Eight : You hurt me, bro

591 74 30
                                    

Apo membuka hadiah pemberian Mile. Membiarkan Nicky mengendarai mobil.

"Apa itu?"

Apo tertawa kecil saat melihat hadiah pemberian Mile. Itu lukisan mereka dulu, dua kucing dengan warna hitam dan abu.

Nicky mencuri pandang melihat hadiah di tangan Apo.

"Impresif"

Apo menaruhnya kembali di dalam tas. "Ini cukup berharga walaupun jelek"

Nicky tertawa renyah, "Ha-ha"

"Oh bagaimana harimu dengan P'Olivia? Kudengar kamu terus menempelinya"

Nicky mendesah lesu. "GAGAL MOVE ON TOTAL! Kenapa dia membuatku lemah sih?! Dia yang terus menempeliku, tau. Dia tidak membiarkan aku pergi dari pandangannya, membersihkan tempat tinggalku, memarahiku saat diam-diam kabur. Itu melelahkan"

Apo prihatin dengannya, kasihan sekali nasib Nicky.

"Lalu bagaimana denganmu? Apa Mile melakukan hal buruk?"

Apo mengangguk, "Dia selalu menjadi yang terburuk"

"Oke, harusnya aku tau saat melihat mata bengkakmu yang jelek"

Apo memegang kantung matanya. "Kamu juga tidak lebih baik. Lihat saja penampilan urakanmu saat ditinggal P'Olivia"

Nicky mengatupkan mulutnya. "Haah, kenapa sih mereka berdua menyebalkan? Bisa-bisanya bertunangan. Eh Po, tidak maukah kamu berkencan denganku?"

Apo membulatkan matanya mendengar kalimat terakhir Nicky. "Hah?"

"Ya, mereka kan bertunangan. Barangkali kamu mau, kita bisa berkencan seperti yang mereka lakukan"

Apo mengerutkan dahinya. Berpikir keras pada semua perkataan Nicky.

"Bagaimana?"

Apo melirik ke arah Nicky, "Tapi aku Gay aku suka Hia"

"Aku juga Gay, aku suka Oliv. Tapi kita hanya balas dendam. Tidak bisakah kamu berpikir jauh, Po? Berpura-pura berkencan lalu mengirimi foto kencan kita pada mereka. Ayo kita buat mereka cemburu"

Apo menatapnya penuh ragu. Meskipun ide Olivia terdengar brilian, dia tidak terlalu yakin.

"Bagaimana kalau itu tidak berhasil?"

"Setidaknya kita pernah mencoba, Po. Entah mengapa aku merasa bahwa Olivia juga menyukaiku. Bagaimana persepsimu tentang Mile? Apa kamu merasa seperti dia juga menyukaimu kembali?"

Apo memeluk tas didepannya. "Aku tau dia menyukaiku, hanya saja dia selalu menipu dirinya sendiri. Dia masih tetap sebagai pria straight sekalipun menyukaiku. Aku tidak punya kesempatan"

Mendengar ini, Nicky mengatupkan mulutnya mengerti. Tidak bicara lagi, menatap lurus ke arah jalanan.

Beberapa menit berlalu hingga Apo merasa tidak nyaman.

"Tapi tidak masalah untuk membantumu, aku akan berkencan dengan kamu. Membuat Olivia cemburu"

Nicky mengentikan mobilnya, melihat Apo dengan binar di matanya.

"Deal! Kencangkan sabuk pengamanmu, Po! Hari ini kita berkencan"

Nicky menekan pedal gas mobilnya, melajukan mobil dengan kecepatan tinggi membelah jalanan. Pergi menuju tempat-tempat yang bagus untuk kencan palsu mereka.

Mulai dari restoran Asia, minimarket, perpustakaan kota, konser, taman, kebun binatang, bioskop, wahana bermain, hingga berakhir di tempat tongkrongan Nicky, arena balapan.

Winter [MileApo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang