" totalnya dua puluh yuan, terimakasih nyonya,"
" ge, apa aku boleh minta lolipop yang ada dibelakang mu itu?"
" kau sendirian? apa kau sudah minta izin pada ibu atau ayah mu eoh?"
" jika aku minta izin pada mereka, pasti tidak akan diberikan,"
" kalau begitu aku tidak akan memberikan mu lolipop tersebut tanpa izin mereka berdua,"
" aku akan membayarnya dengan uang tabungan ku,"
" berikan itu setelah kau mendapat izin kedua orang tua mu,"
"meskipun hanya sepotong permen kecil"
"meskipun hanya sepotong kecil, kau tetap harus meminta izin orang tua mu,"
"kau menyebalkan ge,"
"terimakasih kembali,"
Sepeninggal anak kecil tadi,
Wang yibo atau yang akrab dipanggil yibo tersebut kembali membereskan beberapa barang yang terletak di dekat meja kasirnya, sampai sebuah suara mengalihkan pekerjaanya,
"apa kau sibuk?"
Seorang pria dengan perawakan kecil dengan tinggi nyaris sama dengan yibo datang menghampirinya dengan wajah ditekuk,
"ah ge, kau datang? Aku tidak terlalu sibuk, hanya membereskan beberapa barang yang berserakan," balas yibo dengan senyum ramahnya,
"aku akan membantu mu," lanjut pria yang dipanggil ge-ge tadi seraya berjalan mendekati yibo setelah meletakan ranselnya dibalik meja kasir,
" kau sedang ada masalah ge?" tanya yibo saat melihat raut wajah kakaknya yang menggambarkan betapa berat masalah yang ditanggungnya saat ini,
"tidak ada," balas a-cheng atau wang zhoucheng (kini sudah berganti marga menjadi Liu) masih dengan usaha menyibukan diri agar tidak ditanya lebih lanjut oleh sang adik,
Tapi bukan seorang yibo namanya jika ia tidak bisa mengorek duduk masalah kakanya saat ini,
"kau sudah makan siang" tanya yibo yang mendapatkan gelengan lemah dari sang kakak,
"hentikan itu, sebaiknya kita makan siang dulu, aku dengar ada restoran baru dekat sini," ajak yibo setelah melepas sarung tangan serta memakai jaket kesayangan miliknya,
"aku tidak lapar," jawab a-cheng pelan
"tapi aku lapar, dan kau tahu jika aku lapar maka tidak akan ada yang bisa menghentikan aku," balas yibo dengan menarik tangan sang kakak pelan menuju restoran yang ia sebutkan tadi.
YOU ARE READING
Wake Me Up
Non-FictionKehidupanya tidaklah buruk juga tidak terlalu baik, bekerja bagai robot untuk memenuhi kebutuhanya setiap hari, membuatnya tidak bisa berinteraksi lebih dengan teman temanya, namun kehidupan yang ia jalani berubah kala sesosok arwah datang padanya u...