13 Posesif /18+

2.7K 219 34
                                    

13 Posesif

Ella menampar Kenny dengan sangat keras karena pria itu membiarkan Viona tinggal di rumah mereka pada akhirnya. Ella bertambah kesal saat Kenny memasang wajah sok tak berdaya. Itu sangat membuatnya muak.

Ella juga sudah mengemasi barang-barangnya saat ini. Tidak, Ella tidak berniat untuk benar-benar pergi dan mengalah dengan wanita jalang itu. Ia hanya akan menggertak Kenny. Lagipula Ella sangat yakin jika pria itu akan menahannya.

Ellah hanya ingin memberinya peringatan.

"El, ini hanya sementara." Kenny menahan pergerakan Ella yang sedang mmebuka kopernya.

"Kalau dia nggak sembuh untuk selamanya, kamu minta aku buat menerima Viona tinggal untuk selamanya di rumah ini?"

"Aku udah sering bilang kan? Dia ibunya Thiago... "

"Rujuk saja dengannya jika begitu." Ella terisak dramatis agar aktingnya lebih meyakinkan.

"El please! Kenapa kamu membesarkan masalah?"

"Dengar ini Kenny! Pernikahan ini di setting orangtuamu, aku bahkan tidak punya pilihan selain menerima. Jadi dengan terjadinya hal itu harusnya kamu sadar, kamu sama sekali nggak ada hak buat nyakitin aku. Karena kamu dan keluargamu yang menginginkan pernikahan ini, bukan aku!"

"Kamu cemburu?" Jawaban Kenny sangat singkat dan padat.

Ella langsung menarik dagu Kenny seraya tertawa setelah ucapannya tersebut. Cemburu?

"Jadi aku boleh membawa pria kesini? Tinggal bersamaku ditempat ini? Seperti apa yang kamu lakukan? Okee, aku akan mencari kekasih supaya kita adil."

Kenny menarik Ella ke dekapannya, lalu melumat bibirnya dengan kecupan basah dan hangat.

"Jangan main balas-balasan. Aku akan menyewa dokter terbaik untuknya. Jika dalam sebulan dia tidak juga sembuh, aku sendiri yang akan mengusirnya."

Kenny lalu memeluk Ella dan membawa kedua tangan wanita itu untuk bertumpu di pundaknya. Ia memandangi wajah cembetut Ella yang tetap terlihat cantik dan sangat menggemaskan. Tunggu, kenapa mereka jadi seperti pasangan sungguhan?

"Kamu benar-benar cemburu?" Kenny berbisik di hadapan Ella dengan jarak yang sangat dekat.

"Nggak. Hanya seorang istri yang tidak ingin ada orang ketiga di dalam rumah tangganya. Kita memang tidak saling mencintai, tapi pernikahan kita sungguhan."

"Tapi aku tertarik padamu." Kenny menjawab dengan cepat. "Aku mulai sayang denganmu."

Ella berteriak kegirangan di dalam hati mendengar apa yang Kenny katakan. Akhirnya dia mengungkapkan perasaannya terlebih dulu.

"Bullshit!" Ella mengucapkan kata yang bertolak belakang dengan hatinya.

"Aku serius El. Bisa kan, kita.... mencoba untuk pacaran? Maksudku... menjalin hubungan layaknya sepasang suami istri di luar sana?" Kenny berkata dengan terbata-bata.

Jangan tanya betapa meronannya wajah Ella saat ini. Namun ia tetap menahan diri dengan sekuat tenaga untuk tidak bereaksi berlebihan. Ella mau pembuktian, bukan hanya omong kosong.

"Memang apa yang kamu lakukan untuk membuktikan rasa sayangmu itu? Bahkan kamu membiarkan wanita lain tinggal bersama kita sekarang." Ketusnya.

"Sebulan saja, lagipula Viona sudah tidak berarti lagi di hidupku. Aku hanya menghargai dia sebagai ibu kandung Thiago. Tidak ada perasaan lain."

"Buktikan semuanya! Aku tidak butuh omong kosong." Sentaknya.

Ella lalu berjalan keluar kamar menuju dapur untuk membuat mie instan. Perutnya terasa lapar karena pertengkarannya dengan Kenny disepanjang hari. Apalagi ia juga harus menghibur Thiago yang rewel karena kehadiran ibu kandungnya sendiri. Ella benar-benar merasa lelah hari ini.

Crazy Cinderella For The Jerk DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang