"kau bilang apa? Pergi kehutan untuk melakukan camping? Kau pasti sudah gila," pria dengan mata rubah serta bola mata yang sedikit terlihat berwarna ungu itu terkejut saat sang adik gilanya itu datang memintanya menjadi teman perjalananya menuju kehutan dengan alasan berkemah,
"hanya dua malam saja, lagi pula kita sudah sangat lama tidak camping bukan?,ayolah cheng-cheng ge,,,," yibo sipelaku pengajakan masih berusaha membujuk kakak galaknya agar mau dibawa kehutan untuk menjadi teman jalan dan campingnya disana,
"iya kau tahu kita sudah sangat lama tidak berkemah, tapi kenapa harus kehutan belantara itu, tidak adakah tempat lainya?" zhoucheng masih keukeh terhadap rayuan sang adik,
"aku dengar disana ada spot bagus untuk para pecinta fotografer seperti mu, barangkali kau akan menemukan spot tersendiri dan menyukainya kan?" wang yibo masih berusaha mencari alasan masuk akal untuk sang kakak,
Zhaoucheng mulai terlihat ragu setelah mendengar alasan sang adik mengenai spot bagus untuk seorang pecinta alam seperti dirinya,
Zhoucheng memang bukan seorang fotografer yang terkenal, tapi kecintaanya pada hal foto menfoto membuatnya bekerja keras mencari objek yang dirasa bagus dan nantinya akan ia pajang diruang khusus berharap suatu hari fotonya akan dilirik oleh orang yang mengerti seni,
Karena itu, saat ia mendengar alasan sang adik, membuat jiwa seninya memberontak dan memaksanya mengiyakan ajakan sang adik dengan anggukan lemah,
"hanya dua malam, dan kita tidak akan melakukan perjalanan aneh saat disana nanti," titah zhaoceng pada yibo yang langsung dianggukan dengan cepat olehnya,
"aku akan bersiap, tunggulah sebentar,"ujar zhaocheng yang segera berlari masuk kedalam kamar untuk bersiap,
"kau bagus juga dalam mencari alasan ternyata," suara xiao zhan memecah senyum yibo menjadi raut datar saat mendengar suaranya,
"siapa yang menyuruh ku untuk berbuat seperti itu hah, menyebalkan," dengus yibo jengkel,
"apa dia akan baik-baik saja nantinya?" tanya xiao zhan ragu dengan pandangan mata mengarah ke daun pintu kamar zhaocheng,
"a-cheng itu sama seperti ku, bedanya hanya di pengelihatan saja," jawab yibo setelah duduk di kursi,
"sama? Bagian apanya kau bilang?" tanya xiao zhan ragu
"jika aku bisa melihat dan bicara pada arwah (yibo sendiri tidak yakin kapan dia bisa melihat hal diluar logikanya), maka a-cheng bisa merasakan aura 'mereka' ditempat yang disinyalir ada makhluk tak kasat mata seperti mu," balas yibo dengan tenang,
"kalau begitu, apa dia bisa merasakan kehadiran ku disini?" tanya xiao zhan masih dengan nada penasaran
"aku tidak yakin dengan itu, tapi mungkin saja," acuh yibo seraya berjalan mendekati zhoucheng yang hanya membawa ransel kesayanganya dan kameranya,
"aku meminjam mobil paman Hua untuk berangkat kesana, jadi kita akan lebih cepat sampai," ujar yibo yang berjalan beriringan dengan zhoucheng menuju mobil paman Hua,
"aku harap kita tidak melakukan hal aneh disana," zhoucheng berucap santai seraya membuka pintu mobil,
"eumm, akan aku pastikan itu," balas yibo dengan senyum terpaksa,
===============================================================================
Perjalanan mereka memakan waktu cukup lama,
Setibanya mereka dilokasi camping, matahari sudah kembali ke peraduan hingga memaksa yibo dan zhoucheng mendirikan tenda tidak jauh dari lokasi yang dimaksud xiao zhan,
YOU ARE READING
Wake Me Up
Non-FictionKehidupanya tidaklah buruk juga tidak terlalu baik, bekerja bagai robot untuk memenuhi kebutuhanya setiap hari, membuatnya tidak bisa berinteraksi lebih dengan teman temanya, namun kehidupan yang ia jalani berubah kala sesosok arwah datang padanya u...