"selamat pagi,,,"
"astaga kau membuat ku terkejut,"
Xiao zhan terkikik saat melihat wajah dan reaksi terkejut yibo kala mendengar sapaan selamat paginya,
"maaf,"
Masih dengan senyum lebarnya, xioa zhan mengikuti langkah yibo,
"kenapa kau masih disini hah, kau tidak takut dengan cahaya matahari?"
Yibo berucap dengan nada sebal karena paginya harus terganggu dengan arwah tidak jelas yang sedang berdiri dibelakangnya
"aku ini arwah bukan vampire seperti yang ada di televisi,"
Dengusan remeh xiao zhan berikan pada yibo yang beranggapan jika semua arwah akan mati kembali atau lenyap jika terkena cahaya matahari,
"terserah,"
Tidak perduli dengan jawaban sang arwah, yibo segera mengambil handuknya yang tersampir digantungan,
"kau mau kemana pagi buta begini?"
Xiao zhan melihat aneh pada yibo yang bangun lebih awal dan hendak mandi,
Lirikan mata xiao zhan beralih pada jam digital yang terletak di nakas tidak jauh darinya.
04.00,
Angka yang xiao zhan lihat pada jam tersebut,
"aku harus bekerja, jangan ikuti aku,"
Seruan dari yibo yang sudah berdiri diambang pintu kamar mandinya membuat xiao zhan sadar,
"aku tidak akan mengikuti mu kedalam kamar mandi,"
Dengus xiao zhan yang melihat yibo dengan pandangan kesalnya,
"awas saja kalo aku lihat kau mengintip,"
Ancam yibo dengan jari menunjuk kedua matanya dan beralih menunjuk xiao zhan,
"meski aku menyukai apa yang aku lihat, belum tentu aku bisa menyentuhnya,"
Ledek xiao zhan dengan senyum congkaknya,
"mesum sialan," balas yibo dengan tangan mengeratkan handuknya pada dadanya
"sialan,?"
"apa hari-hari mu selalu penuh dengan umpatan?"
Tidak dihiraukan ucapan xiao zhan, yibo segera masuk kedalam kamar mandi dengan membanting pintunya,
Blam,,,
"sepertinya hari-hari dihidupnya hanya umpatan yang dia punya," gumam xiao zhan tidak perduli,
Setelah perginya yibo kekamar mandi,xiao zhan berjalan berkeliling kamar pria tersebut dengan sesekali mengamati dengan dekat benda atau apapun yang dia lihat,
Karena dirasa yibo akan sedikit memakan waktu untuk bebersih,xiao zhan memilih keluar dari kamar tersebut dan memulai tour kecilnya didalam rumah wang yibo,
Tidak banyak benda atau apapun yang ada di rumah yibo, hanya beberapa figura kecil yang terletak didekat meja tengah,
"apa ini dia dan keluarga kecilnya?" monolog xiao zhan saat melihat sebuah foto keluarga yang terlihat mulai kusam dengan kertas foto yang mulai menguning,
"apa yang kau lakukan?" tanya yibo yang sudah rapi dengan kemeja biru langitnya, dipadukan dengan jeans warna senada,
Terlihat sederhana, namun dimata xiao zhan itu terlihat tampan, Ditambah dengan gaya rambut hitamnya yang disisir kebelakang dan meninggalkan beberapa helai anak rambut pada tepi kanan kiri keningnya membuat tampilan yibo sedikit manly,
"jawab aku jika aku bertanya," ucapan yibo membuyarkan perdebatan dikepala xiao zhan dengan cepat,
"tidak ada, aku hanya melihat lihat," jawab xiao zhan dengan santai berusaha bersikap biasa,
"aku akan pergi bekerja sekarang, jika kau mau ikut boleh saja, tapi jangan buat aku menjadi tontonan orang lain dengan pandangan aneh karena aku bicara pada angin," peringatan pertama dari yibo untuk xiao zhan,
"pukul berapa kau akan kembali?" tanya xiao zhan yang sudah berdiri didekat yibo yang tengah mengemas kotak bekal,
"aku tidak yakin pukul berapa akan pulang, karena setelah pekerjaan pagi buta ku selesai, maka aku akan melanjutkan pekerjaan lainya," balas yibo seraya menaikan tali ranselnya untuk disanggah pada kedua bahunya,
"kalau begitu, aku akan berjalan jalan sekalian mencari tahu siapa orang yang sudah membunuhku," ucap xiao zhan masih dengan wajah tersenyumnya,
"terserah kau saja," balas yibo yang mulai memakai sepatunya,
"tapi aku akan kembali lagi nanti saat kau sudah pulang," jawab xiao zhan dengan menampilkan senyum manisnya hingga terlihat dua gigi kelinci didalam sana,
Tunggu sebentar,
Kenapa yibo merasa panas pada kedua pipinya, apa dia terkena demam karena kelelahan? Tidak mungkin kan dia merona karena melihat senyum arwah didepanya ini?
"te,,,terserah kau saja," balas yibo salah tingkah,
"baiklah, hati-hati dijalan," ucap xiao zhan seraya melambaikan tangan pada yibo, meski pria tersebut tidak melihatnya,
Sepeninggal yibo dari dala rumah, xiao zhan mulai memikirkan banyak cara agar ia segera tau siapa pembunuhnya,
"baiklah,,,mari kita mulai perburuan hari ini,," monolog xiao zhan sebelum pergi menembus pintu rumah yibo dan pergi entah kemana,
=========================================================================
Sementara itu,
Sekelompok orang dengan jas hitam serta senjata yang terselip dipinggang mereka tengah berdiri di dalam hutan untuk memastikan sesuatu,
"kalian yakin jika tubuhnya berada disini saat kalian membuangnya?"
Pria dengan wajah menyeramkan berdiri di ujung sebuah tebing yang cukup curam serta pandangan yang mengarah kedalam jurang didepanya,
"kami sangat yakin bos,"
Salah satu anak buahnya menjawab dengan nada panik serta takut jika hari ini akan menjadi hari terakhirnya,
"apa mungkin dia masih hidup dan ditolong seseorang yang kebetulan lewat?"
Gumaman yang cukup terdengar jelas oleh bawahanya mendapat jawaban lain,
"mustahil bos, karena kami yakin dia terluka cukup parah, ditambah kala itu hujan lebat"
Pria yang bertanggung jawab atas tugas sebelumnya mencoba menjawab dengan baik dan tidak menyinggung sang atasan,
"lalu apa jaminan kalian jika pria itu sudah tewas,?"
Berbalik dengan wajah tegasnya, pria yang dipanggil bos tadi menatap tajam si bawahan yang berusaha selamat dari hukuman,
" aku memukul kepalanya dengan sekuat tenaga, juga luka tikam pada dadanya aku yakin mengenai jantungnya karena pedarahan hebat kala itu,"
Meski dengan tubuh gemetar karena ditatap tajam oleh sang atasan, pria tadi masih berusaha menjawab dengan baik,
"sebaiknya kita kembali, jangan sampai ada yang tahu masalah ini"
Tidak perduli dengan jawaban anak buahnya, sang atasan segera melangkah meninggalkan lokasi tanpa mengalihkan pandanganya,
"baik bos"
Serentak anak buahnya menjawab perintah sang atasan dang berlalu pergi mengikuti langkah sang bos,
YOU ARE READING
Wake Me Up
Non-FictionKehidupanya tidaklah buruk juga tidak terlalu baik, bekerja bagai robot untuk memenuhi kebutuhanya setiap hari, membuatnya tidak bisa berinteraksi lebih dengan teman temanya, namun kehidupan yang ia jalani berubah kala sesosok arwah datang padanya u...