Bab 13] salah paham

1.5K 99 27
                                    

"Capeknya~"

Ia menghempaskan pantatnya, duduk diatas kursi panjang yg berada di taman. Peluh membanjiri seluruh tubuh Jay, dia dan owen habis bersepeda mengelilingi jalan disekitar komplek dan akhirnya memilih singgah sebentar di taman dekat situ.

"Capek banget yang?" Owen berjalan mendekati Jay yg masih kelelahan, dia menempatkan dirinya disamping Jay.

"Em.." gumam jay tak jelas, dia masih mengatur nafasnya yg tidak beraturan.

Manik obsidian milik Jay melirik kearah owen, padahal mereka sama-sama bersepeda jarak yg ditempuh juga sama. Tetapi kenapa lelaki pirang itu tidak terlihat kelelahan sama sepertinya.

Dasar monster!

Owen tersenyum kearah jay, ia kemudian menarik pundak sempit Jay untuk mendekat. Jay menurut saja ia malah menyamankan posisinya, menyenderkan kepalanya dibahu lebar owen, Tangan besar itu mengelus lembut helaian rambut hitam milik jay membuatnya nyaman.

Mata jay terpejam menikmati perlakuan lembut owen padanya. Perasaan tenang mulai menghinggapi, tak terasa jay melah terlena dengan semua afeksi yg owen berikan padanya.

"Mau pulang langsung?" Suara berat dengan nada lembut membelai telinganya.

"Bentar, break dulu aja. Capek..." keluhnya, padahal maksud hati ingin lebih lama bermanja dengan owen, masa disuruh pulang sih.

Pemuda jangkung itu terkekeh kecil, ia mengambil handuk menggunakannya untuk mengusap lembut wajah yg dibanjiri keringat itu. Tak segan juga owen beberapa kali membubuhkan kecupan ringan di kening serta pipi cubby jay.

Namun kegiatannya di intrupsi oleh sesuatu, owen merasakan getaran dari balik saku jaket. Ia merogoh, mengambil ponselnya, melihat siapa yg menelefonnya barusan.

(*percakapan mereka pake bahasa Inggris.)

"Ada apa?"

'Kapan kau kembali? Anak- anak udah pada nanyain.'

Mata owen melirik kearah jay yg masih memejamkan matanya, ibu jari owen bergerak mengelus pipi putih milik sang tunangan.

Mana bisa ia pergi meninggalkan jay sendirian, tapi disisi lain owen tau bahwa ia juga memiliki tanggunflg jawab besar yg mengharuskannya kembali ke England.

'Tidak dalam waktu dekat ini."

'Ck! Apa sih yg kau lakukan disana, sampai - sampai pergi sangat lama.'

"Bukan urusanmu, akan kukabari lagi kalau aku pulang nanti."

'Yaya~ semoga kau cepat kembali kapten.'

Tut

Ia mengantongi kembali ponselnya, owen kembali mengarahkan perhantiannya Jay. Tetapi tiba-tiba saja mata yg terpejam itu perlahan membuka, iris keperakan menatapnya penasaran.

"Siapa?"

"Temanku."

"Apa yg kalian bicarakan?"

"bukan hal penting kok."

"Beneran?" Ucap Jay dengan sorot menyelidik.

"Iya sayang~ ato pulang sekarang."

Owen cepat-cepat berdiri dan mengajak jay untuk pulang ke apartemen mereka. Jay terdiam sembari menatap owen yg sudah beranjak terlebih dahulu.

"Jay? Apa yg kamu tunggu? Ayo.." tangan besar itu menarik lembut pergelangan tangan jay.

Ia masih memikirkan percakapan owen dengan temannya itu. Bukan niat jay untuk menguping tetapi dia tak sengaja mendengar isi obrolan mereka.

Love You AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang