chapter's | 09 |

18 10 0
                                    

Biasain diri untuk vote terlebih dahulu dan coment karena vote dan coment kalian itu penting untuk kami para author. Karena kalau kalian coment dan vote buat jiwa kami membara dan semangat untuk menulis. Terima kasih sebelumnya

____________________________________

Happy reading semuanya! Semoga kalian suka yah sama bab ini

____________________________________

Ghea bernapas panjang saat ia sudah berada di rumahnya “ untung saja dia tidak membunuhku ” gumamnya

“ siapa yang mau membunuhmu? ”

Ghea seketika terdiam saat melihat kakak nya sedang menatapnya dengan tajam

“ tadi Ghea keluar  rumah buat beli cemilan tapi tiba tiba ada yang halangin minta uang ”

Kakaknya menatap Ghea dari atas dan bawa ia mencari luka di badan adiknya tapi ia tidak menemukan apapun.

“ terus ada yang bantuin, temen sekolah namanya raka ”

Kakaknya mengangguk pelan dan keluar dari kamar Ghea tanpa curiga sedikit pun.
Ghea menghembuskan nafas, hampir saja ia mendapat masalah jika kakak nya tau jika ia hampir saja di bunuh oleh Jenna

                              ☠️☠️☠️☠️

Markas -  markas terlihat sangat berantakan apalagi banyak pecahan kaca di sana pelakunya bukan lain yaitu Jenna
atau lebih tepatnya anna

Juya dan Clena meringis melihat tempat peristirahatan mereka sudah kacau balau seperti ini apalagi pelakunya hanya duduk mengisap sebatang rokok.

Inti Dead Mercury berada di dalam markas dan anak anak lainnya berada di luar menjaga jika ada yang menyerang.

“ Jenna Jangan seperti ini ” ujar sagara mengambil pisau yang di pegang Jenna

Jenna melayangkan tatapan tajam pada sagara “ anjing! ” teriak Jenna tiba tiba ia pun berdiri dan mengambil pisau itu dari tangan sagara dan melemparnya di papan
Selancar yang ia beli bulan lalu

“ GUE UDAH BILANG SAMA KALIAN JANGAN MANGGIL ORANG LAIN SELAIN ANGGOTA DEAD MERCURY! KALIAN SEMUA MAU GUE BUNUH SIALAN?! ” murka Jenna ia melempar kursi ke arah ervano dan sagara

Tapi untungnya ervano dan sagara menghindar kalau tidak mereka sudah tertimpah kursi

“ Bukan kita yang manggil Ghea di markas tapi raka ” celetuk ervano melirik ke arah raka yang sejak tadi hanya duduk diam

Jenna menghampiri raka ia melayangkan tamparan yang cukup kuat untuk raka tapi raka sama sekali tidak membalas atau menghindar dari tamparan Jenna. Bahkan raka menatap Jenna saat ini

Jenna membuang muka seketika ia menangis entah kenapa moodnya tidak baik saat ini “ hiks hiks hiks ” isaknya juya dan Clena mendekat ke arah Jenna tapi Jenna melangkah mundur ia menjauhd dari mereka

“ Ck ” raka berdecik ia menghampiri Jenna ia bingung kenapa Jenna sangat berlebihan padahal Ghea tidak bermaksud jahat kepadanya

“ Jenna ” panggilnya tapi Jenna hanya menangis terisak sampai sampai ia susah menarik nafas

Jenna memukul dada nya kuat dan berkata
“ sakit! Sakit raka!! ” teriaknya memukul dada nya dengan kuat ia seperti kehabisan oksigen. Raka melihat itu seketika panik begitu juga dengan anak anak lainnya

Seketika Jenna pingsan Untung saja raka berada di dekatnya ia pun tidak jatuh di lantai. Raka pun menggendong Jenna ala bridal seperti di novel novel

“ Jenna sakit Gak sih ” ujar Juya yang berdiri bersebelahan dengan sagara

MRS JENNA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang