15

1.6K 88 12
                                    

"Cepetan kontol, l-lo mau apain gue lagi?" Denji mengatakannya sambil gugup, karena bagian bawahnya sudah terasa sangat geli. Sang pria berambut orange pun sudah tidak sanggup untuk menjinjitkan kakinya.

"Okay, first gua mau-" Ucapan Yoshida terpotong begitu saja saat telepon genggamnya mengeluarkan bunyi.
Supir menelepon yoshida.

"Mohon maaf mengganggu tuan, Tante lia meminta kamu untuk mendatangi acara ulang tahun anaknya. Anda masih ingat Niko? Ya itu nama anak lelakinya"
Ucap sang supir kepada yoshida melalui telepon genggamnya. Saat supir itu berbicara pandangan yoshida selalu kearah denji sambil meremas tipis puting Denji yang imut bagi yoshida itu.

Denji memberi tanda dengan wajah marah bahwa ia tidak menyukainya. Yoshida hanya tersenyum kecil melihat kegemasan denji ini.

"Bisa datang kok.. tapi saya pakai mobil pribadi gapapa? Bapak bisa istirahat.."
Jawab yoshida dengan sopan kepada sang supir. Walaupun ia disini sebagai Tuan namun keluarga besar selalu meningatkan yoshida untuk tetap sopan kepada orang dewasa.

"Baik tuan.. hati hati.. jika ada masalah hubungi saya" Supirnya menutup telepon tersebut. Kini keduanya saling menatap satu sama lain, Yoshida hanya diam menatap denji yang berantakan didepannya.

"Siap siap." Yoshida mengucapkan hal itu sambil merapihkan dirinya, memakai jasnya kembali dan membantu denji membereskan pakaiannya
'Apa lagi ini Astaga..' batin denji didalam hatinya. Yoshida menarik tangan denji dan langsung bergegas kerumah yoshida yang utama itu.

___________________________________________

Sesampainya yoshida tetap menggenggam tangan yang mungil milik pria kesayangannya itu. Menaiki lift dan tangga kecil lalu menuju kamar yoshida yang sangat besar. Tak lain ini rumah utama keluarganya yang sering ditempati.

"Use this" Tangan kekar itu memberi sebuah pakaian jas kecil bewarna hitam. Denji menggeleng yang berarti apakah ada baju lain? Yoshida bingung mengapa denji menggeleng.

"Lo punya rompi engga?" Tanya denji kepada yoshida. Yoshida mengangguk dan memberikan rompi warna hijau pastel kotak kotak kepada denji
"Kenapa kotak kotak gini.." Pasrah denji

"Kado ulang tahun dari beam tau" Ucap yoshida sambil melepas pakaiannya.

"LO GOBLOK YA?" ucap denji dengan sedikit teriak. Yoshida sedikit kaget "Kenapa?" Ucap yoshida didepannya itu.

"YA KALAU PAKE BAJU MINIMAL MIKIR DONG, INI DEPAN LU KAN GUE" denji menjawab dengan muka kesalnya yang sudah agak memerah.

"Loh kenapa? kamu kan sering liat" Polosnya sang dominan mengucapkan fakta didepan denji.

"Peduli apa gue? Kalau GUE UDAH LO GOBLOK ARTINYA MINGGIR SANA SIALAN"

Yoshida hanya tersenyum melihat tingkah laku denji yang seperti itu padanya, bukankah lucu? Bagaimana bisa Tuhan menciptakan mahluk sesama jenis dengannya selucu ini?

_______________________________________________________________

Tangan yoshida mengikat tali sepatu denji didepannya, pria berambut orange itu hanya duduk diam dan membiarkan dominan dibawahnya mengikat tali sepatunya dengan rapih.

"Udah belum?" Tanya denji sambil melihat ke arah bawah. Tali sepatu sudah terikat rapih, yoshida bergegas berdiri dari posisi bungkuknya itu.

Denji mengikuti yoshida. Tangan sang dominan itu memegang sebuah kunci mobil dan segera menekan tombol pada kunci agar terbuka. Pintu mobil mewah itu lebar terbuka begitu saja, Tangan denji yang awalnya ingin membuka pintu bagian belakang mobil dipukul kecil oleh yoshida.

"Aw- sakit dong anjing"

"Kenapa dibelakang? Aku kan ga nyuruh kamu dibelakang seorang diri"
Ucap yoshida yang seakan akan meminta mohon sangat ke pria berambut orange didepannya ini.

Denji segera masuk, yoshida pun ikut masuk sehabis denji menutup pintu mobil itu. "You wanna play ur playlist or something?" Tanya sang dominan pada denji dengan lembut. Denji hanya menggeleng dan sejujurnya ia takut. Bagaimana bisa manusia seperti dia ikut ke acara besar keluarga kaya raya? Apa yang akan keluarga yoshida kira akan denji? Bagaimana jika mereka tidak menyukai denji sama sekali? Tetapi pria berambut orange itu tetap menggeleng dan berani pede.

Kuncinya, kalau lo mau punya cewe kaya bu makima, lo harus pede men.

Denji selalu memikirkan itu, walau bahkan hal gilanya sekarang ia mungkin berkencan dengan lelaki osis disekolahannya itu.

Disela sela denji melamun akan pemikirannya yang buruk itu, yoshida menanyakan sesuatu pada denji secara tiba tiba. "Den, itu power jadi buat acara cosplay cosplay gitu?" Tanya yoshida padanya.

"Engga tau juga, lagian kan lo sendiri ketua osis disini.. kenapa pakek nanya sinting."

Yoshida hanya diam dan fokus menyetir mobil kesayangannya itu. Radio mobil sedang memutarkan playlist lagu yoshida yang rata rata isinya lagu Arctic Monkeys dan The weeknd.
Sungguh selera musik yang berbeda dengan denji yang suka lagu pop indonesia.

Disepanjang jalan pikiran denji dihantui dengan sebuah pertanyaan yang banyak. 'Keluarganya suka gue gak ya?' Batin ia setiap saat dalam hatinya.

Tampak wajah pria berambut orange itu gelisah, ia terus menatap jendela kaca mobil berkali kali dengan tatapan cemas. Tentunya seorang Yoshida peka akan hal itu.

"Kenapa? Tegang banget?" Kata yoshida sambil melihat ke arah depan untuk fokus menyetir
"Gatau biasanya ga gini tapi kali ini gue takut banget yosh" ucap denji sembari menatap yoshida dengan tatapan cemas.

Tangan yoshida yang hangat itu menyentuh tangan denji yang terletak pada paha denji. Tangan mungil itu dipegang erat erat dan diciumi secara lembut.

"Gausah takut keluarga gua nyeremin" ucap yoshida sambil mengelus tangan denji.
"Itu menurut lo jink.. menurut gue gimana?" Sambil denji berkata itu yoshida menatapi muka denji dengan tatapan kosong. Ia terus menatap betapa cantiknya denji bagi dirinya.
Tanpa disadari didepan mobil mereka ada sebuah sepeda keliling penjual roti menyebrang jalan. Sepeda itu sudah membunyikan belnya namun yoshida masih tak sadar

"EH NGENTOT ITU LIAT DEPAN ANJING" ucap denji sambil berteriak
Yoshida sontak menoleh ke arah depan dan membanting stir untuk menghindari sepeda itu, Yoshida langsung memberhentikan mobilnya dipinggir jalan. "GOBLOK BANGET SIH REMEDIAL YA NYETIRNYA?" ucap denji bawel mengomeli Yoshida. Yoshida hanya tersenyum melihat pria berambut orange itu marah padanya, ditengah tengah denji marah ia memberi kecupan dibibir denji.

Cup

Denji jelas melotot, heran sekali ia pada sifat yoshida akhir akhir ini. Betapa posesif, manja, tidak jelas sifat yoshida padanya akhir akhir ini. "Kalau mau cium bilang anjing jangan main cium aja bangsat gue juga mau mainin lidah lo" denji menggoda yoshida dengan senyuman liciknya.
"Yaudah nanti ya abis acara ulang tahun niko?" Ucap yoshida singkat.

"BERCANDA KONTOL" balas denji pada pria dominan itu, yoshida hanya terdiam dan melanjutkan perjalanannya menuju tempat acara pesta ulang tahun itu.

Tbc.

HAIII how are u guys, maaf ya ghosting kalian bentaran karena aku sibuk banget ini aja cuma bisa buat dikit doang WJWISJSHSHSHS. aku usahain buat luangin waktu lanjutin book ini deh! jangan lupa vote yaa sayangku
see u!

🔞 OSIS ; yoshiden ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang