nara pidana

2.6K 160 4
                                    

"ternyata tubuh mantan nara pidana tidak buruk juga."


•••

"WOE JANGAN LARI KAU!"

Wanita itu terus berlari tanpa henti ketika para polisi mulai mengejar dirinya.

"Hufttt....cape sekali!"batin wanita itu sambil berlari ke arah gang kecil.

Dengan gang kecil para polisi akan sulit menemukannya. Namun perkiraan wanita itu salah ketika polisi mulai membloknya persatu satu.

"Angkat tangan mu nona jisoo."pria itu mengarahkan pistolnya tepat di hadapan jisoo.

Jisoo yang mulai kebingungan dan menyerah akhirnya mengangkat tangannya.

"Jatuhkan pisau itu atau aku tembak!"

"Banyak maunya kalian! Saya sudah mengangkat tangan dan sekarang kalian menyuruh ku untuk menjatuhkan barang kesayangan saya."umpat jisoo ke arah polisi tersebut.

"Jatuhkan atau kami tembak sekarang juga dalam hitungan 1 2----"

"BAIKLAH!"Jisoo yang sudah kesal pun menjatuhkan barang kesayangannya.

Polisi menghampiri jisoo dan membawa borgol, mengikatkan tangannya pada tangan jisoo dengan kencang. Agar wanita ini tidak kabur ke mana mana lagi.

Para mobil polisi sudah datang tepat waktu dan membawa wanita itu masuk ke dalam, menuju kantor polisi dan di penjara sementara waktu sebelum mengadakan sidang pertamanya.

"Masuk!"tegas polisi yang memaksakan tubuh jisoo untuk masuk ke dalam mobil tersebut.

"Jangan kasar dong sama cewe! Sama aja kalian memaksakan ibu kalian sendiri, dosa!"cetus jisoo ke arah polisi tersebut.

"Kau membunuh banyak wanita sama aja kan kau berdosa dengan ibu mu sendiri kan?"

"AGHH MENYEBALKAN KALIAN!"

Dan setelah itu jisoo masuk dengan terpaksa sambil memandangi pisau di luar jendela.

"Aku akan segera kembali pisau kesayangan ku."batin jisoo.

•••

"Apa semua sudah aman dan terkontrol?"tanya salah satu penjaga penjara di bawah tanah sambil nongkrong.

"Yah hampir tidak terkecuali dengan kim jisoo mantan nara pidana.."sambil menghela nafas.

"Ada apa dengannya?"

Penjaga itu menengok belakang sesekali sambil menghela nafas panjang.

"Ku rasa wanita ini ada kelainan gangguan jiwa."

"Memangnya kenapa?"

"Lebih baik aku lepaskan saja dari pada menghadapi sikap dia!"

"Kau ingin..?"

Penjaga itu sadari tadi menundukan kepala langsung menatap temannya yang posisinya sama menjaga penjara ruang bawah tanah.

"Kau sungguh?"penjaga itu pun berbinar binar saat mendengar itu. Dengan begini dia tidak perlu lagi menjaga tahanan wania nara pidana.

"Aku sungguh. Berikan kunci mu dan aku akan membayar salah satu orang di sini...kau tenang saja. Dengan ada uang pasti mereka akan setuju melepaskan wanita nara pidana."panjang lebar pria itu menjelaskan rencananya ke teman penjaganya.

"Wow aku tidak akan melewatkan kesempatan ini!"segera penjaga itu memberikan kunci tersebut ke teman sejaganya yang berinisial kim.

"Terima kasih, semoga hari mu menyenangkan sobat."pria itu mengambil kunci tersebut lalu masuk ke dalam penjara yang di mana semua tahanan nara pidana berkumpul di tempat gelap ini yang begitu kumuh.

More About Us [ Vsoo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang