Pagi menjelang terasa cukup cepat bagi pasangan kakak adik Wang ini,
Pasalnya, sang kakak zhoucheng sudah bangun lebih awal dan bersiap untuk pergi jika ia tidak ingat kalau sang adik juga turut serta denganya,
Yibo sebenarnya masih lelah dengan perjalanan ini,
Ia sedikit menyesal dengan keputusan untuk pergi kehutan dengan dalih membantu arwah penasaran dengan akhir ia yang kelelahan,
Terlebih sang kakak yang ia tidak tahu pukul berapa bangunya, kini sudah duduk dengan bar barnya disamping tubuh yibo untuk membangunkan ia dari mimpi indahnya,
Setengah jam bagi yibo untuk mengumpulkan nyawanya juga bersiap dengan peralatan yang ia bawa,
Mereka berdua akhirnya turun menuju mobil mereka yang terparkir di pos jaga hutan,
Sepanjang perjalanan mereka hanya diisi oleh keheningan,
Yibo benci ini, akhirnya ia mengalah dan bertanya pada sang kakak yang sepertinya cukup sibuk dengan ponselnya,
"jadi ge, akan kemana kita saat ini?" tanya yibo dengan sesekali melirik ke sang kakak dan jalan,
"rumah yubin-ge," balas zhoucheng sekenanya,
"eummm ge, kenapa kita menuju rumah yubin ge?" yibo bertanya heran saat zhoucheng malah menyuruhnya berbelok menuju rumah sahabat mereka,
"nanti kau juga akan tahu tujuan ku," balas zhoucheng dengan mata sibuk melihat ponselnya dan terlihat tengah mencari kontak seseorang untuk ia hubungi,
" kenapa aku terlihat seperti supir pribadi?" gumam yibo dan mendapat kikikan geli dari xiao zhan yang dengan santainya duduk dibelakang,
"hallo ge?, apa kau ada dirumah sekarang?" zhoucheng sepertinya sibuk dengan obrolan telfonya tanpa perduli dengan keluhan sang adik,
"aku sudah didepan rumah mu saat ini bersama yibo, ada sesuatu yang harus aku tanyakan pada mu, ini penting," masih terdengar suara zhoucheng yang sedang menelfon entah siapa disebrang sana yang diyakini yibo adalah yubin,
" sebaiknya kau kembali sekarang, karena aku yakin kau akan sangat ingin mendengarnya," tegas zhoucheng sebelum mengakhiri panggilan tersebut,
"yubin ge?" tanya yibo memastikan setelah ia berhenti didepan sebuah rumah minimalis dengan pagar yang dipenuhi oleh tumbuhan rambat,
"eum, dia akan segera sampai," balas zhoucheng dengan santai,
YOU ARE READING
Wake Me Up
Non-FictionKehidupanya tidaklah buruk juga tidak terlalu baik, bekerja bagai robot untuk memenuhi kebutuhanya setiap hari, membuatnya tidak bisa berinteraksi lebih dengan teman temanya, namun kehidupan yang ia jalani berubah kala sesosok arwah datang padanya u...