Bab VI (Malam Pertama Kita)

309 41 11
                                    

Yuna sudah kembali ke kantor. Kakinya sudah membaik, ia sudah bisa berjalan normal. Kedatangannya disambut oleh tim divisi pemasaran dan Jaehyun.

"Yuna akhirnya kau masuk kerja juga", Yewon memeluk Yuna senang.

"Syukurlah sepertinya kau sudah sehat", ujar Sojung.

Yuna tersenyum melihat perlakuan teman-temannya. Ia pun melirik pada Sinb yang daritadi diam saja.

"Sinb-ya", ujar Yuna.

Sinb menghampiri Yuna dan memeluknya, Sinb menangis.

"Aku merindukanmu, aku khawatir padamu, aku takut kau kenapa-napa karena kau pulang sendiri setelah pulang dari rumah sakit", ucap Sinb terisak.

Mendengar kata rumah sakit membuat Jaehyun merasa bersalah. Ia berjalan menghampiri Yuna.

"Yuna, maafkan aku. Karena melindungiku kau terluka. Harusnya kau tidak perlu melindungiku".

"Jaehyun, aku tidak bisa membiarkan seorang actor terluka di perusahaan kami. Selain itu bukankah dalam tim kita harus saling melindungi".

Mendengar penuturan Yuna membuat semua anggota divisi pemasaran tersenyum. Jungkook yang kebetulan lewat dan mendengar pembicaraan mereka, melangkah menuju ruangannya dengan senyum.

'Dasar gadis bodoh yang baik', batin Jungkook.

***

Waktu sudah menunjukan pukul 11.00 KST, Sojung membawa surat edaran menuju ruangan divisinya. Ia berencana untuk memberikan surat edaran itu kepada rekan-rekannya. Semua anggota divisi pemasaran mendapatkan masing-masing satu lembar termasuk Jaehyun.

"Wah apakah ini benar?", ujar Jimin setelah membaca surat edaran.

"Ya ini benar, kita akan mengadakan workshop perusahan selama 3 hari di Pulau Jeju", ujar Sojung sedikit antusias.

"Ah aku sangat senang, ini bagaikan menyelam sambil minum air. Bekerja sambil berlibur", Sinb sedikit meloncat.

"Kau akan ikut kan Jaehyun", tanya Yewon pada Jaehyun.

Jaehyun sedikit melirik Yuna, ia sangat ingin ikut terlebih ini menjadi kesempatannya untuk dekat dengan Yuna. Tapi Jaehyun ragu apakah agensi akan mengizinkan dirinya untuk pergi mengikuti workshop ini.

"Aku akan mengusahakannya", Jaehyun tersenyum.

"Tolong usahakan ikut, pasti akan sangat menyenangkan jika kau ikut bersama kami, ya kan Yuna?", Sojung melihat Yuna.

"Iya", Yuna tersenyum kearah Jaehyun.

Melihat Yuna tersenyum membuat Jaehyun salah tingkah dan ia tertangkap basah oleh Jin dan Jimin. Mereka saling berpandangan, sepertinya yang ada dipikiran Jin dan Jimin sama, mereka tersenyum jahil memandangi Jaehyun.

Saat makan siang Jin dan Jimin mengajak Jaehyun untuk duduk bersama. Mereka sepertinya akan memulai aksi menggoda Jaehyun.

"Jaehyun, kau menyukai Yuna kan", tanya Jimin berseringai.

Jaehyun tidak menjawab, ia terlihat salah tingkah karena terus menyentuh telinganya yang memerah.

"Ah sepertinya aku tahu jawabannya", tebak Jimin.

"Apakah sangat terlihat?", tanya Jaehyun.

"Sangat", seru Jin dan Jimin.

"Apa kau mau kita membantumu untuk dekat dengan Yuna", tanya Jin.

"Ah tidak perlu, aku takut dia sudah memiliki kekasih".

"Tidak, dia tidak memiliki kekasih. Dia single dan aku yakin dengan itu. Kami akan membantumu, apa kau mau?", lanjut Jin.

Our HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang