Na Jaemin siswa kelas 11 SM high school. Anak tunggal dari orang tua yang kaya raya, berwajah tampan, berbadan atletis, berperilaku sopan, lemah lembut, dan baik hati.
Dia menjadi idola di sekolahnya karena ketampanan dan perilaku sopannya.
Walaupun ekstrakurikuler yang dia ikuti adalah fotografi bukan basket yang banyak pria tampan, berbadan bagus, dan atletis, Jaemin tetap jadi idola.
Sayangnya, Jaemin itu playboy.
Sudah banyak murid perempuan yang jadi korbannya. Entah berapa wanita yang kehilangan keperawanan karena terperdaya oleh mulut manis Na Jaemin.
Hobi berganti pacaran sudah dia lakoni sejak junior High School karena Jaemin tidak bisa melihat wanita cantik dan manis.
Dia berpacaran hanya beberapa hari dan yang paling lama hanya satu bulan, dan kadang dalam satu waktu dia mempunyai tiga kekasih.
Lokernya selalu penuh dengan hadiah coklat, permen, cake, boneka, surat cinta, dan banyak macam barang. Jaemin selalu menerima hadiah dengan senang hati membuat sang pemberi baper.
Jisung dan Chenle, adik kelas dan sekaligus sahabatnya sudah seringkali mengingatkan agar tidak mempermainkan perempuan, tetapi hanya dianggap angin lalu saja oleh namja berzodiak Leo ini.
"Mereka yang memberikan tubuhnya padaku, apa salahnya aku memberikan sedikit kesenangan dan kenikmatan pada mereka?" kata Jaemin sambil memakan ayam gorengnya. Sekarang waktunya istirahat, jadi Jaemin berada di kantin.
Chenle hanya menggelengkan kepalanya mendengar alasan Jaemin.
"Mereka juga pansos kan kalau pacaran denganku, mereka jadi terkenal." kata Jaemin.
"Tapi ga diperawanin juga Hyung." kata Jisung.
"Loh, mereka yang ngasih." elak Jaemin.
"Kalau bukan karena mulut manismu mereka bakal nolak Hyung." sinis Jisung.
"Salah sendiri baperan." kata Jaemin cuek.
Jaemin lanjut memakan ayamnya dan sesekali meminum soda.
Chenle dan Jisung hanya saling menatap dan menggeleng, mungkin sudah menyerah untuk mengingatkan Jaemin.
Tak lama kemudian, "Jaeminie." terdengar panggilan dengan nada manja.
Jaemin menengok dan tersenyum, Yeji kekasih terbarunya menghampiri, langsung menggelendot manja di lengan Jaemin.
"Sayang sudah lama?" tanya Yeji manja.
Chenle dan Jisung menirukan mimik Yeji dengan tanpa suara. Jaemin hanya tersenyum melihat kelakuan sahabatnya itu.
"Belum sayang." kata Jaemin.
"Tapi ayammu sudah mau habis itu." kata Yeji.
"Aku makan cepat sayang, lapar. Maaf tidak menunggu kamu dulu tadi." kata Jaemin sambil mengelus pipi Yeji dengan tangannya yang bersih.
Yeji mengangguk, tersenyum manis hingga mata kucingnya menyipit.
Jaemin meminum sodanya, acara makannya sudah selesai.
"Sayang, aku ada hadiah untuk kamu." kata Yeji.
"Hadiah? Dalam rangka apa?"
"Tidak ada apa-apa sih, ingin memberikan hadiah saja untuk kamu."
Jaemin menatap Yeji penuh selidik.
"Mmm, hadiah hari kedua kita jadian?" tanya Yeji.
Mereka memang baru dua hari jadian, Jaemin juga belum berbuat yang terlalu jauh dengan kekasihnya ini.
"Baiklah." kata Jaemin sambil tersenyum, menatap lembut kekasih bermata kucingnya itu.
"Ini." Yeji memberikan permen lollipop berbentuk hati, berwarna merah.
"Waaa candy." pekik Jaemin senang.
Yeji tersenyum melihat Jaemin dengan antusias membuka plastik transparan pembungkus permen itu dan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya, mengemutnya dengan penuh senyum.
Yeji menunduk dan diam-diam menyeringai.
"Kamu tidak beli makan sayang?" tanya Jaemin sambil menyisipkan rambut Yeji ke telinganya.
Yeji menggeleng, "Aku masih kenyang sayang."
"Kamu kesini cuman kasih permen ke aku doang?"
Yeji menganggukkan sambil tersenyum.
Jaemin lalu menatap Jisung dan Chenle yang sudah selesai makan, "Ayo balik ke kelas?"
Jisung dan Chenle mengangguk, mereka berempat pun beranjak dari duduknya. Kelas mereka searah jadi bisa balik ke kelas bersama.
Jaemin berjalan di depan dengan Yeji yang bergelayut manja di lengannya.
Jisung dan Chenle berjalan di belakang, sambil bercanda.
Jaemin pun mengemut permennya sampai habis, dan membuang tangkai permen ke tempat sampah di dekatnya.
Tiba-tiba perutnya terasa sakit dan badannya panas, Jaemin mencoba tetap berdiri tetapi tidak bisa karena perutnya terlalu sakit, dia pun jatuh meringkuk di lantai.
Jisung dan Chenle segera menghampiri Jaemin.
"Hyung kamu kenapa?" tanya Jisung panik.
"Rasakan efek permen itu brengsek!" ketus Yeji yang berdiri di dekat Jaemin.
Mereka kini menjadi tontonan murid-murid yang penasaran kenapa Jaemin meringkuk di lantai koridor dan kenapa Yeji kekasih barunya hanya diam berdiri sambil melipat tangannya, tanpa mau membantu sedikit pun.
"Racun apa yang kau berikan di permen itu Yeji." tanya Jaemin dengan nada lirih menahan sakit. Tangan kirinya meremas perutnya sedangkan tangan kanannya menggenggam tangan Jisung yang berjongkok di sampingnya.
"Bukan racun. Itu permen kutukan." jawab Yeji ringan.
"Permen kutukan?" semua orang bertanya-tanya.
"NA JAEMIN!" teriak Yeji, wajahnya merah menahan marah. Jarinya menunjuk muka Jaemin.
"KAMU AKAN MERASAKAN APA YANG PERNAH KAU LAKUKAN PADA KORBAN-KORBANMU!"
"KAMU AKAN MERASAKAN SAKITNYA DIPERMAINKAN!"
"KAMU AKAN MERASAKAN PENDERITAAN YANG TIDAK PERNAH KAMU BAYANGKAN!"
Langit seketika gelap, matahari yang tadi bersinar cerah kini tertutup awan hitam, petir pun tiba-tiba menyambar.
Jaemin memucat. Semua murid yang berada di koridor dekat taman mematung menyaksikan kutukan Yeji pada Jaemin.
Tak lama, sakit di perut Jaemin hilang, langit pun kembali cerah. Jaemin tersenyum sinis lalu berdiri.
"Aku tidak percaya pada kutukanmu Jalang!" sinis Jaemin pada Yeji.
"Hyung..." Jisung memegang lengan Jaemin, takut Jaemin berbuat kasar pada Yeji.
"Lihat saja nanti." seringai Yeji, dia lalu pergi begitu saja.
"YAK!" Jaemin berusaha mengejar, tetapi ditahan Jisung dan Chenle.
"Sudahlah Hyung." kata Jisung.
"Ayo kembali ke kelas." kata Jaemin.
Tak lama bel masuk berbunyi.
Jaemin, Jisung, dan Chenle melanjutkan perjalanan ke kelas mereka.
"Hyung, aku takut pada kutukan Yeji tadi." kata Jisung.
"Jangan khawatir Jisungie, sekarang sudah tahun 2023. Tak ada kutukan-kutukan macam tu." kata Jaemin berusaha menghibur diri walaupun sebenarnya dalam hatinya dia takut.
Apakah kutukan Yeji akan menjadi kenyataan?
Apa yang akan terjadi pada Jaemin?
Cover mentahan dari nominbar telegram, cr. on pict.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candy
FanfictionJaemin si playboy brengsek yang dibenci banyak korbannya, mendapatkan hadiah candy (permen) dari kekasih barunya. Jaemin yang sangat menyukai permen yang manis langsung memakan permen itu, tanpa tahu kalau permen itu memiliki kutukan. Apakah Jaemin...