Bulu ditangan denji yang halus jelas berdiri, mendengar sang dominan mengatakan hal seperti itu. Keringat dingin mulai menetes perlahan dari muka denji, benar benar sekarang ia panik dan tidak tahu mau jawab pertanyaan yoshida itu dengan kata kata apa.
Kini sang dominan sedang melihat ponsel denji itu. Mulai dari nama aplikasi dan situs yang ia gunakan untuk menonton vidio porno.
"s-sini hp gue anjing" Denji berusaha merebut ponsel gengamnya itu. Tetapi ia juga tak memiliki nyali yang banyak, buktinya sekarang ia gemeteran.
"Kalau mau bilang den, jangan dilampiasin ke tontonan gini." Ucap yoshida dengan halus, denji menghela nafas lega. Karena pada kali ini yoshida tidak tergoda imannya.
Pria berambut orange itu hanya diam, ia mematikan ponselnya itu lalu diam. Yoshida melihatnya pun juga agak aneh, tidak pernah denji diam seperti ini.
Yoshida segera mengelus punggung denji, Entah apa yang dibayangkan denji dipikirannya itu."Den?" Panggil yoshida
"Den? Denji?"
Seketika denji mengedipkan matanya itu, jelas dari tadi ia melamun.
"mau tidur." Kata kata itu diucapkan pria berambut orange sambil menguap,denji juga mengajak yoshida untuk tidur bersama.Pria berambut orange itu berbaring, dan menutupi badannya dengan selimut. Ia tampak mengantuk sekali, disisi lain ia juga malu. Malu tingkat dewa.
Yoshida tak kalah heran, sebenarnya ia juga sudah tau bahwa denji sedang malu malu kucing dibalik selimutnya.
Pria itu bebaring disebelah denji.
Tangan kekar itu memeluk pinggang denji yang ramping, jika dirasakan denji jelas bisa merasakan hembusan nafas hangat dileher belakangnya itu.Wajah merah merona itu kembali dimuka denji. Benar benar ia sekarang sangat tidak tau apa perasaan yang ada didalam dirinya sekarang. Perutnya juga terasa seperti ada kupu kupu.
Pagi hari pun tiba, sekarang jam dinding menunjukan jam 05:16. Kedua pria itu masih terlelap pada tidurnya itu. Sama dengan posisi semalam, yoshida masih memeluk denji. Posisi mereka tidak berubah sama sekali.
"Gue tetep suka sama dia denji, bukan lo! Lo lagian cuma murid bermasalah disini"
Kata kata itu terucap pada yoshida didepan teman teman denji. Air mata menetes mulai keluar, pria kecil itu gemetar. seluruh siswa menatapnya dengan tatapan aneh sekarang. Didepan ia jelas yoshida sedang bersama perempuan berambut pirang, perempuan itu cantik sangat cantik. Hanya air mata yang bisa dikeluarkan denji saat itu Yoshida menatap denji dengan tatapan benci yang sangat dalam.
"Lagian gue selama ini bercanda den, lo percaya gitu aja? Haha."
Deg.
Pria berambut orange itu bangun secara tiba tiba, tak disangka air mata benar saja keluar dari matanya itu. Ia sedikit kaget dengan mimpi yang ia dapati itu.
Yoshida masih berbaring disebelahnya, denji menatap ke arah yoshida beberapa menit. Ia juga tak menyangka bahwa mimpi itu akan muncul tiba tiba."Fuckk, god. Kenapa harus itu?" Batin pria tersebut
Denji mendekat ke arah yoshida, tak disangka ia mencium bibir pria tersebut. Benar benar ia menciumnya dengan tulus.
Mata terbuka begitu saja, denji merasakan ada yang membalas ciuman tersebut lebih dalam. Benar, yoshida terbangun karena hal itu. Cukup mengagetkan bagi yoshida.
Lidah satu sama lain saling menyerang, mereka juga saling bertukar lidah satu sama lain."Emhh- yosh- aaaah" desahan itu keluar dan menandakan bahwa ia kehabisan nafas.
Satu pukulan mendarat di kepala yoshida, pukulan denji lumayan keras. Ia sudah marah karena pria sialan ini tidak berhenti. Yoshida hanya tersenyum konyol, benar benar senyuman itu sangat menjengkelkan denji.
"Lo siap siap sekolah apa mau gue pukul lagi anjing?" Tawar dari denji untuk ketua osis itu. Karena pada dasarnya osis memang harus tetap masuk tepat waktu kesekolah.
Pria berambut orange itu sudah selesai mandi, ia segera mencari seragam untuk sekolah hari ini. Akan tetapi denji lupa, bahwa seragam ia sedang dicuci karena waktu kemarin terkena lumpur dari cipratan mobil saat pulang sekolah.
"AAAAAHKKK GIMANA INI BANGSATTT" keluhan denji mulai keluar, pria itu teriak teriak sendiri dikamarnya. Seperti orang yang sudah tidak mempunyai akal sehat.
Pintu kamar terbuka, yoshida melihat denji yang sedang mengeluh dengan keadaan bugil. Tidak ada kain setipis apapun menempel dibajunya.
"Kenapa nji?" Tanya pria itu
"Seragam, seragam gue dicuci anjing!! INI GIMANA YOSH"
Tangan kekar itu mengasih sebuah pakaian sekolah dengan jubah osis. Yang denji perlukan hanyalah pakaiannya saja, untuk jubah ia tidak perlu.
"Ini pakek aja, gue nanti pakek jacket gapapa kok, demi pacar"
Tidak mau ambil pusing, denji segera mengambil pakaian itu. Ia benar benar memakainya, sudah jelas ukurannya agak oversize sedikit. Didada terdapat tulisan Nama yoshida juga. 'KETUA OSIS | YOSHIDA HIROFUMI'
Awalnya denji menolak, tapi mau gimana lagi? Dari pada ia kena marah dengan guru guru lain.Ucapan terimakasih jelas denji ucapkan pada yoshida itu, denji mengatakannya juga sedikit malu malu kucing.
"M-makasih yosh."
"Iya sama sama, gausah makasih dong gue kan pacar lo jelas gue pinjemin lah nji" Kata yoshida dengan pede. Jelas ia dengan denji tidak ada hubungan apapun, mereka hanya sebagai FWB?
"Nanti gue traktir deh sebagai gantinya yosh, makasih juga wine tadi malam" kata kata terimakasih selalu denji ucapkan selalu pada yoshida
"Gausah pakai traktir, lo cuma perlu ini aja." Tangan kekar itu menunjuk ke bibir denji, mengusap bibir itu dengan lembut dan tertuju pada penis ia sendiri yang masih dibalur dengan kain celana itu. Sudah jelas apa yang diinginkan. yoshida sebagai timbal baliknya. Akal gila ini muncul di otak yoshida saat mau berangkat ke sekolah. Bukankah ini sangat gila?
TBC.
Agak pendek dikit yh, authornya lagi puyeng mikirin beban hidup :)
Hope you all like it ya, mohon maaf jika ada kekurangan pada bab kali ini !
Jangan lupa vote kalau kalian mau gue lanjutin book ini :3
See ya!💐
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞 OSIS ; yoshiden ✔
Fantasiketua osis suka sama murid yang katanya paling bodoh dikelas dan sok sok an jadi salah satu bagian osis. emang bisa? "give it to me, you fucking bastard!" Denji mengucapkan kata ini dengan kemaluan yang tinggi. "kasih gue tubuh lo dulu, baru gue ka...