Chapter 4
Aksa tengah sibuk memijat kepalanya yang sangat pusing dengan permintaan aneh Mayu. Setelah tragedi swike beberapa hari lalu dan keinginan makan kepiting di Jakarta Selatan yang sampai membuat Aksa rela berkendara selama satu jam lebih. Kini Mayu bertingkah lagi dengan memintanya untuk memasak makanan yang belum pernah terbayangkan di benaknya. Dipandangnya dengan jijik makhluk-makhluk panjang berwarna hitam menggelikan yang menggeliat di dalam kantong bening.
Pagi tadi mungkin sekitar jam 5 subuh, Mayu hanya pamit untuk berolah raga di sekitar kompleks rumah mereka. Aksa mah bodoamat ya, suka-suka suaminya saja asalkan tidak bertemu pil or wil maka Aksa tidak pernah melarang Mayu kemanapun keinginannya. Namun tiga puluh menit lalu, Mayu pulang sembari menenteng banyak kantong belanjaan dan meletakkannya di atas meja makan mereka.
“Yang, mau sambel ini dong. Masakin ya, mas siap-siap dulu.”
Tanpa mengatakan dengan jelas keinginannya, si husband malah langsung menghilang. Apakah sulit mendekati Aksa dan meletakkan sesuatu yang dibawanya ke Aksa. Aksa penasaran hingga dirinyapun melirik benda yang Mayu letakkan di meja makan import dari Mekahnya itu. Padahal tadi pamit olahraga, kenapa pulang-pulang Mayu malah membawa kantong belanjaan dan untuk apa ada bakul segala? Pekik Aksa bingung dengan kerandoman si suami. Apakah mas suami sesungguhnya berbohong padanya dan menemui wilnya di supermarket atau bagaimana?
Tapi melihat dari kantong belanjaannya sepertinya bukan dari supermarket, melainkan dari pasar. Aksa membuka satu persatu kantong kresek tersebut. Ada berbagai dedaunan; daun papaya, daun singkong, daun kemangi, kol dan jangan lupakan terong ungu. Aksa membongkar belanjaan suaminya di kantong yang lain. Kini malah ada ikan asin dan belut yang menggeliat di dalam plastik membuat Aksa lemas. Mukanya memucat melihat benda panjang berwarna hitam yang menggeliat mengerikan membuat Aksa menyingkir seketika.
Mayu mengerjainya apa bagaimana? Swike saja membuatnya trauma dan kini Mayu memberikannya belut hidup lalu meminta Aksa untuk mengolahnya menjadi makanan.
Astagfirullah! Aksa sampai nyebut karena ketakutan melihat benda tersebut. Aksa pernah makan belut tapi itukan sudah dicacah kecil sehingga tidak melihat bagaimana bentuk hidupnya dan kini Mayu membawakannya belut hidup yang masih berlendir.
Apa motivasi si mas mendadak berbaik hati melipir ke pasar dan membeli belanjaan seperti ini? Aksa memang cukup familiar dengan jenis sayurannya karena bundanya orang Sunda. Maka tidak asing lagi dengan berbagai lalapan tersebut. Hanya saja, sejak masa bujang sampai mereka menikah dua tahun ini, breakfast Mayu adalah breakfast bule. Tidak pernah sekalipun Mayu menyukai nasi pagi-pagi sudah ada di meja makan mereka. Entah karbohidratnya berupa jagung yang dipipil atau jenis roti-rotian.
Namun kini Mayu membawa berbagai lalapan yang sudah bisa dipastikan teman yang tepat adalah nasi dan sambel. Masakan Sunda. Tidak mungkin Mayu menciptakan sekte baru dan berniat gadoin sour dough atau baguette dengan daun singkong, kan?
Aksa yang tidak jelas mendapat instruksi dari Mayu beralih meletakkan kantong belanja tersebut di kulkas dan membuat sarapan as usually he does.
Mayu turun dari lantai dua kamar mereka dengan penampilan yang sangat rapi. Jas abu-abu dengan kemeja gading serta dasi yang Aksa hadiahkan di ulangtahun pernikahan mereka yang pertama. Mayu setiap ke kantor selalu memakai satu atau dua benda yang Aksa hadiahkan padanya dan itu cukup membuat Aksa merasa sangat dihargai.
Mayu is romantic husband in his way.
Diliriknya si kesayangan yang menata masakan di atas meja, mata tajamnya memperhatian satu persatu makanan yang Aksa buatkan dan satupun tidak ada sambal belut dan lalapan yang sesuai keinginannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND SUCKS - MILEAPO [COMPLETED]
FanfictionHUSBAND SUCKS [MILEAPO 17+] Dua tahun usia pernikahan mereka diuji ketika Aksa yang terobsesi memiliki anak, sementara tidak dengan Mayu. "Lo pake gaya apa, Bi?" -Aksa "Sebisa Vegas aja, mah." -Bian "Astagfirullah bestie, gue gak denger" -Jeje ...