1 Tiba-tiba bersuami

2K 260 34
                                    

Ella bangun di sebuah rumah sakit dengan alat kesehatan lengkap yang menempel pada tubuhnya. Terdengar suara seruan bahagia dari orangtuanya, yang sepertinya lega melihatnya tersadar pasca kecelakaan.

"Sayang.... " Sang ibu menciumnya.

"Mama.... Papa... "

"Kamu sudah sadar, Sayang? Syukurlah ya Tuhan!" Kedua orangtua itu memeluk putrinya dengan penuh kasih sayang.

"Papa, aku kenapa?"

"Hanya kecelakaan kecil, jangan khawatir. Dokter berkata tidak ada luka dalam yang membahayakan." Edgar mengusap wajah putrinya.

"Syukurlah... " Ella mendesis lega setelah memeriksa anggota tubuhnya lengkap, tanpa kekurangan apapun.

"Dan.... selamat ya sayang, atas pernikahanmu."

"Pernikahan?"

"Kamu ingat pembicaraan kita di telefon siang tadi?" Ibunya mengangkat jemari Ella dengan segera. "Lihat cincin ini, kalian resmi manikah!"

"Mama bercanda? Aku pasti berhayal. Ini efek obat pereda nyeri dari dokter."

"Kami sungguh-sungguh!"

"Tidak! Kalian tidak mungkin menikahkanku, tanpa persetujuanku!"

"Jika tidak seperti ini, kamu akan terus melajang dan membanggakan pekerjaan modelmu itu. Umurmu sudah 30 tahunan, sadar Sayang! Jika kami meninggal, kamu butuh seseorang untuk menjagamu. Dan ini adalah keputusan terbaik."

"Tidak! Kalian pasti bercanda!"

"Mamaaaaa....!!!" Tepat setelah perkataannya tersebut, seorang anak kecil tiba-tiba datang seraya membawa bucket bunga lili dan memeluknya dengan erat.

Ella membola saat anak itu naik keranjang dan membelai perban luka di keningnya. Bocah lucu dengan gigi yang tidak lengkap di bagian depan itu, terus mengoceh dan bertanya tentang keadaanya.

Apa benar dia sudah menikah? Punya anak? Jadi dia benar-benar telah menjadi ibu muda?

"Mama apa ini sakit? Mama aku senang sekali punya Mama baru yang cantik!"

Ella menatap bocah itu dengan senyuman kaku. Ia lalu mengalihkan pandangannya ke arah pria tampan yang terlihat begitu dingin, menatapnya dari ambang pintu.

Apa itu suaminya? Astaga, neraka apa ini?! Memang dia tampan, tapi duda bukan kriterianya! Menikah muda bukan targetnya! Wanita independent sepertinya tidak perlu memiliki suami!

"Mama... kenapa diam saja? Mama pasti masih sakit ya?"

Ella tidak punya pilihan lain selain tersenyum dan memeluk anak itu dengan rasa canggung yang luar biasa. Ia ingin berteriak tak terima. Tapi melihat wajahnya yang polos seperti malaikat, membuat Ella tidak tega mematahkan hati anak yang tidak bersalah itu.

"Terimakasih ya?" Ella membelai kepala bocah itu dengan kaku.

"Mama, tadi aku dan Papa membeli buah. Ayo makan dulu!" Ujarnya dengan sangat tulus.

"Emmm... "

"Suapi Mama sayang, ayo!" Susan mengambil sebutir jeruk lalu memberikannya kepada si kecil yang terlihat antusias mengupasnya.

Sepertinya setelah setahun hidup tanpa ibu, Thiago merasa sangat kesepian. Apalagi ketika ayahnya bekerja, dia ditinggal sendirian bersama sang nenek.

Meski Rani sangat menyayanginya, tapi tetap saja Thiago seringkali iri jika melihat teman-temannya ditemani sosok ibu saat bersekolah di PAUD.

Thiago hanya anak-anak yang menginginkan kehadiran ibu. Ia merindukan sosok itu. Karena saat ibu kandungnya masih sehat pun, dia tidak terlalu mendapatkannya. Hari-harinya ditemani oleh babysitter saja.

Crazy Cinderella For The Jerk DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang