✧ kalo mau baca, jangan lupa di vote ya, sama follow! ✧
(☞^o^) ☞ jangan lupa baca yaa! (๑♡⌓♡๑)
Kisah ini menceritakan tentang kedua seorang anak Remaja yang tidak sengaja bertemu, dan tak sengaja di jodohkan oleh orang tua mereka. Kedua...
holaaaa bubbles! heheee akuu up nihh how uu day bubbles?? happy selalu yaaa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_____________________
Melinda terbangun dari alam mimpi, ia melihat kearah jam dinding nya. Sekarang pukul 5:30, Melinda beranjak bangun dari tempat tidur nya. Dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya.
Setelah berberes dan pakai baju seragam nya, ia turun kebawah untuk sarapan. Terlihat di meja makan sudah ada Kenan, Ayah, dan Bunda nya.
Semua yang ada di meja makan, melihat kearah Melinda yang turun dari tangga. Ayah, bunda nya pun tersenyum melihat Melinda, Melinda mendudukan bokong nya di kursi meja makan. Ia memakan roti yang sudah di sediakan oleh Bunda nya.
"Adek mau berangkat bareng ayah, atau sama abang?" Tanya bunda nya, yang membereskan piring kotor.
"Sama abang aja." Jawab nya singkat dan beranjak pergi dari kursi meja makan, ia mengambil sepatu nya. Setelah memakai sepatu, ia berbalik dan pamitan kepada ayah, bunda nya.
Kenan pun begitu, setelah memakai sepatu ia juga berpamitan. Kenan berjalan kearah garasi dan mengambil motor besar nya. Melinda menaiki motor Kenan, Kenan langsung menancap gas motor nya dengan kecepatan rata-rata.
Selama di perjalanan, Kenan dan Melinda tidak banyak berbicara. Kenan fokus menyetir, dan Melinda menikmati angin pagi.
"Dek, lu yakin mau nerima perjodohan itu?" Tanya Kenan.
"Hah?! lo ngomong nya kencengin dikit dong!" Omel Melinda, suara Kenan memang tidak terdengar, karena suara kendaraan yang berlalu-lalang.
"LU YAKIN MAU NERIMA PERJODOHAN ITU?" Kini suara nya lebih terdengar jelas.
"ohhh, iya. Gue ga mau bikin ayah, sama bunda malu." Jelas nya sambil memajukan kepala nya, agar Kenan dapat mendengar suara nya.
Kenan melirik kearah kaca spion, melihat raut wajah Melinda yang terlihat sedikit memelas. Kenan sempat tidak yakin dengan jawaban Melinda.
"Beneran yakin?" Tanya nya sekali lagi, untuk memastikan jawaban adik nya tepat.
"Iya ih! nanya mulu." Ujar Melinda geram.
"Lu kan belum pernah liat muka dia, sifat nya juga belum tau."
Melinda berfikir sejenak, ada bener nya juga. Tetapi Melinda tetap saja kekeh mau menerima perjodohan itu. Tanpa ia sadari ternyata, motor Kenan sudah terparkir di depan sekolah nya. Melinda langsung turun dari motor Kenan, dan pamit.
Melinda memasuki halaman sekolah nya, ada banyak siswa/i di halaman tersebut. Ada yang lagi berbincang-bincang dengan teman nya, ada yang bermain basket, ada juga yang sedang mengerjakan tugas di dekat pohon.
