🍭 4. Love? 🍭

50 4 0
                                    

Jaemin dan Somi berjalan menuju kantin, sepanjang jalan, Somi memeluk lengan Jaemin, payudaranya menempel di lengan Jaemin membuat Jaemin agak tegang.

'Seandainya aku tidak kena kutukan, kamu pasti akan aku jadikan kekasihku.' batin Jaemin sambil tersenyum pada Somi.

Di belakang mereka, Jeno, Renjun, dan Haechan berjalan mengikuti, banyak yang menyapa Jeno, Renjun, dan Haechan, dan hanya disambut anggukan oleh Jeno. Terkadang Jeno menatap Jaemin yang cantik sambil tersenyum.

Di samping Jeno, Haechan dan Renjun terus saja bicara, Jeno tidak terlalu memperhatikan.

Mereka berlima pun sampai di kantin, Somi langsung mengajak Jaemin ke deretan makanan dan minuman yang menggugah selera.

"Ambil saja apa yang kamu mau, semuanya gratis." kata Somi.

"Kok?" Jaemin bingung di tangannya sudah ada nampan untuk mengambil makanan.

"SPP kita termasuk untuk makan." jelas Somi.

"Sama saja bayarlah." ketus Jaemin sambil mengambil nasi.

Somi hanya terkekeh. Setelah mengambil makanan dan minuman, Jaemin dan Somi duduk berhadapan. Kantin sekolah ini luas, jadi tidak perlu berebutan dan antri lama.

Jeno, Renjun, dan Haechan duduk di meja lain. Haechan yang meminta, dia masih trauma dengan Jaemin. Lengan dan lehernya masih sakit. Jeno memilih duduk di kursi yang menghadap Jaemin, agar bisa melihat Jaemin dari kejauhan.

Banyak yang menatap Jaemin kagum, visual Jaemin memang menarik. Saat asyik makan, tiba-tiba datang seorang bule.

"Hello, bolehkah saya duduk disini?" Bule itu bertanya dengan logat Inggrisnya.

"Tentu Harvey." Jawab Somi sambil tersenyum.

"Aku Harvey, kelas 11-9." Harvey meletakkan nampannya lalu duduk di samping Somi. Dia mengulurkan tangannya pada Jaemin.

"Aku Na- mm Nana, Im Nana." Jaemin menyambut uluran tangan Harvey. Bule di depannya ini sangat tampan dengan warna mata hazel-nya.

'Apakah dia orang itu?' batin Jaemin sambil menatap lekat Harvey yang sudah mulai makan.

Somi menyenggol lengan Jaemin, Jaemin menengok ke Somi, Somi hanya tersenyum menggoda, Jaemin tersipu lalu dia mulai makan, tidak ada percakapan yang berarti dari mereka bertiga, hanya perkenalan biasa.

Mereka tidak tahu, ada yang menatap mereka bertiga dengan tatapan tidak suka.

Mereka tidak tahu, ada yang menatap mereka bertiga dengan tatapan tidak suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat pulang sekolah, Mark sudah berdiri di depan pintu kelas Jaemin.

"MORK!" panggil Haechan.

"Oit." jawab Mark seadanya.

"Ngapain ke sini?" tanya Haechan.

"Menjemput princess-ku." jawab Mark.

Haechan memutar matanya, "Aku pulang dulu, bye." Haechan segera pulang, hatinya sakit. Dia tidak mampu melihat orang yang dia suka bermesraan dengan orang lain.

CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang