Bab 2] pertunangan

2.8K 202 69
                                    

"Mnnhh~" desahan lirih melucur lembut dari bibir ranum pemuda bermarga jo itu.

Kedua tanganya tertahan menjadi satu diatas kepalanya. Nafasnya memburu merasakan tangan nakal yg mengeryangi tubuh bagian atasnya.

Tangan kasar milik seorang laki-laki berparas tampan dengan nama lengkap owen knight itu bermain diarea dada putih jay, memilin dan mencubit gemas nipple merah muda yg mulai menegang.

Cahaya bulan yg menerpa sosok pemuda pirang itu membuatnya nampak indah lebih indah. Mungkin jika jay perempuan dia akan terpana dengan pemandangan didepannya tapi ingat jay itu cowok tulen!

Bukannya terpesona dia malah merasa risih dengan sentuhan owen ditubuhnya meski ada sedikit rasa nikmat atas sentuhan itu sih. Tapi cuma sedikit ya!

"Lepasin! Kau itu sedang apa sih." Mata jay menatap polos pada owen.

Gerakan tangan owen terhenti matanya berhulir menayap kearah jay yg menampilkan wajah innocent.

"Kau tidak tau apa yg ingin kulakukan."

"Tidak, memang kau ingin melakukan apa?" Tanya jay lagi masih dengan raut polosnya.

Pemuda jangkung itu menghela nafas melihat ketidaktahuan jay akan aktivitas mereka. Tangan yg menahan pergelangan mungil jay ia lepas dan beralih mengelus pipi gembilnya.

"Maaf kan aku jay, Aku mel-"

Duak!

"AAHH!!" Teriak owen kesakitan.

Tiba-tiba saja jay melayangkan tendangan lutut, mengenai tepat kepusaka miliknya yg setengah ereksi. Membuat tubuh jangkungnya meringkuk kesakitan merasakan nyeri hebat yg melanda bagian selatannya.

"Kau pikir bisa membodohiku heh! Jangan bermimpi bangsat!" Jay mengacungkan jari tengahnya dan berlari cepat menuju lantai bawah tempat orang tuanya berada.

Meninggalkan owen yg masih terbujur lemae akibat tendangan kerasnya bukan main. Mana kena aset berharganya lagi,

'Awas kau jay... jika tertangkap akan kubuat tidak bisa berjalan selama seminggu.' Batin owen.

Owen mencoba mengatur nafasnya meredakan rasa nyeri yg dirasakan bagian bawahnya. Setelah dirasa baikan owen cepat-cepat bangkit dan melangkahkan kaki jenjangnya menyusul jay yg berlari menuju lantai bawah.

Sedangkan dilantai bawah jay berlari tergesa-gesa menuju dapur dirinya mendapati sang mamah yg sedang berkutat dengan masakannya.

"Mamah!" Teriak jay dan langasung memeluk erat sosok wanita yg melahirkannya itu.

Tubuh ibu jo berjengit, dia kaget mendapati sang putra yg tiba-tiba memeluknya dari belakang. Dia berbalik dan menatap kaget pada keadaan putranya yg tidak memakai atasan.

"Ada apa sayang? Kok kamu tidak pakai baju." Ucap wanita itu lembut, tangan halusnya mengusap sayang rambut hitam milik jay.

"Mah, bagaiamana bisa bajingan itu masuk kamarku?!"

"Jay! Bahasanya, apa yg kamu maksud itu owen?" Ibu jay menyentil gemas bibir anaknya yg berucap kasar.

"Iya." Bibirnya mengerucut membuat wajahnya nampak imut.

"Memang kenapa? Owen cuma ingin main saja kok, dia ingin akrab dengan kamu jay." Jelas ibunya memberikan tatapan teduh pada putra kecilnya.

"Akrab apanya? dia itu oranh mesum mah!" Protes jay tak terima dengan penjelasan ibunya yg seolah membela owen.

"Mesum?" Wajah wanita cantiknya mengerut bingung menatap sang anak dengan pandangan meneliti.

"Ada apa ini, dan jay kenapa kamu tidak memakai baju?" Tiba-tiba saja suara ayahnya terdengar membuat keduanya sontak menoleh pada sumbernya.

Love You AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang