Six : Are You Gay?

506 72 16
                                        

Apo membenahi kupluknya yang miring. Dia menghembuskan nafasnya kedinginan sambil memeluk tasnya. Dia duduk di halte menunggu bus.

"Padahal hujan saljunya udahan, kok dinginnya makin nambah sih?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Padahal hujan saljunya udahan, kok dinginnya makin nambah sih?!"

Brrr

Mungkin karena natal. Dia bukan umat kristiani seperti Bible, tapi dia menghargainya dengan memberi pemuda itu kado. Apo juga membawa kado khusus untuk Mile.

Apo menoleh menatap jam tangannya. Itu menunjukkan pukul tujuh. Dia tersenyum setiap kali mengingat kebiasaan menengok waktu. Mengingatkannya dulu ketika Mile masih sering mengatur waktunya.

Great!

Dia senang saat bus datang, Mile pasti sudah menunggunya di kafetaria. Menyampirkan tasnya di bahu, Mile segera naik ke dalam bus.

Karena cuacanya begitu dingin, tidak begitu banyak penumpang hari ini. Lagipula ini sudah termasuk malam.

Notifikasi panggilan berdering itu dari Natha. Mendapat notifikasi dadakan ini membuatnya gugup. Percakapan mereka kemarin sedikit banyaknya membuat Apo minder.

"Khap Ma"

"Bagaimana keadaanmu? Apakah Mile menyakiti kamu lagi?"

Apo terharu, Natha masih khawatir padanya. Dia tidak dibuang seperti yang dilakukan Mile. Natha jauh lebih baik.

"Sedikit, Hia masih memaksaku untuk tetap di hubungan lama"

Wanita paruh baya di seberang sana menghela nafas jengah.

"Kamu baik-baik saja?"

"Hmm, aku oke. Hari ini Hia memintaku untuk minum cokelat panas di luar"

"Tendang pantatnya, aku serius. Kalau kamu menangis lagi tendang saja pantatnya dengan keras"

Apo tertawa.

"Iya Ma, aku bilang kalau aku patah hati jika Olivia bersama Hia"

"Lalu bagaimana? Apa jawaban bocah itu?"

"Dia bilang tidak akan membawa Olivia saat waktunya diberikan untukku"

Jika Natha di dekat Apo, dia pasti akan memeluknya.

"Maafkan Ma, Po. Tapi Ma nggak bisa bantu kalian sama sekali. Kamu tau betul kalau Mile menyukai Olivia, juga sebaliknya. Bahkan sudah di jenjang tunangan"

"Khap Ma"

"Dengar Po, kalau Mile pada akhirnya lebih memilih kamu, aku pasti orang pertama yang mengatakan pada orangtua Olivia untuk menghentikan perjodohannya"

Apo terhenyak, Natha begitu baik. Lagipula jika dia pikirkan kembali, keluarga Mile sudah begitu banyak membantunya. Kalau sudah begini, Apo hanya merasa bahwa masalah perasaan ini hanya hal kecil yang harusnya tidak perlu dibesar-besarkan.

Winter [MileApo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang