05

4.8K 455 45
                                    

INFORMATION :
Denji gue ganti umurnya jadi sekitaran udah legal ya, soalnya ada adegan mabuk mabukan. as u know lah pasti gawajar kalau kelas 11 udah kaya gitu :)

Mobil hitam terparkir dengan sempurna dibawah basment apartement itu. Denji segera melepas sabuk pengaman dan segera pergi.

"Den."

Denji tidak tau pura pura tuli atau ia memang mengabaikan panggilan nama dari pria tersebut.

"Denji, kalau misalnya gue nginep diapartement lo sehari aja boleh?" Tanya yoshida kepada pria rambut orange itu.

'Naon sih anjing, ngapa jadi nginep bangsat' Batin denji.

Pria kecil itu langsung menoleh ke arah tempat supir mengendarai. Sempat diam beberapa saat tapi denji berani menanyakan sesuatu

"Kenapa ga pulang?"

"Males."
Pertama kali denji mendengar kata kata malas dimulut osis, ia sekarang bingung. Ingin tolak atau terima, satu pikiran memikirkan bahwa denji tau yoshida adalah anak dari keluarga kaya raya. Pastinya ia bisa menyewa apartement atau hotel sekaligus untuk inap satu malam.
Pikiran lain kenapa ia memutuskan untuk menginap dirumah teman, apa yang terjadi dengan hubungan ia dengan orang tuanya? Mereka sedang bertengkar?.

"Bayar." Denji segera keluar dari mobil dan menutup pintu segera, ia tak mau menerima tamu apa lagi osis yang ia benci. Kembali lagi pada janjinya.
Ia akan memberikan tubuhnya untuk yoshida, bukankah itu pekerjaan jalang? Denji tau itu sangat memalukan sekali jika orang orang terdekatnya tau. Yoshida juga sudah janji pada saat mereka berbincang sedikit dimobil bahwa ia akan menambahkan uang untuk tubuh denji.

Kaca mobil itu terbuka, denji masih berdiri didepan pintu dengan diam
"Iya gue bayar, nginap ya?" Pinta pria itu sekali lagi.

Denji putar balik ke arah kaca mobil tersebut, membungkukan badannya sedikit " follow me. " ajak pria berambut orange itu.

Denji segera menuju jalan kearah lift terdekat. alarm mobil berbunyi yang sudah menandakan bahwa mobil sudah dikunci.

"Tungguin den."

"Makannya jangan lama lama anjing" Muka denji sudah sedikit cembetut, yang mengartikan dia sudah mulai kesal dengan sifat yoshida

"lah lo nya lari, gue jalan"

"Langkah lo kegedean rahmat"

Yoshida melangkah pelan, tetapi denji berlari. Langkah mereka beda karena ukuran size kakipun beda. Sejujurnya 2 langkah denji = 1 langkah yoshida, tetapi hari itu yoshida tidak mau membuat onar didalam lift.

Tangan kecil itu mengeluarkan kartu dari kantung celananya, menempelkan pada tempat yang sudah disediakan. Dan pintu terbuka otomatis, denji masuk terlebih dahulu, ia sama sekali tidak menyambut yoshida secara ramah.

Wangi seluruh ruangan adalah wangi badan denji dari dekat, yoshida teringat kejadian diruangan osis itu. Mereka bisa dibilang berpelukan. Penciuman yoshida sangat tajam kali ini

"Mau diruang tamu atau dikamar gue? Kalau dikamar gue pakek kasur lagi."
Tawaran itu disebutkan oleh denji

"Mau sama lo"

Deg. Lagi lagi jantung denji berdetak kencang, ia gemeteran sekarang. Kenapa ia harus takut dan panik saat yoshida meminta tidur bersamanya?
Padahal kamarnya sekarang lumayan terlihat rapih dan nyaman untuk ditempati berdua.

"N-nggak lah! Lo sendiri gue sendiri" gugup denji saat itu meningkat 75% dari  pada tadi saat disekolah.

Dengan mengeluarkan sebuah uang segepok, mata duitan denji langsung tercengang melihat duit itu. Ia bisa kaya dengan itu.

🔞 OSIS ; yoshiden ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang