13

3.2K 273 14
                                    

Yoshida menggendong denji hingga sampai ke ruangan osis itu. Menempati denji pada sofa besar, dan memberikannya selimut yang tak lain hoodie yoshida. Pria itu membungkuk ke arah denji dan mengecup dahi pria berambut orange itu. Jujur saja yoshida sangat sayang kepada anjing didepannya itu. Pemuas terbaik, pembuangan sperma terbaik, anjing terbaik semuanya denji punyai dalam dirinya itu.

Tak lupa sang dominan meninggalkan uang disebelah badan denji, yup uang bayaran atas tadi ditoilet. Uang itu tebal bahkan bisa jutaan. Yoshidia meninggalkan ruangannya itu dan segera berangkat, karena secara mendadak keluarga yoshida ada yang mengajak makan bersama disore hari.

Jam sekolah sudah menunjukan jam pulang, kali ini denji merencanakan sesuatu dengan teman kelas nya. Ya benar, menonton bioskop bersama.

"yaudah iya, nanti jadi dah" kata salah satu teman denji kepada sang pria berambut orange itu.

"Tapi den, kamu gapapa? Kamu keliatan lesu sama lemes banget hari ini. Aku takutnya kamu malah ga kuat nanti" ucap salah satu perempuan yang ikut. Perempuan itu mengkahwatirkan kondisi denji yang lesu dan lemas seperti ini.
"Oh iya, lu kuat den?" Tanya beam datang secara tiba tiba. Disebelah beam ada asa yang jalan dibelakangnya itu.

Benar, denji,beam,asa ingin menonton salah satu film bioskop bersama. Tentu saja denji mesti ikut. Ia penasaran isi film ini karena power yang menyuruhnya nonton.

"YAIYALAH GUE IKUT KAMPRET" Teriak denji pada teman temannya itu. Jujur pria berambut orange itu sudah muak dengan spoliernya dari power. Tak ingin lagi ia kena spolier busuk seperti itu.

Teman temannya terdiam, asa dan beam hanya bisa tertawa terbahak bahak melihat denji yang sudah sangat kesal mendengar ocehan teman temannya agar tidak ikut.

"Yaudah, nanti gue jemput oke?" Tawar pria dominan didepannya itu. Pria itu bukanlah yoshida, pria itu denji anggap sebagai teman biasa. Denji hanya mengabaikan ajakan itu, yang pasti temannya akan menjemputnya untuk pergi.

_______________________________________

Waktu sudah menunjukan jam 3 sore, denji sudah mengenakan pakaian perginya untuk menonton layar tancap bersama teman temannya itu. Pria berambut orange itu memegang ponselnya dan segera mengetik sebuah pesan untuk teman dominannya itu. Teman dominannya denji bisa kita sebut dengan nama melv. Denji awalnya sangat tidak dekat dengan pria itu, karena pada saat ia pertama kali masuk ke sekolahnya, melv menyatakan perasaannya kepada denji dibawah pohon sakura dekat sekolah.

Namun sayangnya tentu denji tolak dengan alasan tersebut, Melv sudah berjanji bahwa ia tidak akan melupakan tolakan denji saat itu. Alasan denji menolak sangat simple, dan anehnya melv sama sekali tidak sakit hati.

"woah.. are you sure about this? okay let me tell you something" Ucap denji dengan lembut menatap sang dominan didepannya.

"Aku minta maaf kak harus menolak kaka dengan cara seperti ini, tapi sejujurnya kalau aku pandang dari sudut yang aku kenal, kaka merupakan orang terkuat disini! Denji jujur kagum kalau melihat kaka sedang latihan. Aku menyukai orang lain selain kamu, im really really sorry for this melv. You're the strongest man i never seen! Kelak masa depan nanti jangan lupa jadi atlet yang baik yaa?. Aku permisi.."
Denji hanya membalasnya setulus hati, jujur sewaktu itu denji tidak suka dengan siapapun. Hanya saja ia tidak ingin yang namanya memiliki hubungan bercinta dengan orang lain.

Sungguh beda jika ditatap dengan sifatnya yang sekarang, denji tergila gila dengan uang. Kebiasaannya yang dulu memanggil orang baru dengan sebutan "kak" sudah tidak lagi dipakai.

★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★

Sebuah motor terpakir dipinggir apartement denji, yup betul itu melv. Menggunakan jaket kulit tebal, helm yang kelihatannya mahal. Bagi denji itu semua murah, tatapan denji kini sudah terasa seperti yoshida.

"Denji" panggil melv dari kejauhan. Pria itu melambaikan tangan ke denji yang sedang melihat jalan raya depan apartementnya itu.

Denji menoleh, lalu berlari untuk menyampari melv. Tangan melv memberi helm untuk denji gunakan.
"Udah nunggu lama lo?" Tanya pria berambut orange itu.

"Belum, baru aja nyampe den" balas melv dengan senyumannya itu.

Tampak pria berambut orange itu kesusahan memakai helm itu, tidak tahu kenapa. Helm yang kali ini denji pakai lebih sulit dari helm yang lain.
Melv tentunya membantu denji dengan kedua tangannya itu. Hingga helm terpasang sempurna, melv menyuruh denji duduk dibelakangnya.

"Kalau gua nya kecepetan pegang pinggang aja ya." Kata melv sambil menggoda denji

"Apasih anjing, najis banget" Balas denji dengan perkataan aneh itu.

Sepanjang jalan ia hanya teringat dengan kejadian ditoilet sekolah itu. Ia tidak akan melupakannya betapa nikmatnya jari yoshida saat dimasukan ke lubang denji itu. Sungguh terasa sempit, namun entah kenapa yoshida dapat memasukan dan mengeluarkannya dengan sempurna.

________________________________________

Mereka berdua sampai ketempat tujuan, mall megah didepan mata denji. Pria berambut orange itu berlari kearah lobby. Denji sudah melihat asa dari kejauhan, Wanita cantik itu melambai. Sungguh menawannya asa kali ini.

"anjay selebew" ucap denji sebagai komentar pakaian asa saat itu.

"jeje rimek langsung kite nji" balas asa didepannya itu.

Mereka berdua menunggu kedatangan beam, sungguh bodohnya pria itu selalu terlambat.

Melv jalan dari kejauhan menuju lobby bersama beam. Beam melambai dengan senyuman mesumnya. Muka denji dan asa lantas langsung memakai muka menjijikan. Satu persatu teman denji pun semuanya datang, hingga sekarang sudah lengkap.

Mereka menaiki lantai paling atas untuk pergi ke tempat bioskopnya itu. Asa dan beam yang sedang mengantri tiket yang panjang itu. Denji hanya minta izin.

"Sa gue izin keliling keliling sebentar ya." Izin denji pada sang wanita tersebut.

Asa hanya meanggukan kata kata denji itu. "Sok atuh, kunaon pake ijin" balas beam disebelah asa.

"yakan lo berdua fans entar nyariin gue" Ucap denji dengan bangga.

Melv datang menghampiri denji yang sedang berbicara random dengan beam.
"Mau kemana nji?" Tanya melv kepada pria berambut orange itu.

"Keliling" jawab singkat denji untuk membalas melv.

"Gua ikut ya?" Tanya melv dengan sopan dan dibalas dengan anggukan dari denji.

_________________________________________

Mereka sudah berjalan cukup lama, denji membeli gantungan kunci couple untuk ia dan yoshida. Tentu saja pria itu membelinya dengan uang pemberian yoshida. Denji melirik ke toko kanan dan arah kiri. Semua toko ia lihati. Barang kali ada toko yang menarik, pasti denji langsung datangi.

Mata sang pria berambut orange itu mengarah ke restoran steak mahal mewah dan megah itu. Bisa dilihat dari luar yang makan adalah orang yang mempunyai duit yang sangat amat banyak.

Tak sengaja pria itu melihat yoshida menggunakan jas dinner untuk malam, Ya tak salah lagi yoshida hirofumi.
'Anjing anjing anjing ga nengok ga nengokkk mana ni melv sebelah gue banget anjinggg' ucap denji didalam hatinya sambil melewati restoran itu.

Tentu saja, sang ketua osis melihat tanpa sengaja. Tatapan denji bertemu dengan yoshida, yoshida hanya menatapnya dengan sinis. Tanpa aba aba denji menarik tangan melv agar segera menuju kebioskop dan segera masuk ke studio.

'Aw, he thinks he can escape me?'
Ucap yoshida sambil tersenyum miring menatap denji menarik lengan pria dominan lain.

TBC.

NOTE:
Disini melv adalah oc, yang dimana dari dulu hingga sekarang masih memiliki perasaan kepada denji.

Helloooo brouu, long time no see. Gue baru bisa nulis ini buku sekarang 😿 Sepertinya besok akan hiatus lagi karena tugas numpuk bener. Soo yeah, jangan lupa vote kalau kalian mau gue lanjutin book ini sampai end!
See you! Have a nice day.

🔞 OSIS ; yoshiden ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang