🍬 2. Anathema & Shaman 🍬

103 10 4
                                    

Anathema

Malam itu Jaemin gelisah, dia selalu teringat kutukan dari Yeji.

Jaemin berbaring, menutup badannya dengan selimut hingga kepala. Bergerak gelisah, mengubah posisinya ke kanan, kadang ke kiri, berbaring miring, kadang telentang.

Wajah Yeji yang menatap bengis padanya selalu terbayang, dan kata-kata kutukannya terngiang-ngiang di telinganya.

"Aish kenapa kepikiran kutukan itu terus sih?" Jaemin mengusak rambutnya.

Jam sudah menunjukkan angka 1, tetapi matanya belum bisa terpejam juga, kepalanya mulai sakit karena tidak bisa tidur. Jaemin pun pergi ke dapur, mencari kotak P3K milik ibunya, mengambil parasetamol dan meminumnya.

Tak lama kemudian, Jaemin pun bisa tidur karena pengaruh obat yang ia konsumsi.

Tak lama kemudian, Jaemin pun bisa tidur karena pengaruh obat yang ia konsumsi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari sudah pagi, Yoona sudah selesai memasak untuk sarapan. Walaupun di rumah ada banyak pelayan, tetapi Yoona bersikeras untuk menyiapkan makanan untuk keluarganya sendiri.

Siwon sudah mandi, sudah rapi dengan jas kerjanya. Yoona meletakkan piring di meja makan, lalu mendekati Siwon, merapikan kerah kemeja sang suami.

"Nana belum bangun?" tanya Siwon pada istrinya.

Nana adalah panggilan kesayangan Jaemin dari kecil, karena saat kecil Jaemin tidak bisa menyebutkan namanya sendiri, hanya bisa mengatakan Nana.

"Tidak tahu, biasanya dia sudah bangun." kata Yoona, "Bibi Lee, tolong panggilkan Nana ya?!" perintah Yoona pada salah satu maid yang kebetulan lewat.

Bibi Lee belum beranjak dari tempatnya berdiri tiba-tiba terdengar teriakan dari lantai 2, dimana kamar Jaemin berada.

"AAAAAAAKKKKH!"

Siwon, Yoona, dan beberapa pelayan langsung berlari menuju lantai 2.

Siwon yang pertama kali tiba, membuka pintu, melihat seorang perempuan berambut panjang lurus, menunduk, memakai piyama merah muda, duduk selonjor di lantai di kamar anaknya sambil menjejakkan kakinya tak tentu arah.

"Mommy." tangis perempuan itu sambil menengadahkan mukanya, menatap Yoona yang sudah berada di samping Siwon di pintu masuk kamar Jaemin.

Yoona dan Siwon terkejut, perempuan itu mirip sekali dengan Jaemin walaupun pipinya penuh air mata.

"Huwaaaa." tangis perempuan itu makin menjadi. Siwon dan Yoona segera masuk ke kamar Jaemin dan menutup pintu, takut pelayan pada julid.

"Mommy, Nana kenapa jadi gini huweee." perempuan itu mengacak rambut panjangnya.

"Kamu Nana?" Siwon dan Yoona mendekati perempuan itu.

"Mooommy..." perempuan itu memeluk Yoona erat, menangis tersedu-sedu di pelukan Yoona.

CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang