya diam tidak menjawab

"Kita tentuin tanggal nya dulu." Kini bunda nya Bima yang berbicara.

"Bagaimana jika Bima dan Melinda bertunangan minggu depan?" Saran Alex.

Bima dan Melinda sangat terkejut, secepat itu? Kenan pun juga begitu. Tapi tidak dengan Intan, perempuan itu hanya menikmati kue kering yang di sedia kan oleh ibundanya Melinda.

"Ga kecepatan yah?" Tanya Kenan.

"Lebih cepat, lebih baik." Jawab ayah nya, sambil mengangkat satu alis nya.

"Maaf, tapi saran saya jangan terlalu cepat. Kita juga masih mau fokus untuk sekolah." Ucap Bima menyarankan ayah Melinda.

"Iya yah, bener kata Bima." Sambung Melinda.

"Nanti ayah bilang sama kepala sekolah kalian, kalau kalian akan libur untuk beberapa hari."

"Kepala sekolah kamu, kenal sama ayah, Mel." Lanjut Alex

Dua insan itu hanya mengendus, kedua orang tua mereka mengangguk-angguk paham. Setelah selesai membicarakan itu, kini semua orang sibuk. Kedua ibunda Bima dan Melinda sedang membicarakan gaun tunangan untuk anak mereka, Ayah Melinda dan Bima membicarakan tentang bisnis. Dan Kenan, Intan membicarakan tentang pelajaran.

Sedang kan Bima dan Melinda hanya berdiam-diam an, padahal mereka duduk bersebelahan. Tapi tidak ada satu pun yang berbicara, tiba-tiba saja Bima berdiri dari duduk nya, Melinda menatap Bima dengan bingung.

Bima menoleh kearah Melinda. "Ikut gua." Melinda langsung berdiri, dan mengekori Bima dari belakang. Sebelum pergi mereka izin kepada orang tuanya, Bima mengajak Melinda ke halaman belakang.

Kebetulan di situ ada kursi dan meja yang panjang, Bima berjalan kearah kursi panjang itu. Melinda pun juga

"Kenapa lo nerima perjodohan ini? sedang kan kita baru aja kenal." Tanya nya kepada Melinda, Melinda hanya terdiam dan menunduk.

Entah kenapa Bima tidak bisa cuek dengan Melinda, padahal mereka baru berkenalan di Rooftop sekolah tadi.

"Gue nerima perjodohan ini.." Ucap nya menggantungkan kata-kata terakhir.

Lovely loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang