Part 13 - Party

1.6K 69 8
                                    

Part 13 - Party 

Radit berjalan menyusuri lorong apartemen dengan meneteng bungkusan, sambil melangkah dia masih berpikir tentang dua sejoli di taman tadi. Di pikirannya muncul dugaan dugaan negatif, tapi dia mencoba menepisnya. 

"Mungkin cuma kebetulan namanya sama." katanya berlalu. 

Radit menekan kode kunci apartemen, pintu terbuka lebar. Keadaan dalam apartemen sepi, Tika tidak terlihat, Radit mencoba mencarinya keseluruhan apartemen tapi dia tidak melihatnya. Berlahan Radit menekan handle pintu kamar Cherisa. Setelah terbuka dia melihat Cherisa yang masih tidur dengan diterangi cahaya bulan yang menerobos kamarnya. Tidak ingin Cherisa terbangun Radit menutup kembali pintunya. Lama Radit terpaku di sofa, suara pintu terbuka membuyarkan lamunannya. 

Tika muncul. "Sudah lama pulang, mas Radit ?" tanyanya

"Lumayan.. Kamu dari mana? " tanya Radit balik. Dia menatap Tika curiga, hari ini Tika terlihat aneh, sejak pagi dia hobi menghilang. 

"Keluar sebentar, mas. Beli sikat gigi.." kata Tika 

"Kok sikat giginya tidak  ada??" tanya Radit saat melihat Tika tidak membawa apapun. 

"Lupa bawa dompet, mas." Tika meninggalkan Radit ke dapur. 

"Oohh.. " Radit hanya mampu ber "oohh" saja. Dia tidak mungkin menyelidiki Tika, toh sebagai manusia, Tika pasti punya urusan pribadi juga. 

——————DM—————-

Matahari sudah merangka naik, waktu menunjukan pukul 11.00 WIB. Cherisa sudah dari pagi ada di kantor manajemen, dia duduk di ruangannya. Seperti biasa dia asik membaca buku. Jendela ruang Cherisa yang besar-besar itu dibuka. Angin sesekali membelai wajah dan meniup rambut Cherisa. 

"Gue dengar drama loe bakalan segera dibungkus?" sebuah suara memaksa Cherisa mengangkat wajahnya. Kirana sedang berdiri di pintu, bukannya menjawab Cherisa malah kembali menatap bukunya. 

"Sudah ada penggantinya.. Dan si Dira, sahabat loe itu yang bakalan jadi Peran Utama (PU)nya.. " Kirana mengejek. Cherisa masih tidak peduli. 

"Untuk seseorang yang kariernya hampir tamat ... Loe itu sangat  santai..." Kirana mulai jengkel. Cherisa akhirnya menatap Kirana.

"Gue tidak menyangka.. Ternyata loe perhatian banget sama gue,..  Bahkan loe selalu update berita tentang gue..." Cherisa menyindir. Kirana mencibirnya. 

" Loe itu harusnya rebut kembali posisi loe.. " kata Kirana lagi, Cherisa menatapnya tidak percaya. 

"Loe sedang kasih gue semangat...?" tanya Cherisa tersenyum sinis. 

"Gue merasa tidak selevel saja kalau gue harus bersaing dengan artis kelas dua kayak sahabat L
loe itu..." Kirana sudah  kesal 

"Bilang saja.., Loe takut, akan dikalahkan sama artis kelas dua..."Cherisa tersenyum culas..
"Buktinya para produser lebih milih dia dari pada loe menggantikan gue.." Cherisa tersenyum mencibir. 

"Bukannya sama saja sama loe...? " kata Kirana  "Bahkan gue lebih kasihan sama loe, Sahabat loe nusuk loe dari belakang..." Kirana kesal, sebisa mungkin dia menahan diri untuk tidak menerkam Cherisa. 

"Gue beda sama loe... Gue mulai didepak bukan karena ketidak-mampuan gue.. Semua cuma karena rumor... Suatu saat orang-orang bakalan sadar, mereka akan mencari yang mana yang berkualitas..." Cherisa bagun dia berjalan dengan tongkatnnya. 

"Sombong banget loe.." teriak Kirana tapi Cherisa tidak peduli, orang-orang menatap mereka. Hari ini kator manajemen memang sedang dipakai untuk sebuah syuting FTV, Dira pemeran utamanya. 

DEVIL MASK (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang