01. Bintang malam

16.5K 640 22
                                    

WELCOME DI LAPAK 'RAKHSAN'
PART SEBELUMNYA APAKAH KALIAN SUKAA??? WELCOME DI PART 01 DIMANA KEUWUWAN AKAN BERTEBARAN DI MANA-MANA 😍😍

JANGAN LUPA VOTE, JANGAN BIASAKAN JADI SIDERS.

KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA JUGA,
BISA APA AJA SPAM JUGA BOLEH
AWOKAWOK

Happy Reading All
*
*
*
*

“Aku merasakan getaran di hatiku, sebuah rasa takut yang tak bisa diungkapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku merasakan getaran di hatiku, sebuah rasa takut yang tak bisa diungkapkan. Seperti daun yang bergetar dihembus angin, merasakan badai yang akan datang.

—Vania Caroline George

~o0o~

#Taman belakang rumah Vania.

Hembusan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan masih terasa menerpa.
Di taman yang teduh, di bawah cahaya rembulan yang bersinar terang.
Di antara rerumputan yang lembut, terlihat Rakhsan dan Vania terbaring
menatap bintang-bintang malam dengan mata yang berbinar.

Dalam senyap malam, mereka saling berpegangan tangan, seperti dua jiwa yang tak terpisahkan dalam sebuah ikatan. Mereka mengamati bintang-bintang yang berkilauan di langit, seakan-akan pesan cinta terpancar dari setiap titik cahaya yang gemilang.

"Bintangnya cantik-cantik ya, sayang?" ujar Vania.

"Iya, tapi lebih cantikan kamu."

"Aku serius lho."

"Aku lebih serius."

Rakhsan tak lagi menatap bintang indah diatas sana, cowok itu kini memilih menatap wajah cantik pacarnya. Wajah yang bisa mengalihkan seluruh fokusnya pada dunia.

"Kenapa?" tanya Vania begitu menyadari tatapan Rakhsan.

"Gak papa."

"Terus?"

"Aku lebih suka liat kamu daripada bintang-bintang itu, karena kamu lebih berkilau daripada mereka," jawab Rakhsan.

Rakhsan tak banyak bicara, setelah mengatakan itu ia memilih diam sambil menatap dalam wajah pacarnya yang berbaring disampingnya. Cowok itu menjadikan tangan kekarnya sebagai bantal untuk melindungi kepala Vania dari rerumputan hijau disana.

Vania menatap Rakhsan sesaat. Dalam kesunyian yang terasa, ia dapat merasakan cinta Rakhsan yang begitu dalam untuknya. Tak ada kata-kata lagi yang terucap, namun rasa cinta itu terlihat mendalam, seperti puisi indah yang tercipta dari hembusan angin dan kilauan bintang.

RAKHSANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang