TAK SETULUS CINTA GUS FAHRI

pertemuan pertama

" Aqilah ! Aqilah ! "

Wanita bergamis biru dengan Khimar hitam yang sangat panjang .wanita yang sedang menggendong tas ungu dan beberapa buku yang dia rangkul.

" Iya ada apa Zahra ".

Perempuan berbaju coklat dengan atasan kemeja hitam putih tidak lupa pasmina dengan warna crem itu sedang berlari kecil menuju arah Aqilah .

"Aqilah tau tidak , bakalan ada guru baru dari pesantren darul ikhlas , Jombang."

Ucap Zahra dengan suara yang sangat senang.

"Terus".

Ketus Aqilah .Aqilah memang wanita yang tidak memperdulikan orang lain, berbeda halnya dengan Zahra yang selalu update terhadap orang lain .

Zahra dan Aqilah sekolah di Mtsn 1 Madiun ,Jawa timur. Mereka berdua duduk dikelas 9 ,namun Zahra dan Aqilah berada di kelas yang berbeda .

aqilah berada dikelas tahfidz 9A dan Zahra berada di kelas IPS 9A . Mereka berteman sejak kelas 7mts di kelas yang sama yaitu kelas IPA 7b ,namun pada semester 2 Aqilah tertarik untuk mengikuti kelas tahfidz. Dan Aqilah sudah mempunyai hafalan 20 juz Al Qur'an.

" Kring ....kring.....kring...."

Bel berbunyi tandanya untuk masuk ke kelas. Aqilah pamit kepada Zahra untuk pergi kekelasnya. Diperjalanan Aqilah menabrak seorang laki laki bersarung hitam dan kemeja biru tak lupa peci berwarna hitam yang sangat pekat .

"astaghfirullah!!! ,Aduh maaf yah pak ".

sesal Aqilah . Guru itu tidak menjawab lalu pergi dari hadapan Aqilah, Aqilah sedikit heran kepada guru itu ,namun apa boleh buat Aqilah hanya seorang murid biasa.

Aqilah pun sampai di kelasnya dan duduk ditempat yang sudah disediakan. Aqilah yang sedang murojaah dan dikejutkan oleh laki-laki yang tak lain adalah guru yang dia tabrak tadi.

" Seperti yang kenal deh".

Gumam aqilah.

Guru itu pun masuk dan tidak lupa guru itu mengucapkan salam.

" assalamualaikum perkenalkan nama saya gibran fahri al husyn , saya akan mengganti ustad faiq untuk mengajar tahfidz di kelas ini " .

Murid-murid hanya mengangguk menanggapi perkataan ustad fahri.

" Oh dia namanya fahri ya ??".

Bisik aqilah.
Ketika aqilah sedang melamun, dia teringat bahwa alquran aqilah berada di ruang kepala sekolah. Sebenernya, aqilah dipanggil kepala sekolah, aqilah yang sedang murojaah itu spontan namanya dipanggil kepala sekolah.

Dengan terburu-buru aqilah berlari kecil sambil membawa alquran nya.

" astagfirullah ketinggalan lagi di mana yang mau setor!!". Sesal aqilah.

Akhirnya aqilah pun memutuskan untuk izin kepada ustad fahri.

" permisi ustadz!".

Suara berkomentar, keringat membasahi dahi aqilah. Sebab ustad fahri itu sangat dingin, ditambah lagi tatapan maut nya itu. Hush seraaam!.

" Iya". Ucapnya dingin.

Aqilah semakin takut untuk menjawabnya, dengan mengumpulkan keberanian nya akhirnya aqilah buka suara.

" Ekhm itu ustadz " .

Gugup rasanya. Aqilah tidak bisa melontarkan kata-kata selanjutnya, entah mengapa ini terjadi ?

" itu apa?" .

Mata ustad fahri seperti elang yang mengincar mangsanya.

" Ehkm ,saya izin mau ambil Al Qur'an diruang kepala " .

Tanpa mendengar jawaban ustad fahri ,aqilah berlari sangat kencang .

" Ada apa dengan wanita itu ?".

Tanya ustadz Fahri dalam pikirannya.

" ya allah kenapa jantungku berdetak sangat cepat?" .gumamnya .

Tak biasanya aqilah seperti ini terhadap laki-laki. Aqilah berusaha mengatur nafasnya sebelum masuk ke ruang kepala. Setelah aqilah menetralkan nafasnya akhirnya aqilah masuk ke ruang kepala tak lupa salam yang Aqilah berikan.

" assalamualaikum" .

Terlihat seorang laki-laki yang hampir membuat aqilah jantungan.

" loh itu kan ustad fahri bukannya dia di kelas kok udah nyampe di sini aja ?". Gumamnya.

terlihat ustad fahri dan kepala sekolah berbicara. Aqilah sempat mendengar percakapan mereka.

" Duh gus, maaf mereka merepotkan anda jauh-jauh dari jombang buat ajarin tahfidz dan pentas seni hari santri terima kasih banyak loh gus."

Kepala sekolah sangat berterima kasih kepada gus fahri atau ustad fahri itu.

" Jangan sungkan-sungkan toh pak, kita sesama muslim harus saling membantu apalagi dalam kebaikan"

Ucap ustad fahri dengan senyum manisnya.
Melihat senyum manis ustad fahri aqilah ikut tersenyum.

" Masyaallah tampan sekali dia ".

Tak biasanya aqilah terpesona terhadap laki-laki yang baru dia kenal. Kenapa Aqilah seperti ini. Tak sadar aqilah melamun sampai-sampai dia lupa tujuan utamanya ke ruang kepala.

" Assalamualaikum, permisi " . Ucapnya sekali lagi.

" waalaikumsalam". Kompak serentak untuk menjawab salam aqilah.

" Oh aqilah masuk nak".

Aqilah yang mendapat izin untuk masuk akhirnya melangkahkan satu persatu kakinya menuju meja kepala sekolah.

" Ada keperluan apa ya nak".

Ustadz fahri melihat aqilah dari atas hingga bawah, seperti seseorang yang sedang mencari sesuatu di tubuh aqilah .

" Ekhm ini pak saya mau ambil Al Qur'an yang tadi ketinggalan".

Ucapnya sambil mengambil Al Qur'an dan Aqilah mengucapkan salam,lalu keluar dari ruangan kepala sekolah.
Setibanya di kelas aqilah di sorakin teman-temannya

" cieee... Cieeeee...cieeee..." .

Aqilah tentu saja bingung ,namun dia tidak menanggapi temen-temennya itu dan pergi ke tempat duduknya.

" hai aqilah ada hubungan apa kamu sama ustadz fahri ,kalian kenal sudah lama ya?".

Naura dia telah teman sebangku aqilah, sudah dua tahun dia duduk bersama aqilah. " tidak, saya baru kenal tadi , emang kenapa naura?".

Aqilah memang sangat penasaran karena kejadian tadi ,perasaan di kelas tahfidz putri tidak ada laki-laki ,yah kecuali guru.

" Kamu kan keluar terus ustad fahri ikut juga, terus ustad fahri mandang kamu dari dia baru ngajar, mangkanya kamu di cie- cie in ."

Noura menjelaskan sangat jelas kepada aqilah tentang kejadian yang terjadi tadi.

" Sebenarnya......kring ....kring...kring..."

belum selesai aqilah berbicara bell berbunyi yang menandakan waktu pulang tiba. Aqilah berkemas lalu menggendong tas nya.

" Aqilah... Aqilah ...Aqilah !!." Terlihat zahra sedang berlari menuju aqilah."

Tidak usah lari-lari ,ntar capek lagi".

Zahra hanya menyengir dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

" Ada apa" tanya aqilah.