Apo dengan Mile turun dari mobil. Apo membawa sebuket bunga mawar merah untuk Tong. Dari tempatnya sekarang, dia bisa melihat tak jauh dari halaman yang ramai kedua orangtua Apo berbicara dengan pria yang merupakan kekasih Tong.
Mile menatap interaksi keduanya tidak suram seperti pertama kali mengetahui fakta bahwa Tong benar-benar gay. Dengan Apo, dan Olivia yang mewaraskan Mile bahwa dia tidak bisa memaksa bagaimana orientasi sexual seseorang diubah, Mile menerimanya meski dia merasa cukup muak melihatnya. Dia homophobic sejati, dan Apo tau itu.
"Hia?"
Mile menarik nafas panjang. Mengisyaratkan bahwa dia baik-baik saja. Apo mengangguk, berjalan ke arah mereka dengan sebelah tangannya menggenggam telapak tangan Mile.
"Ma! Pa!"
"Apoo"
Ma Apo segera menarik putranya masuk dalam pelukan hangatnya. Sedangkan Papa berjabat tangan dengan Mile. Pong berdiri disana dengan senyuman ramah. Sebagai calon kakak ipar yang baik, dia pasti akan menyapa Apo dengan ramah.
"Apa kabar Apo? Sudah lama tidak bertemu"
Apo akan menjabat tangan Pong sebelum Mile mengambil jabatan Pong. Ketiga orang lain disana berpandangan canggung. Meski mereka semua tau bahwa Mile adalah homophobic sejati, tapi masih begitu aneh bahwa Mile bahkan sangat protektif melindungi Apo dari kalangan Gay.
Kedua orangtua mereka juga mencoba memaklumi Mile. Hanya saja masih terlalu mengejutkan setiap kali Mile melarang pria yang dicurigai sebagai Gay mendekati Apo.
"Apo sedang membawa bunga. Aku akan membalas jabatan tangannya untukmu"
Pong juga tau dari Tong mengenai homophobia-nya seorang Mile. Bahkan mereka juga bersitegang di pertemuan pertama. Tapi menurut Pong itu sangat tidak masuk akal meski orangtua Apo dan Tong juga memakluminya. Mile justru terlihat seperti seseorang yang obsesif pada Apo.
"MILEEE!!!"
Suara manis gadis cantik yang berjalan bersama Tong langsung mengambil atensi Mile. Mile melepaskan jabatannya dan segera berlari memeluk Olivia. Mengecup rambutnya berulangkali, Mile terus menyerukan kata selamat padanya.
"Hahaha! Kamu datang, Mile"
Tong tetap berjalan mendekati Pong, memegang lengan kekasihnya sembari menatap Mile dan Olivia tajam.
"Apa si Homoseks itu melakukan hal buruk padamu? Kulihat tadi kalian seperti bertarung"
Mama Apo tertawa mendengar ocehan putra sulungnya. Tong cemberut, berbalik ke arah mamanya dan segera memeluknya erat.
"Mama aku rindu!"
"Oh, kamu dan sifat urakanmu huh. Bagaimana begitu cepat dewasa?"
Tong menaik-turunkan alisnya. "Menjadi dewasa yang jahil itu baik. Artinya tidak ada yang berani menindasku, lihat saja P'Pong. Dia mencintaiku apa adanya dengan sifat asliku"
Tong melirik jahil pada Pong dan memberinya satu kedipan di sebelah matanya.
"Haha"
Papa tertawa. "Bocah nakal"
Tong beradu tos dengan Papa dan memeluknya ringan.
"Apo?"
Apo yang sejak tadi menatap interaksi Mile dan Olivia segera menoleh. "Ya?"
Tong melipat tangannya di depan dada, melirik ke arah pandangan Apo. Kedua orang berbeda gender disana berjalan menjauh menjumpai keluarga Olivia.
"Berhenti cemburu jika kamu tidak menyukainya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter [MileApo]
RomancePertama kali merasakan dinginnya salju, Apo pikir itu akan menyenangkan. Hanya saja, saking dinginnya salju yang mengenai kulitnya ikut meresap menusuk tulang dan jantungnya. Mile, pria kesayangannya itu begitu sulit dijangkau. Sampai kapan dia men...