Bab 12] terungkap

1.3K 101 33
                                    

"Kalau kalian mendekat lagi, bersiaplah untuk mati."Owen melangkah maju, hawa membunuh yg sangat kental.

Ekpresi wajahnya dingin dengan sorot mata penuh ancaman, lagi - lagi dia mendapati jay terlibat masalah dengan para preman. Sebenarnya bukan itu saja yg membuatnya jengkel tapi fakta bahwa kesayangannya itu mencoba kabur dan memilih pulang bersama gadis disampingnya membuat owen bertambah emosi.

Iris biru itu menyipit tajam, mengamati dua orang asing yg membuat masalah dengan jay.

"Aku tidak memiliki urusan denganmu pirang, jadi minggirlah!" Wooin, anak laki-laki yg lebih pendek berteriak dengan nada memerintah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak memiliki urusan denganmu pirang, jadi minggirlah!" Wooin, anak laki-laki yg lebih pendek berteriak dengan nada memerintah.

Dia berdiri menantang owen yg menjulang tinggi, padahal perbedaan postur mereka terlampau jelas, tapi melihat orang dibelakangnya bisa dipastikan dialah lawan sebenarnya.

"Kubilang minggir sialan!" Kakinya melayangkan tendangan cepat pada pria pirang didepannya.

namun owen dengan santai hanya mengeser sedikit badannya sehingga wooin tendangan itu mengenai udara kosong.

"Kalau aku tidak mau.." senyum remeh ia tujukan pada pemuda pendek itu.

"Jancok! Kenapa kau tidak pergi, urusi masalahmu sendiri jangan ikut campur brengsek!" Wooin yg kesabarannya setipis kertas mulai tersulut emosi.

Tapi sebelum dia bisa bereaksi sosok tinggi dibelakangnya lebih dulu melayangkan tinju melewati bahunya cepatnya kearah owen.

Woosh!

Set!

Owen yg bisa melihat arah angin sudah memprediksi serangnya, memiringkan tubuhnya menghindarinya dengan mudah.

Owen yg bisa melihat arah angin sudah memprediksi serangnya, memiringkan tubuhnya menghindarinya dengan mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sudah jelas memperingatimu, tapi kau seprtinya tidak paham juga." Ujarnya.

Tangan besarnya menangkap pergelangan pemuda silver itu, namun saat owen berniat membalas salam darinya suara jay menghentikannya.

"Hentikan!.." teriak jay, tubuh kecil itu terluhat gemetaran entah karena hawa dingin atau rasa takut.

Owen yg sadar buru-buru melepas cengkeramannya, dia ingin menghampiri jay tetapi disisi lain owen juga tidak melepaskan pengawasannya dari dua orang ini. Jadi dia memutuskan untuk diam ditempatnya.

Love You AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang