Chapter 2
Aksa memperhatikan dengan detail penampilannya di depan cermin. Pemuda carrier itu memakai pakaian modis dengan kombinasi warna yang cocok untuk kulitnya.
Di tempat tidur mereka, Mayu masih mengenakan handuk yang menutupi area bawah tubuhnya, tampak si mas malah berfokus dengan iPad di tangannya alih-alih mempersiapkan dirinya. Si kesayangan readers tampak kesal melirik suaminya dari pantulan cermin. Padahal kurang dari dua puluh menit lagi mereka harus berangkat ke Ritz Carlton Kuningan karena akan menghadiri family dinner bersama keluarga besar Mayu dan juga beberapa rekan bisnis Moeis. Namun si husband malah masih nyantuy rebahan yang pasti akan membuat mereka terlambat.
Anyway, Aksa yang masih perang dingin dengan Mayu tidak angkara murka seperti biasa, kini consort of Moeis itu berubah tidak perduli dengan Mayu. Meskipun tampak fokus dengan ipadnya namun sedetikpun Mayu tidak bisa mengalihkan perhatiannya pada Aksa. Diam-diam pria dominan itu tertawa dengan tingkah si kesayangan karena meskipun perang dingin namun Aksa masih terus-terusan mencari perhatiannya.
Mayu bukannya tidak peka, hanya saja dirinya cukup merasa Aksa harus dibiarkan demikian dan sadar sendiri. Aksa tidak bisa memaksakan kehendaknya agar semua orang mengikuti segala keinginannya. Sesekali Aksa harus disadarkan dari pikirannya yang menganggap anak adalah segala-galanya, padahal pernikahan tidak hanya selalu tentang anak.
Aksa menyemprotkan parfum ke tubuhnya sebagai touch up terakhir. Parfume beraroma manis dan gurih (?) yang selalu Mayu hadiahkan padanya. Lihat, meskipun kesal dengan suaminya namun Aksa tetap memilih parfume yang Mayu sukai dari pada lusinan parfume lain yang ada di meja rias Aksa. Aroma kesukaan Mayu itu langsung menguar di kamar mereka yang membuat si dominan langsung meletakkan ipadnya. Menghampiri Aksa yang masih sibuk memastikan penampilannya agar selalu mempesona. Dipeluknya tubuh Aksa dari belakang dengan sangat mesra karena kini Mayu sudah mendaratkan hidungnya di perpotongan antara leher dan telinga Aksa. Mencium area sensitive Aksa dengan kurang ajarnya.
Aksa dengan gesture tidak nyaman mendorong Mayu agar melepaskan tubuhnya namun tentu saja Aksa yang sebetulnya kangen tubuh pak suami tidak betulan mengeluarkan tenaganya.
"Kalau di peluk suami itu nurut."
Bisik Mayu rendah, bulu kuduk Aksa merinding merasakan dominasi aura Mayu namun Aksa mendadak semakin kesal mendengar ucapan Mayu karena merasa heran akan pikiran Mayu, kenapa dirinya harus selalu tunduk dengan apa kata Mayu. Aksa kini betulan mendorong tubuh Mayu agar menjauh."Suka-suka pak Mayu aja, saya capek."
Ucap Aksa jutek, Mayu hanya tertawa geli melihat gesture Aksa yang masih saja menguarkan aura permusuhan padanya. Padahal permasalahannya cukup sepele untuk Mayu.
Iya untuk bapak, tapi tidak untuk Aksa *paguyuban bunda Aksa pada asah golok.
"Oke.."
Jawab Mayu lempeng meninggalkan Aksa di kamar itu sendirian lalu masuk ke dalam walk in closet, berencana menyiapkan dirinya untuk menghadiri family dinner sekaligus pertemuan dengan relasi bisnis mereka tersebut. Kekesalan Aksa semakin memuncak karena ketidak pekaan Mayu. Sialan memang suaminya itu. Tidakkah Mayu memikirkan perasaan Aksa yang gundah gulana?
Masalah mereka bukan hanya masalah pertengkaran semalam namun juga menyangkut keresahan Aksa untuk bertemu family member Mayu yang sangat menyebalkan itu. Aksa pasti akan dibully lagi dan di letakkan pada posisi yang tidak enak. Aksa tidak tau mengapa saat ini dirinya merasa lelah menghadapi keluarga Mayu, padahal biasanya dirinya begitu semangat ingin meroasting balik. Mertuanya sudah pergi terlebih dahulu karena mereka berperan sebagai 'tuan rumah'. Padahal biasanya ada Aidena yang akan membelanya namun kini Aksa merasa sendirian dan cukup muak menghadapi mereka sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND SUCKS - MILEAPO [COMPLETED]
Fiksi PenggemarHUSBAND SUCKS [MILEAPO 17+] Dua tahun usia pernikahan mereka diuji ketika Aksa yang terobsesi memiliki anak, sementara tidak dengan Mayu. "Lo pake gaya apa, Bi?" -Aksa "Sebisa Vegas aja, mah." -Bian "Astagfirullah bestie, gue gak denger" -Jeje ...