part 3 - Devil in Action 1
"Tika ... " panggil si gondrong, teman- temannya mendelik padanya, tapi dia tidak peduli.
"Ada apa mas??" tanya Tika
"Boleh nanya gak??" tanya si gondrong. Teman-temannya terkejut mereka sedikit pucat. Berabe juga kalau Cherisa tau mereka suka bergosip tentang dirinya. mereka menahan napas takut.
"Kamu kok betah sih kerja sama Cherisa ...? Gak kerja sama yang lain saja gitu?? Aku dengar kamu malah sudah jadi desainer ... Baju-baju Cherisa, kamu yang desain kan??" Tanya si gondrong, teman-temannya lega, tapi seperti mendengar gosip baru mereka pun menjadi antusias.
"Aku sudah terikat kontrak seumur hidup sama Cherisa mas..." kata Tika tersenyum
"Seumur hidup? Kayak budak saja..." kata si bibir seksi
"Cherisa suka memperbudak orang yah...!" kata si bohai kelihatan kesal. Saat Tika akan buka suara.
"TIIIKKKAAAAA..." teriak Cherisa, Tika pun berlari secepatnya.
"Cewek sadis kayak Cherisa itu pasti pake narkoba..." kata Si bibir seksi kesal.
Radit menatap Cherisa yang sedang memarahi Tika, menyebalkan memang melihat adegan itu, tapi kalau Cherisa memakai narkoba rasanya tidak mungkin. Pikir Radit dalam hati.
Di kejauhan Cherisa masih terlihat memarahi Tika, Tika hanya menunduk. Dengan kasar Cherisa menarik botol air mineral dari tangan Tika yang sebenarnya sangat penuh dengan barang-barang. Karena tarikan yang keras akhirnya semua barang di tangan Tika berhamburan. Bukannya membantu Cherisa malah melotot padanya. Radit berlari akan membantu Tika.
"Tolol..." kata Cherisa sebelum dia meninggalkan mereka. Radit menatap sebel punggung Cherisa dan kemudian dia menunduk membatu Tika memungut barang yang berserakan. Sebuah tangan lain ikut memungut barang itu dan ketika Radit melihat ternyata tangan itu milik Dira. Dira tersenyum padanya, senyum yang selalu bisa membuat jantung Radit berdetak. Bener-bener baik hati, my angel. Suara hatinya, mata Radit berbinar.
———DM———
Waktu terus berlalu tak terasa sudah hampir 5 bulan Radit berkerja jadi supir atau assisten ke 2 Cherisa. Kegiatan Cherisa tidak jauh jauh dari lokasi syuting, jalan-jalan dengan Dira, kencan dengan Alfis. Di lokasi syuting masih juga sama, Radit melihat Cherisa memarahi crew, Tika dan juga dirinya tentu saja kebagian kena amukan Cherisa.
Selain itu crew juga masih senang bergosip tentang dirinya. Tapi entah memang tidak mendengar, tidak tahu, atau mungkin tidak mau tau. Cherisa terlihat tidak terlalu peduli dengan mereka. Dan lucunya mereka-mereka yang suka "ditindas" Cherisa adalah orang-orang yang tidak pernah mengosipkan Cherisa. Mungkin mereka takut terkena amukan Cherisa.
Disela sela istirahat nyuting, Cherisa duduk membaca novel di sebuah meja besar tempat crew beristirahat, disampingnya ada Tika, Dira dan Radit serta juga beberapa crew. Mereka tengah bersantai saling bercanda, tentu saja Cherisa tidak ikut, dia tenggelam dengan dunianya atau rohnya sudah masuk kedalam novel yang dia baca.
"Tika ..., loe kenapa gak jadi artis ajah sih? Muka loe kan cantik, rambut loe bagus, loe itu punya paras Indonesia banget, paras gadis keraton..." puji mas Anton bagian lighting. Mas Anton memang naksir Tika. Tapi kata-kata anton memang benar, Tika sebenarnya memang cantik, wajahnya ayu khas Indonesia, wajahnya lembut dan teduh. Tika tersenyum.
"Masa sih, mas ...?" kata Tika tersipu malu.
"Iyaa... Beneran kok.. Iya gak ??" tanya Anton pada yang lain. Dan semuanya menangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL MASK (COMPLETE)
Storie d'amoreCovernya memang sedikit horor, tapi ini bukan cerita horor apalagi cerita hantu, cerita ini mengandung sedikit misteri tapi bukan juga misteri pembunuhan.. Cerita ini juga mungkin tidak bisa dikatan romantis. Adalah Radit, seorang pemuda sederhana...