3. Ale Lupaaaa

28 1 0
                                    

jangan lupa vote dan komen yaaa

🧸🧸🧸

Seorang cowok yang sedang membuka toples wafer di atas meja itu mendapatkan cibiran dari temannya. Tetapi ia tak peduli, mulutnya masih tersumpal sebuah Chupa Chups, alias permen.

"Ngunyahhh terus kerjaan lu," cibir Aziel— yang kerap dipanggil Ajil, pada cowok bernama Athan itu.

"Biarin aja kali Jil, namanya juga usaha mau berhenti ngerokok," bela Galan, cowok yang sedang rebahan di atas kasur sambil membuat playlist baru di spotifynya.

"Kena kanker si engga, tapi diabet iya," sungutnya.

Athan tertawa. "Iya deh ini terakhir."

"Awas lu ngotorin kamar tuan rumah, disambit pake lidi sabi tuh," sahut Ajil sambil menunjuk horor Kairo yang sedang melamun di balkon kamar.

"Tuh orang ngapa sih?" tanya Athan heran.

"Merenungi hidup," balas Galan cuek membuat yang lain ketawa.

Sebuah notifikasi WhatsApp dari ponsel Athan membuat cowok itu mengalihkan seluruh atensinya. Kecuali Ajil sama Galan. Buat apa mereka berdua kepo sama isi room chat nya Athan. Nggak ada yang nyariin juga.

abim 11 mipa 2

Abim : than

Abim : setaaan

Me : apa babi dateng dateng ngatain

Abim : elu jg

Me : Y

Abim : mff

Abim : tan gua serius mau tanya

Me : izin mengoreksi, than bukan tan oke 🙏

Abim : bct

Abim : serius guaaa ini

Me : iya apa

Abim : di kelas lu ada yg namanya kairo khanala ya?

Abim : temen gua naksir berat

Kalau aja Athan nggak bisa ngendaliin diri, pasti saat itu juga dia udah pingsan. Beruntung cuma keselek permen yang ada di dalam mulutnya saja. Sampai-sampai matanya berair.

"Anjir lu ngapa dah," heran Ajil ngeliat Athan tiba-tiba keselek.

"Anjay..." ujarnya merasa nggak nyangka.

"Apa woi," Galan langsung bangun dari kasur, siaga 45.

Ajil sama Galan langsung mendekat ke Athan. Keduanya buru-buru meraih ponsel yang menjadi penyebab kekagetan Athan.

"ANJAAAYYYY cieee Kairo cieeee," ejek Galan cengengesan.

"Anjir Kairo ada yang naksir cuy. Berita heboh ini," Athan kagum. Padahal selama ini Kairo bener bener jarang keluar kelas. Dia juga nggak pernah dinotice guru atau murid-murid manapun. Yaaa kecuali anak-anak kelasnya sih. Anak kelas mah emang nggak pernah koar-koar.

Jadi... selama ini usaha Kairo menutupi dirinya adalah hal yang sia-sia?

Kairo kembali dan menutup pintu balkon. Ia mengerutkan alisnya heran melihat ketiga temannya yang sudah bengek.

"Kenapa?"

"Mampus noh," Galan memandang Kairo dengan tatapan mengejek.

Sedangkan Ajil ketawa ketawa aja. Kairo yang bingung cuma naikin alisnya, tanda mengulang pertanyaannya.

KAIROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang