"Semua terjadi sekejap mata... Sydney... kenapa..."
Tampak James terduduk dengan kedua kakinya terlipat kebelakang melihat ke arah mobil yang sudah sepenuhnya terlalap api. Pandangannya hampa, ia hanya termenung di sana dengan mulut yang terbuka namun tidak bisa berkata apa-apa. Tampak dari matanya mengeluarkan air mata yang tidak ada habisnya.
Amanda yang berada di sampingnya hanya bisa menangis berteriak keras sambil memeluk leher ayahnya dari belakang karena hal yang baru dia lihat akan diingatnya sebagai sebuah trauma besar.
"Akulah yang seharusnya mati... bukan dia... kenapa... kenapa bukan saya saja..." kata James dengan tatapan kosong.
"Ayah... Ibu.... tolong ibu..." kata Amanda sambil menangis tersedu-sedu menarik lengan baju ayahnya berharap ayahnya bangkit berdiri dan kembali mencari ibunya.
James yang mendengar permintaan anak kecilnya tidak bisa menjawab pertanyaannya. Dirinya hanya bisa termenung mencoba mengingat kejadian yang baru saja terjadi.
James mengingat bahwa ia sedang berlari ke arah mobilnya. James tanpa memiliki rencana apapun hanya memikirkan keselamatan Sydney dan Amanda mencoba membuka pintu mobilnya yang sudah terlalap api itu dengan tangannya sendiri.
Hal tersebut tentu saja membuat James merasakan sakit yang luar biasa pada tangannya. Api yang semakin besar menambah kepanikan dari situasi tersebut. Hal ini diperparah dengan pintu mobil yang tidak bisa dibuka. James berpikir dengan cepat dan mulai menendang pintu mobilnya. Hal tersebut tentunya sia-sia dikarenakan pintu mobil tidak dapat didobrak.
"SIAL SIAL SIAL!! PINTU SIALAN!!" jerit James dengan kesal dan panik.
Mobil tersebut mulai mengeluarkan asap abu-abu yang sangat tebal membuat Sydney dan Amanda mulai kehabisan napas.
James mengambil sebuah batu dengan cepat menghantam pecah kaca belakang mobil nya kemudian menjulurkan kedua tangannya ke dalam. Asap yang terperangkap di dalam mobil seketika keluar dengan jumlah yang sangat banyak.
"CEPAT!!" jerit James.
Sydney dengan sigap langsung mengangkat Amanda dan meletakkan Amanda di dalam kedua genggaman James. James mengeluarkan putrinya dari mobil tersebut dan menjulurkan kembali kedua tangannya untuk menarik keluar istrinya. Sayang, dikarenakan Sydney yang melindungi Amanda dari api, ia rela mengorbankan dirinya sendiri yang membuat Sdyney tidak bisa bergerak lagi. Kedua kaki Sydney sudah terluka parah dengan api yang semakin besar.
"Ayolah sayang!! Kamu pasti bisa!! Berikan tanganmu!! Saya akan menarikmu!!" kata James menoleh kembali ke arah Sydney.
Sydney tersenyum lega dan bahagia melihat Amanda yang berhasil keluar dari mobil dengan selamat.
"Jangan khawatirkan aku. Bawa Amanda ke tempat yang aman terlebih dahulu.. saya akan menunggumu." kata Sydney dengan muka tersenyum lega.
"Tidak!! Saya tidak akan meninggalkanmu!! Tidak disini!!" jerit James mulai menangis.
"Cepatlah... saya menyayangi Amanda lebih dari diriku sendiri, kita berdua begitu. Bawalah dia ke tempat yang aman, saya akan baik-baik saja." kata Sydney meminta kepada James.
James yang mendengar perkataan istri yang sangat dicintainya itu menangis tidak karuan terpaksa meninggalkan istrinya mengangkat anak mereka dengan cepat berlari menjauhi mobil tersebut. Setelah jarak dirasa sudah aman, James meletakkan Amanda dan berlari kembali ke mobil tersebut tetap berusaha menyelamatkan Sydney yang sangat dicintainya.
Naas, tepat setelah James mulai berlari kembali, mobil tersebut meledak. Ledakan nya mengelurkan suara yang sangat besar dengan bagian-bagian mobil yang terpental ke beberapa bagian. James terduduk terkejut melihat hal tersebut. Pandangannya kosong dengan hati nya yang hancur berkeping-keping.
~Kilas balik pertama~
Tampak sebuah taman yang sangat indah dengan ladang yang luas dipenuhi dengan bunga di sekeliling James dan Sydney. Kursi taman berwarna putih yang terletak di beberapa tempat taman tersebut dengan lampu taman yang berada di setiap perempatan taman.
James menekukkan lututnya di depan Sydney membuka kotak berisikan cincin berniat melamar Sydney.
"Kita sudah bersama beberapa bulan ini dan saya merasa nyaman denganmu. Maukah kamu menikah denganku, Sydney?" tanya James dengan wajahnya yang tersenyum cerah.
Sydney tampak sangat bahagia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Air matanya mengalir deras seakan dia sendiri selama ini menunggu pertanyaan ini.
"YAAA!!!" jerit Sydney menutup mulutnya dengan kedua tangan seakan tidak percaya.
James sangat bahagia mendapatkan jawaban yang ia harapkan langsung mengambil cincinnya dan dengan memegang tangan Sydney dengan tangannya yang lain, James memasukkan cincin berhias batu permata itu ke jari manis Sydney yang lentik. James berdiri memandang wajah Sydney yang tersenyum bahagia lalu merengkuh Sydney dengan penuh kelembutan kemudian menciumnya. Mereka berdua tersenyum dengan perasaan yang sama yaitu kebahagiaan.
~Kilas balik kedua~
Tampak sebuah tempat yang megah di malam hari. Mereka berdua sedang berada di sebuah restoran yang terletak di lantai teratas sebuah hotel yang terkenal akan kemegahannya. Makanan dan minuman sudah tertata rapi di atas meja bundar yang dilapisi kain putih nan megah dengan lilin yang berada di tengah mereka.
"Wah!! Kamu harus mencoba yang ini James! Semuanya benar-benar lezat!!" kata Sydney sambil mencicipi makanan di atas meja satu per satu.
"Baiklah. Hahahaha, makanlah sebanyak mungkin sayang. Semua ini khusus untukmu." kata James tersenyum melihat ke arah Sydney.
Wajah Sydney yang tengah tersenyum itu dapat menenangkan semua orang yang melihatnya termasuk James.
~Kilas balik ketiga~
Tampak sebuah rumah yang sangat indah. Dinding dengan cat putih dan lantai yang terbuat dari keramik putih. James yang baru pulang dihampiri oleh Sydney dengan wajah yang tampak sangat bahagia.
"Coba tebak sayang, hal spesial apa yang baru saja terjadi?" tanya Sydney dengan muka yang cerah.
"Apakah itu?" tanya James tersenyum.
"Kita akan segera memiliki seorang anak!!!" jerit Sydney memeluk James.
James terkejut dan tampak sangat bahagia meneteskan air mata memeluk kembali istrinya yang masih kegirangan tersebut.
~Kilas balik keempat~
Tampak mereka berdua sedang berada di rumah sakit. Raut wajah mereka berdua tampak sedih. Sydney menangis di bahu James yang sedang memeluknya. Dokter yang sedang berada di depan mereka berdua juga tampak menyayangkan hal tersebut.
"Maafkan saya, Tuan James. Namun sepertinya dikarenakan kecelakaan kecil yang dialami Sydney membuat anaknya..." kata dokter tersebut dengan raut wajahnya yang semakin sedih seakan tidak ingin mengatakan apa yang harus dikatakannya.
Sydney yang mendengar perkataan dokter tersebut menangis tersedu-sedu. James terlihat sangat kecewa tapi tetap berusaha untuk menenangkan istrinya tersebut memeluknya dengan erat.
~Kilas balik kelima~
Tampak James yang sedang mendekatkan kepalanya ke perut Sydney yang sudah membesar. Mereka berdua sangat menikmati momen ini.
"WAH!! ANAK KITA!! DIA MENENDANG!!" kata James terkejut sekaligus bahagia. Perasaannya bercampur aduk.
"Hahaha tentu saja. Dia anakku, dia pasti akan menjadi seseorang yang kelak kuat seperti ibunya." kata Sydney dengan muka sombong tersenyum melihat ke arah James.
~Kilas balik keenam~
"Ciluk baaa!! Hahaha. Apakah itu lucu?" tanya James kepada Amanda yang baru lahir beberapa hari yang lalu.
Tampak James sangat menikmati candaan bersama dengan anaknya. Sydney yang berada di samping James tersenyum puas saat melihat suaminya begitu bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Outbreak
Fantasía"Apa yang sebenarnya terjadi disini? Mengapa hal ini bisa terjadi? MENGAPA ENGKAU MEMISAHKANKU DENGAN ORANG YANG KUCINTAI?!" jerit Naomi. Matanya tampak hampa, ia tergeletak tidak berdaya melihat makhluk tersebut membunuh ayahnya. "Semua yang kita c...