Tinggal kan jejak!!
***
"Ingin bermain-main denganku?" Ucap Ivan penuh penekanan.Kelima preman begal tanpa sadar meneguk Saliva nya susah payah. Mereka melihat seperti bukan seorang cupu!.
"S-siapa Lo?" Tanya salah satu lelaki dengan gagap.
Ivan menyeringai melihat mereka yang ketakutan hanya dengan tatapan tajam dan senyuman miringnya.
"Kalian kenal Jackson?" Tanya Ivan dengan santai. Sontak mereka langsung mengangguk, siapa yang tidak kenal seorang remaja SMA yang memimpin gangster mafia terbesar di Jakarta?.
Ivan tersenyum. Ternyata dirinya terkenal dimana-mana. "dan apa anda tidak tahu siapa didepan kalian?" Tanya Ivan sekali lagi membuat ke-lima preman begal kompak menggeleng cepat.
Ivan terdiam. Ah, dia teringat bahwa dirinya bertransmigrasi di tubuh sicupu Ivan. Ivan berdehem sejenak dan menatap kelimanya dengan tatapan datar nya.
"nah gue bego kan. Udah tahu ni bukan tubuh gue, terus jujur teh atau kaga ni?" batin Ivan.
"Saya kenal sama Jack dengan dekat. Apa kalian ingin dibunuh dia?" Ivan berkata dengan suara pelan tapi bikin merinding. Tidak mungkin dirinya mengaku bukan? Mereka tidak akan percaya!.
Kelima preman begal tersebut terdiam cukup lama sebelum dirinya menunduk.
"Kita masih mau hidup. Tolong jangan bilang ke dia" ucap salah satunya dengan suara gemetar. Siapa yang tidak takut Jack? Hanya musuhnya saja. Jack terkenal brutal jika sudah terjun ke dunia mafia. Pemimpin yang dikenal dingin, suka bermain-main dan bobrok jika bersama sahabatnya. Tapi, ia akan berubah ganas jika sudah berhadapan pada musuh atau siapapun yang mengusik dirinya.
"Takut juga ni om om sama gue" batin Ivan dengan bangga.
***
Ivan membuka pintu rumah nya dengan tidak santai. Dia tidak tahu bahwa di rumahnya ada teman-teman Abang nya.
"MAMA AIRAA!!" teriak Ivan nyaring membuat teman-teman Abang menoleh ke sumber suara. Mereka terdiam melihat wajah Ivan tanpa kacamata, ya dirinya lupa memakai kacamata nya.
"Ni anak bisa liat tanpa kacamata?". Cengo Vero.
"MAMA LAGI KELUAR NYET" sahut Indra teriak. Ivan berjalan menghampiri mereka dan duduk di Sebelah Reyhan.
"Kacamata Lo mana?" Tanya Indra.
"Peduli Lo?" Sahut Ivan sembari bersandar di kepala sofa.
"Gue Abang Lo peak" kesal Indra.
"Abang? Perasaan Abang Ivan ga pernah peduli sama Ivan. Sengit Mulu, sirik, suka kasar sama Ivan. Bahkan Ivan di siksa papa Abang diam saja" balas Ivan. Indra terdiam mendengar suara pelan Ivan, entah kenapa hatinya merasa sakit mendengar curhatan Ivan. Begitu pun dengan Reyhan.
"Ivan disiksa papa?" Tanya Reyhan kemudian. Ivan mengangguk mengiyakan.
"Ganti baju dlu. Terus makan" Vero dan Vano terheran dengan Reyhan yang berubah lembut pada Ivan.
"Kok Rey jadi lembut" bisik Vero.
"Mana gue tau" bisik Vano."Gamau makan. Duluan" Ivan mengambil tas yang tadi ia taruh di sampingnya. Melangkah pergi menuju kamar meninggalkan Indra dan teman-teman nya yang menatap berbagai tatapan.
"Sejak kapan Lo Deket sama adek gue?" Tanya Indra setelah Ivan sudah tidak tampak.
"Udah lama" singkat Reyhan.
"Kok gue gatau?"
Reyhan tersenyum sangat tipis. "Lo kan ga pernah peduli sama Ivan."
Indra terdiam. Ya dirinya memang tidak pernah peduli pada Ivan, bahkan saat Ivan dibully juga dirinya hanya acuh. Saat sang papa menyiksanya pun dirinya juga acuh.
"Dia tetap adek Lo. Jangan dibenci walau dia bego, harusnya dikasih semangat" tutur Reyhan. Ketiga orang yang membenci Ivan mendadak seperti ada cahaya ilahi pada dirinya.
"Iya ya. Kita ngebenci Ivan tanpa alasan?" Tanya Vero dianggukin Vano.
"Harusnya sebagai Abang itu memberikan semangat pada sang adek. Memberi dukungan, kasih sayang. Bukan acuh seperti orang asing"
Setelah berkata panjang lebar seorang yang dibilangin datang kembali dan duduk di sebelah Reyhan.
"Bang Rey" ucap Ivan pelan. Reyhan menoleh menatap adek temannya dengan tatapan hangat nya,. Sungguh sangat beda bukan?.
"Kenapa?"
"Ivan tadi denger Abang nyebut nama Ivan. Ghibahin Ivan?" Celetuk Ivan.
"Ga ghibah. Cuma nyadarin mereka" jujur Reyhan. Ivan beroh ria.
"Dek?" Panggil Indra pelan. Ivan menatap Indra bertanya Lewat tatapannya.
"Maafin kita yang udah benci Lo tanpa alasan ya" tutur Indra dengan tulus dianggukin kedua curutnya.
Ivan terdiam sebentar sebelum akhirnya mengangguk pelan. Ketiganya menatap cengo Ivan, semudah itu?
"Dek?" Panggil Indra.
"Iya, Ivan udah maafin kalian." Sahut Ivan hangat.
"Semudah itu? Kita udah jahat sama Lo" ujar Vero.
"kalo bukan karna ivan. Ga bakal semudah itu kawan. Tapi Karna Ivan, gue lakuin" batinnya.
"Kata mama. Kita harus saling memaafkan jangan menaruh dendam atau benci pada seseorang." Tutur Ivan hangat membuat ketiganya terharu.
"tinggal bapaknya yang belum ni" batin Ivan.
Reyhan tersenyum melihat mereka yang sudah baikan dengan Ivan.
"Btw. Sejak kapan bisa naik mobil?" Tanya Indra Penasaran.
"Sejak bangun koma" sahut Ivan asal.
"Ngadi-ngadi sampeyan" ucap Vero greget. Ivan hanya cengengesan.
"Bang Reyy, bang Indra, bang Vero, dan bang Vano. Apa disini ada makanan?" Tanya Ivan membuat mereka seketika gemas.
"Kacamata Lo mana?" Tanya Indra saat dirinya tidak melihat kacamata yang bertengger di pangkal hidung Ivan.
"Ivan buang" sahut nya asal.
"Eeh? Ntar ga bisa lihat nabrak ?" Ucap Vero ngawur.
"Mata Ivan udah sembuh dari Ivan bangun koma kok" tuturnya dengan ekspresi menggemaskan.
Ivan itu sangat menggemaskan hanya tertutup sama kacamata aja. Wajah tampan nan imut beda dengan milik Jack yang tampan nan tegas.
Tapi, Ivan akan menyeramkan jika tatapan tajam dan senyuman miring diperlihatkan.
"Besok Minggu. Gimana kalo kita jalan-jalan? Sekali-kali ngajak ni anak jalan-jalan daripada dirumah Bae kan suntuk" ucap Vero dengan semangat. Ivan yang mendengar kata jalan-jalan langsung memasang wajah cerahnya. Dirinya sudah lama tidak jalan-jalan semenjak bertransmigrasi ke tubuh Ivan.
"IVAN MAU IKUT!" teriak Ivan heboh. Membuat Indra dan ketiga temannya menggeleng kan kepalanya gemas melihat tingkah Ivan yang terlampau semangat. Sangat berbeda dengan Ivan dulu.
***
Kering ide awk. Jadi baru up sekarang hehe, mana tengah malem kasian pasti udh pada bbo y?.
Night dan morning .
Jangan lupa tinggalkan jejak!.
Ohya maaf juga kalo ceritanya gajelas, soale ya ini cerita hasil gabut saya hehe..🗿💸
![](https://img.wattpad.com/cover/331971934-288-k734367.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku kira Cupu Ternyata Suhu {transmigrasi}
Teen FictionSeorang pemimpin mafia terbesar di Jakarta terbunuh oleh musuhnya yang cukup kuat. Tanpa ia sadari jiwa nya melayang dan menetap di raga seseorang. Seorang anak laki-laki yang lemah, tidak disukai keluarganya kecuali ibunya. Dan disekolah dirinya ja...