Bab I (Pertemuan)

275 33 6
                                    

2 minggu yang lalu....

"Yuna, aku benar-benar gugup".

"Tenanglah Sinb-ya, sebenarnya tidak kamu saja yang sedang gugup, aku pun demikan. Lihat bahkan tanganku terasa dingin", terang Yuna.

"Tapi aku tidak menyangka akhirnya kita di pindahkan ke kantor pusat. Aku sangat senang, selain kantornya di Seol dan dekat dengan rumahku, gaji kita pun pasti lebih besar dibandingkan dengan bekerja di kantor cabang".

"Kau benar Sinb. Oleh karena itu kita harus lebih meningkatkan performa kerja kita saat berada disini".

"Kau benar. Aku akan bekerja lebih keras lagi. Fighting", Sinb melakukan pose mengepalkan tangan dan tersenyum ke arah Yuna.

Yuna ikut melakukan hal yang sama kepada Sinb. Mereka adalah karyawan dengan peforma kerja yang bagus di kantor cabang di daerah Busan. Atas hal tersebut, mereka dipindahkan ke kantor pusat yang berlokasi di Seol. Tentu itu adalah kesempatan yang bagus bagi mereka untuk mendapatkan pengalaman kerja lebih luas terlebih gaji dan tunjangan yang mereka terima lebih besar dibandingkan dengan di kantor cabang.

Tidak lama mereka duduk menunggu di lobby, datang sosok perempuan berbadan tinggi dan cantik menghampiri mereka.

"Hallo, selamat pagi. Apakah kalian karyawan pindahan itu?", tanyanya.

"Ah, ya betul", jawab Sinb. Mereka pun berdiri menyambut perempuan itu.

"Perkenalkan, saya Sojung. Saya diutus untuk membawa kalian berkeliling mengenalkan kantor tempat kalian akan bekerja. Oh ya, saya ada di devisi pemasaran yang sama dengan devisi kalian, sepertinya kita akan satu ruangan".

"Oh ya, saya Sinb dan ini Yuna", ujar Sinb sambil memperkenalkan Yuna.

"Senang bertemu denganmu", ujar Yuna tersenyum kepada Sojung.

Sojung pun tersenyum balik kepada keduanya, "Senang bertemu kalian".

"Mohon bantuannya", ucap Sinb dan Yuna seraya membungkuk kepada Sojung.

Sojung mengajak keduanya berkeliling perusahaan agar mereka tidak kebingungan pada saat bekerja. Sojung menerangkan dimana lokasi ruang bagian produksi, ruang meeting, ruang CEO bahkan toilet. Sejujurnya dari tadi Yuna memfokuskan dirinya untuk mengingat semua jalan menuju ruangan yang ditunjukan oleh Sojung. Yuna tidak menyangka kantor pusat sangat besar, ini menjadi PR baginya. Ia buta arah, dirinya selalu tersesat, Yuna takut tersesat di tempat kerjanya sendiri.

Sojung berhenti di ruang bagian pemasaran tempat mereka akan bekerja. Beberapa karyawan tampak berdiri menyambut mereka, menunjukan bahwa mereka disambut dengan baik di sini.

"Nah, kita sudah berada di tempat kalian akan bekerja dan menangis", jelas Sojung.

"Hah menangis?", tanya Sinb. Sojung terkekeh melihat ekspresi wajah Sinb.

"Hehehe, maaf saya hanya bercanda. Ini rekan kalian disini, teman-teman mereka adalah pindahan dari kantor cabang dan mulai saat ini mereka akan menjadi bagian dari tim kita. Sinb dan Yuna mohon untuk memperkenalkan diri kalian".

"Hallo perkenalkan saya Hwang Eunbi, kalian dapat memanggil saya Sinb. Senang bertemu kalian. Mohon bantuannya", ujar Sinb sambil membungkuk.

"Hallo, saya Choi Yuna, kalian dapat memanggil saya Yuna. Mohon bantuannya", Yuna pun menunduk.

"Hallo saya Kim Yewon, panggil saja Yewon".

"Saya Kim Seok Jin, panggil saja Jin. Tapi jika mau panggil Oppa pun boleh", goda Jin.

"Yak, kau jangan macam-macam", tegur Sojung.

"Ah saya Park Jimin, kalian bisa memanggil saya Jimin", Jimin tersenyum pada keduanya.

Our HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang