Part 4 - Devil in Action 2

2.3K 116 13
                                    

Part 4 - Devil in Action 2 

"Dukk... Dukk.. Dukk,.. Dukk.. " suara itu makin kencang dan makin banyak terdengar. Suara itu datangnya dari sebuah kamar atau ruangan agak terpencil, tapi ruangan itu bersebelahan dengan kamar Cherisa. Radit mendekati ruangan itu. Tinggal sedikit lagi Radit sampai, suara itu menghilang dan diikuti olah sebuah suara yang mengagetkan Radit.

"Ngapain loe di situ..??" hardik suara itu. Radit pun diam membatu, dan berlahan menoleh. 

"Ahh. .... Eemmm ...  Enggak ..." Radit kaget dan salah tingkah. "Tadi gue dengar suara dari ruangan itu..  kata Radit Sudah tidak bisa lagi mengelak. 

"Mulai besok loe tidak boleh masuk ke dalam rumah gue lagi... Batas loe cuma teras depan..." Cherisa berteriak  galak. Yang memergoki Radit memang Cherisa. Dan Radit pun hanya bisa menelan ludah dan tersenyum kecut.  Dia mengikuti langkah Cherisa yang sudah berjalan dicdepannya. 

Tiba-tiba Cherisa berhenti, hampir saja Radit menabraknya. Heran kenapa Cherisa berhenti, Radit menatap wajah Cherisa yang membeku melihat pemandangan di depannya.

Seorang pria paruh baya berdiri di depan pintu pagar, wajahnya dan pakaiannya lesuh. Sepertinya seorang pengemis, pengemis itu melambai-lambaikan tangannya. Cherisa menatap dingin, kemudian dia melangkah tidak peduli, dan tetap berjalan menuju mobil. Pengemis itu masih mengulurkan tangannya sekarang Dia terlihat hampir akan menggapai Cherisa . 

"Nak....." panggil nya lirih, Cherisa menatap tajam penuh kebencian, tapi kemudian dia membuang mukanya, itu terjadi tepat saat pengemis itu berhasil memegang lengan Cherisa, dengan kasar Cherisa menepisnya. Dan pengemis tua itu pun jatuh tersungkur. 

"Jangan pernah sentuh gue dengan tangan kotor loe itu...!" kata Cherisa marah.
Radit menatap sambil mengemerentakan giginya. Cherisa keterlaluan, dengan cepat Radit membantu laki-laki tua itu bangun. Cherisa tidak peduli,  cepat dia masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya dengan kasar. Radit mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari dompet nya

"Tiinnnn.... Tiinnnnn...." Cherisa membunyikan klakson dengan kencang. Radit mendengus kesal, dan dengan tergesa-gesa dia memberikan uang tadi pada laki-laki itu. Radit berlalu ke dalam mobil. Dia mengemudikan mobil, pengemis tua itu masih berdiri terpaku ditempatnya menatap mobil yang melewatinya, Radit menatap sedih. Cherisa benar-benar jahat. Radit menatap cherisa kesal dan marah.

"Loe assisten ke dua gue.. Jadi loe harus menuruti perintah gue... Mulai sekarang jangan biarkan pengemis tua itu mendekati gue lagi...." kata Cherisa menatap Radit tajam, Radit menahan perasaan kesalnya.

"Apa salahnya sih, loe keluarkan uang loe sedikit..? Gue rasa dengan mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu tidak akan buat loe jatuh miskin.." kata Radit yang akhirnya tidak bisa menahan kekesalannya.

"Loe itu cuma babu gue.. Loe tidak punya hak buat mengatur gue.. Yang perlu loe lakukan cuma satu hal.. Ikuti Perintah gue.." kata Cherisa marah dan menatap Radit penuh kebencian, dan Radit pun cuma bisa diam menelan kekesalannya.

"Apes deh gue hari ini.. Bisa - bisa seharian kena amukannya ..." Radit cemberut sendiri. 

Benar saja selama dalam perjalanan ke Bandung, Cherisa selalu saja protes dengan apa yang dilakukan Radit, menyetel musik salah, bersiul salah, bicara juga salah. Padahal mereka ke Bandung hanya berdua, dan Radit butuh teman bicara untuk mengusir kantuknya. Tapi seperti biasa Cherisa selalu seperti ada di dunianya sendiri. Diam dengan heandphone dan sebuah buku di tangannya.

Tiba di Bandung mereka langsung ke lokasi syuting, sudah banyak yang berkumpul di sana, bahkan Dira dan Alfis juga ada. Cherisa turun dan duduk di kursi yang sudah dipersiapkan oleh para crew, seperti biasa Cherisa pun dengan gayanya yang angkuh, tapi harus diakui sangat elegan. 

DEVIL MASK (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang