Chapter - 3 (Y)

250 46 3
                                    

Yoongi baru saja sampai di apartemen nya, dia menghela nafas karna hari ini benar-benar biasa saja.
Apakah dulu dia memang seperti ini?

Yoongi bahkan lupa bagaimana Taehyung mendekatinya, bahkan Yoongi juga lupa bagaimana mereka pacaran.
"Bisa-bisanya aku lupa, apa aku sudah tua?"

Yoongi menutup pintunya dan melepaskan sepatunya, Dia duduk sebentar sambil memejamkan matanya.
Hari ini benar-benar lelah, setengah hari kerja dan setengah harinya pergi ke kuliah.

Ini yang dia lakukan 8 tahun yang lalu, sampai lulus kuliah yoongi tetap bekerja disana.
Walau pada akhirnya Yoongi berhenti Karna tubuhnya mendadak sakit.

Tidak ada yang peduli dengannya, kecuali Taehyung.
Rasanya sangat beruntung memiliki Taehyung, Yoongi ingin balik ke waktu itu tapi dia tidak ingin sakit dan Taehyung menderita lebih lama karna dia.

"Ahh aku mengantuk, apa aku tidur saja ya", Yoongi terlalu lelah, sampai dia tidak ingin bangkit dari sofa.

Tak lama terdengar bel dari pintu apartemennya, Yoongi terkejut siapa yang malam-malam seperti ini datang ke apartemennya.

Yoongi mengintip dilubang dan terkejut disana ada Yoojung, "sedang apa dia kemari..".

Walaupun Yoongi bertanya-tanya, ujungnya dia akan membukakan pintu itu.

Pintu pun dibuka, Yoojung terlihat senang saat Yoongi membukakan pintu untuknya.

"Yoong-"

"Ada apa?"

"Eh kok gitu.. anu aku kesini mau curhat gi..."

"Sudah malam, seharusnya kamu pulang"

"Loh kok kamu nyuruh aku pulang? Biasanya kan kamu nyuruh aku masuk pas aku mau curhat"

"Besok-besok aja kan bisa, kenapa harus malam-malam, aku lagi ngantuk berat dan mau tidur percuma kamu curhat nggak bakalan aku dengerin"

"Ini pasti karna kamu dihasut Jimin kan? Pasti dia nyuruh kamu nggak dekat-dekat sama aku"

"Ha? Kok tiba-tiba bawa Jimin, dia nggak ada ngomong apa-apa kok tentang kamu"

"Yoongi kan kamu udah tau, kita tuh jangan terlalu dekat sama jimin, gara-gara dia tuh aku jadi nggak bisa deketin Jungkook"

"Lah kalau mau deketin ya deketin aja Jungkook nya"

"Udah tau udahhh, tapi tuh Karna Jimin selalu ada disampingnya Jungkook jadi lebih mentingin dia gitu, nyebelin banget"

"Haduh udah deh, ini cerita mu nggak bermutu banget Yoojung, mending kamu pulang terus tidur ya kan? Udah sana pulang"

"Ihh kok kamu nggak pengertian banget sih gi, biasanya kan kamu nganterin aku pulang"

"Ha?"

"Aku lagi nggak ada ongkos tau~"

"Ya terus? Aku harus apa?"

"Kalau kamu pengertian ya kasih aku ongkos pulang gitu.."

"Ha? Kok aku, emang aku ini orangtua mu? Udah sana pulang"

"Kamu kan udah kerja gi, ih pelit banget sih"

"Ya walaupun aku udah kerja, tuh uang buat bayar sewa ni apartemen terus makan aku sebulan Yoojung, bukan buat dipake sembarangan, ah udah sana pulang"

Tanpa menunggu jawaban dari Yoojung, Yoongi akhirnya menutup pintu tersebut.

Yoongi memijit keningnya, kok bisa dia berteman dengan Yoojung, nyatanya Yoojung se menjengkelkan ini.
Anehnya Yoongi menganggap Yoojung itu sahabatnya, ternyata emang anaknya yang bermasalah.

Teringat saat di Rumah sakit, Yoojung diam-diam membunuhnya, Yoongi jadi merasa sangat kesal dengan Yoojung.
"Sepertinya dari sekarang aku harus menjauhi Yoojung".




****


Yoongi melihat tanggal berapa sekarang, dia masih sangat ingat saat dia jadian dengan Taehyung.
Lama saat melihat tanggal jadiannya dengan Taehyung, tapi karna sesuatu Yoongi harus menjauhi Taehyung mulai sekarang.

Disaat seperti ini, ingin sekali Yoongi memeluk Taehyung, tapi tidak mungkin dia melakukan itu

Dirinya menjauhi kalender tersebut dan mengambil tasnya di meja makan, hari ini yoongi ingin makan di minimarket, kebetulan dia masuk kuliah agak siangan.

Yoongi berjalan keluar, sambil mengantongi tangannya di sakunya.
Cuaca hari ini mendung, asap yang keluar dari mulut yoongi pun sampai kelihatan.

Dia berjalan hampir 10 menit, didepannya sudah terlihat minimarket yang buka 24 jam.

Yoongi mengambil kimbab yang tinggal dimakan, lalu dirinya mengambil kopi hitam hangat untuk dia minum.

Lalu dia membayarnya dan duduk didepan kaca, dia makan kimbab sambil melihat ke arah jalan.
Memikirkan sesuatu di masa sekarang dan masa depan.

Mengulang kehidupan yang sudah pernah ia lalui terlalu berat baginya.

Tiba-tiba ponselnya bergetar sebentar, Yoongi langsung merogoh tasnya dan melihat siapa yang mengirimkan pesan padanya.

Ketika notif muncul nama yang ia hindari saat ini, yoojung...

Yoongi hanya menghela nafas, dan meletakkan ponselnya di meja.

Yoojung mengganggu waktu sendirinya, dirinya ingin datang ke apartemen Yoongi.

Tapi karna Yoongi sudah keluar duluan, dia pun tidak memerdulikan Wanita itu.

Ponsel bergetar lagi, kali ini bukan pesan yang ia dapat, tapi telepon dari yoojung.

Yoongi hanya melihatnya sampai telepon tersebut mati, tapi tak lama ponselnya bergetar lagi.

Yoongi kesal sekali, lalu dengan malas dia pun menjawabnya.
"Halo?"

"Kok kamu susah banget dihubungin sih?? Kamu dimana aku dari tadi pencet tombol bel tapi nggak kamu buka-buka pintunya!!"

"Aku lagi diluar, mau ngapain?"

"Curhat lah, kan kemarin nggak jadi, terus nanti kita pergi bareng ke kampus"

Yoongi diam tak membalas, ternyata yoojung memang semenyebalkan ini. Yoongi menghela nafas sejenak lalu membalas perkataan yoojung dengan tenang.

"Kan bisa di kelas ceritanya, nggak usah di apartemen juga"

"Aku udah terlanjur ke apartemen mu, ongkos ku udah terpakai nih, balik gih kamu"

Yoongi menarik ponselnya yang berada ditelinganya, dia lihat ponselnya sejenak.

"Hii nyuruh-nyuruh?", pelannya.

Tiba-tiba dirinya punya ide

"Pokoknya kamu harus balik, jemput aku gi"

"Ha? Apa? Nggak kedengeran ?? Apa pindah? Siapa yang pindah, kan ku bilang di kelas aja curhatnya nggak kedengeran nih sinyalnya jelek, lanjut di kelas aja yaaa, byeee", lalu yoongi menutup ponselnya, lalu mematikan ponselnya, benar-benar ia matikan supaya yoojung tidak bisa menghubunginya.

Lalu Yoongi lanjut makan dengan hikmat.

Return || TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang