Ella mengamati penthouse dua lantai yang begitu mewah dan penuh dengan pajangan dan lukisan yang harganya mencapai ratusan juta, hingga miliyaran.
Penthouse tersebut sudah menggunakan smartroom. Dimana semua fasilitas yang ada disana bisa di nyalakan dengan perintah suara kita. Sepertinya penthouse itu benar-benar di desaign dengan sedemikian rupa. Keamanannya pun jangan ditanya. Tempat itu seperti benteng.
Tapi jika mengingat keluarga Kenny bisa membantu perusahaan ayahnya hingga hampir mencapai triliunan, Ella tidak heran jika mereka memiliki segala kemewahan yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Keluarga Kenny memang bukan keluarga sembarangan.
"Pelayan hanya akan datang untuk membersihkan ruangan, mencuci, dan memasak di setiap harinya. Mereka tidak akan mengganggu atau berkomunikasi denganmu jika kamu tidak memintanya. Jika kamu membutuhkan mereka untuk mengerjakan sesuatu, kamu bisa menelfonnya dengan kode 101. Mereka standby di ruangan lain selama 24 jam. Jadwal mereka juga telah di atur." Rani menjelaskan kepada Ella yang hanya angguk-angguk seraya tersenyum.
"Sejak dulu, kami sengaja membuat peraturan seperti itu agar kehidupan pribadi tidak terganggu. Kamu biasa quality time bersama Kenny dan Thiago. Juga dengan anak yang lain jika kamu melahirkan seorang anggota keluarga baru." Rani mengusap wajah memerah Ella.
Setelah pulang dari rumah sakit, semua orang mengantarkannya pulang ke penthouse Kenny. Rani langsung mengajaknya room tour agar dia tidak merasa asing nantinya.
"Maaf jika kami terkesan memaksamu dengan pernikahan ini. Tapi Mama sangat yakin jika kamu wanita yang tepat untuk menjadi menantu di keluarga kami."
"Kenapa harus Ella, Ma?"
"Insting seorang ibu tidak pernah salah. Kamu tidak ingat, jika kalian pernah bertemu saat masih kecil?" Rani tertawa. "Dulu meski Kenny lebih tua darimu, tapi kamu bisa mengimbangi sifat dingin dan galaknya. Kamu berani membentaknya dengan lantang dan membuatnya kalah."
"Aku tidak ingat tentang itu." Ella tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Tapi mengingat sikapnya yang memang sudah tidak tertolong sejak kecil, Ella percaya.
"Mama mau kamu kalahkan dia sekali lagi." Rani mengusap wajah cantik Ella dengan lembut.
"Aku..."
"Kenny itu sangat bodoh Ella. Dia diperdaya mantan istrinya karena terlalu cinta. Dia memberikan hati pada wanita yang salah." Rani menjeda ucapannya.
"Dulu Kenny pernah berkata jika dia akan menikahimu ketika dewasa. Dia pernah menangis karena merasa kesal dengan sikapmu yang menyebalkan, tapi selalu membuatnya rindu." Rani terkekeh. "Ucapan anak kecil memang tidak masuk akal. Tapi sejak saat itu aku berharap kamulah yang menjadi istrinya saat dia dewasa."
"Memang, saat kecil kita sedekat itu? Aku tidak ingat sama sekali."
"Saat itu kamu masih terlalu kecil." Rani tersenyum.
"Tapi kenapa Kenny tidak mengingatku? Jika dia lebih besar dariku, seharusnya dia ingat bukan?"
"Saat kecil Kenny pernah kecelakaan hebat. Dia koma dan harus berobat di luar negri selama dua tahun. Dan setelah sadar dari koma, Kenny tidak mengingat semua tentang masa kecilnya. Dia seperti bayi yang baru lahir."
"Kenny mengalami hal itu?"
"Kenny juga harus belajar mengenal emosi dari awal. Sedih, bahagia, marah, mana yang baik dan buruk, cinta dan ketulusan. Kenny kehilangan itu semua. Karena kelemahannya itu, dia selalu dimanfaatkan oleh teman-temannya. Hal itu membuat hatinya dipenuhi kekecewaan dan kemarahan. Dua emosi itu yang paling melekat."
![](https://img.wattpad.com/cover/332462941-288-k379313.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Cinderella For The Jerk Duda
RomanceDisaat cinta baru saja tumbuh diantara Kenny dan Cinderella setelah perjodohan yang mereka jalani, Viona yang merupakan mantan istri Kenny justru datang menjadi orang ketiga. Untuk mempertahankan rumah tangganya, Cinderella melakukan segala cara. T...