☘ Part-10 ☘

3.2K 162 19
                                    


Yuhuuu update lagee🙆🏼🙆🏼

Happy Reading guys😚

📢Warning⚠21+
_____________

Sore harinya Rein memberi kebebasan untuk istrinya berjalan-jalan sore namun tetap bersama Marvin sang body guard pribadi.
Zifa bahagia bukan main saat Davina memberitahu perintah langsung dari Rein untuk dirinya.

Zifa memakai gamis pink dengan hijab senada membuat dia semakin anggun dan cantik meskipun tanpa polesan make up hanya liptint saja.

Sedikit kecewa itulah perasaan Zifa saat ini karna Rein sang suami keluar mansion untuk meeting dengan para kolega dan tak bisa mengantarkan Zifa jalan-jalan.

Namun Zifa bisa sedikit melepas penat akibat selama 3bulan ini terjebak didalam mansion tanpa bisa melihat dunia luar.

"Silahkan nyonya, saya akan mengantarkan anda." ucap Marvin hormat.

Zifa mengangguk antusias dan mendudukkan diri didalam mobil. Mereka tak hanya berdua saja karna Lucas dan Davina ikut serta. Rein tak akan membiarkan Zifa berduaan saja dengan laki-laki manapun kecuali dirinya.

Mobil mereka melewati jalan lebar yang diberbagai sisi banyak pepohonan yang tumbuh subur membuat Zifa memandang dengan segala ucap syukur bahwa dia masih diberi kesempatan melihat indahnya ciptaan Tuhan.

Sesampainya dipusat perbelanjaan Zifa menjadi pusat perhatian karna hanya dia satu-satunya wanita yang berhijab dan yang lebih menonjol lagi dia dikawal oleh Marvin sang anak buah elite Alexander Reiner mafia terkejam dunia.

Zifa sedikit risih ditatap dengan berbagai pandangan dan kebanyakan pandangan iri dan banyak juga yang ingin menjadi nyonya Alexander.
Davina yang melihat Zifa sedikit menunduk menggenggam erat tangan nyonya besarnya.

"Nyonya angkatlah dagumu, biar mereka tahu bahwa nyonya bukanlah yang harus menunduk melainkan mereka." ucap Davina lirih namun sedikit tegas.

Karna bagaimanapun Davina tahu Zifa bukan wanita yang akan menyombongkan diri hanya karna dirinya menjadi istri Rein bila tak sedikit dipaksa.

"Berhenti menatap jika tak ingin kehilangan bola matamu saat ini juga." Marvin berucap dingin keseluruh pengunjung yang terus menatap Zifa dengan pandangan cemooh membuat dirinya tak tahan untuk berbicara.

"Tidak apa Marvin, kita lanjutkan saja." Zifa berucap menahan Marvin agar tidak marah dan berbuat hal keji seperti ucapannya.

Semua mata segera mengalihkan tatapan mereka dari objek paling berpengaruh karna menjadi istri pemuda yang selama ini mereka idam-idamkan karna tak ingin berakhir menjadi santapan hewan buas Varo.

"Dasar bitch, kau seharusnya tak menikah dengan pria tuan Rein. Kau pasti merayunya kan? Penampilanmu saja sangat jauh dari kriteria tuan Alexander ." tiba-tiba wanita berdandan menor menghampiri Zifa dengan berani dan mengolok pula didepan umum membuat Zifa sedikit sedih.

Davina mengkode Marvin untuk menyingkirkan perempuan berdandan menor yang sudah lancang menghina nyonya besar mereka. Marvin mengangguk dan body guard dibelakangnya segera menyeret rambut wanita tersebut secara kasar.

"Lepaskan rambutku bodoh, seharusnya kau bunuh wanita ular yang merayu tuan Alexander itu heh." Teriak wanita tadi berapi-api menahan rasa sakit akibat jambakan di rambutnya.

"Hey, sudah. Marvin aku tak apa lepaskan dia. Kumohon biarkan dia pergi aku sungguh tak apa. Jangan membuat keributan." cegah Zifa halus.

Marvin dan Davina hanya bisa pasrah ketika Zifa menyuruh mereka melepaskan wanita tadi. Dengan senyum Zifa meyakinkan keduanya bahwa dia tak apa.

Mafia Husband (Alexander Reiner)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang