Ao'nung yang setiap hari berusaha untuk neteyam memercayai nya.
"Apa kau sudah percaya dengan omonganku neteyam" ao'nung bertemu neteyam di tepi pantai
"Aku hanya berusaha memercayai nya" neteyam menjawab tanpa menoleh sedikitpun ke ao'nung.
'Aku sebenarnya kasihan pada ao'nung tapi gengsiku lebih besar daripada rasa pemaafku' gumam neteyam menjauh dari ao'nung
"NETEYAM AKU AKAN MEMBUAT KAMU PERCAYA PADAKU LAGI" ao'nung teriak sambil mengejar neteyam
"Berusahalah sampai aku bisa memercayaimu" neteyam turun dari ilu untuk ke tepi pantai
"Neteyam tunggu hiks jangan marah padaku hiks aku minta maaf hiks" ao'nung memeluk neteyam dengan erat. Neteyam membalas pelukan ao'nung
"Aku maafin kamu tapi janji jangan seperti itu lagi" neteyam menatap ao'nung sambil menghapus air mata kekasihnya
"Iya aku ga akan kayak gitu lagi" ao'nung yang senang bercampur sedih yang belum hilang
Cup
Neteyam mencium bibir ao'nung dengan lembut tanpa paksaan. Tanpa disadari ao'nung sudah mendominasi ciuman mereka
"Emhh ao cukuphh"
ao'nung menyudahi acara ciumannya
"entah kenapa aku suka bibirmu neteyam,bibirmu sangat manis" ao'nung
Cup
Ao'nung mencium leher neteyam sesekali menggigitnya
"Ao ahh sakithh" entah kenapa jika seperti ini tenaga neteyam terkuras habis
"Sepertinya kau menyukainya neteyam" goda ao'nung menyudahi membuat tanda di leher neteyam
"Aku tidak akan pernah suka"
-----------------------------------------------------------
"Mau bermain denganku neteyam?"
"Loh rotxo? Tumben biasanya ao'nung yang mengajak aku" neteyam kaget + heran
"Ao'nung lagi sakit dia tidak bisa bermain dengan kita selama beberapa hari" rotxo menjelaskan yang terjadi kepada neteyam
"Kasihan dia tapi kemarin dia sedang main bersamaku"
"Terkadang ada kejadian yang tidak terduga neteyam"
"Bisakah aku melihat ao'nung?" neteyam yang khawatir bertanya kepada rotxo
"Kamu boleh melihat ao'nung tapi tidak bisa sekarang dia sedang diobati oleh ibunya" rotxo memperbolehkan neteyam melihat ao'nung
"Makasih rotxo" neteyam senang karena ia bisa melihat ao'nung
Mereka bermain dengan tsireya dan juga lo'ak
-----------------------------------------------------------
Di sore itu pun neteyam pergi ke rumah ao'nung
Tok Tok Tok
"Permisi" neteyam merasa gugup karena ini pertama kalinya ia ke rumah ao'nung
"Siapa" seorang perempuan membuka pintu rumahnya. Yap yang tidak lain adalah ibunya ao'nung, Ronal.
"Emm bisakah aku bertemu ao'nung?"
Neteyam bertanya kepada ibunya ao'nung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neteyam?
Randomcerita tentang ao'nung x neteyam Kisah pertemuan mereka dan keunikan mereka? *HANYA FIKSI JANGAN DIANGGAP SERIUS*