Part 10 - Rahasia sang Devil
Hari sudah pagi, sambil menguap Radit memikirkan motornya ke garasi Cherisa. Tika belum sampai. Radit mengintip ke dalam mobil, mungkin Cherisa masih tertidur di sana. Radit bernapas lega, Cherisa tidak ada, dia pun membuka mobil dan membersihkannya. Saat sedang asik membersihkan mobil, Radit melihat sesuatu di pintu rumah Cherisa, dia mendekat dan melihat, ternyata tongkat Cherisa. Dia menatap heran. Semalam dia kembali bersama Tika tidak ada tongkat Cherisa di sini. Seandainya Cherisa mencari tongkatnya kembali, tidak mungkin hanya dia letakkan di pintu, pasti akan dia bawa masuk.
Heran menatap tongkat itu, pintu rumah Cherisa terbuka, Radit kaget. Pembantu Cherisa membuka pintu, bukan pembantu yang biasa, yang satu ini memakai pakaian beby sister atau perawat. Dia sudah melihat si beby sister ini, namanya Intan. Sebenarnya dia memang merasa aneh melihat keberadaan Intan, selama dia bekerja dengan Cherisa, dia tidak pernah mendengarkan suara tangisan bayi di rumah Cherisa.
"Mas Radit... Ngapain di situ?" katanya pada Radit dan Radit pun hanya tersenyum, dia menyingkir ke samping.
"Ayoo mass.. Kita makan di taman..." kata Intan. Radit menatap aneh Intan. Dan keluarlah berlahan seorang remaja cowok, umurnya mungkin 12 atau 14 tahun, dia menatap Radit takut, Radit menatapnya takjub.
"Tidak papa, mas ... Ini tuh mas Radit temannya mbak Cherry... " Intan menjelaskan.
Dia menatap takut Radit. Dia hanya tertunduk berjalan menjauhi Radit, dia menarik Intan cepat ke taman samping dan duduk di salah satu bangku. Tembok pagar rumah Cherisa memang tinggi, orang luar tidak bisa melihat ke dalam. Intan menyuapi anak itu.
Sambil membersihkan mobil, Radit menatap heran. Anak itu tidak seperti anak seumurannya, fisiknya memang tidak berbeda dari anak semurannya, tapi sikapnya tidak, dia seperti anak kecil, matanya tidak fokus, dia menatap sekeliling dengan matanya. Sekali ke kiri, sekali ke kanan. Dia menunjuk sesuatu secara acak, entah apa yang dia tunjuk. Sesekali dia cemberut tapi sesekali dia tersenyum. Ciri-cirinya seperti anak autis.
Radit bertanya dalam hati, siapa anak itu? Rasa penasarannya begitu besar dan dia pun mendekati mereka. Anak itu bersembunyi di balik Intan, saat dia menyadari kehadiran Radit.
"Tidak apa-apa, mas Rendy... Ini temannya mbak cherry..." Intan memenangkan, dia mengintip di balik tubuh Intan.
"Hai... Kenalkan... Aku Radit." Radit tersenyum ramah. Dia masih bersembunyi tapi dia tetap mengulurkan tangannya. Radit menangkap tangan Rendy dan dia menyalaminya. Radit tersenyum lagi.
"Mama kamu siapa??" tanya Radit, sekarang dia tidak bersembunyi lagi.
"Randy ..." katanya singkat dan tanpa melihat Radit.
"Mama kita hampir sama yah.. Ra-dit.. Ren-dy... " Radit mengeja nama mereka. Rendy mulai tertarik dan dia tersenyum pada Radit. Rendy melangkah mendekati kolam ikan, dia menatap ke kolam ikan lekat.
"Rendy siapa?" tanya Radit pada Intan.
"Adiknya mbak Cherisa ..." kata Intan.
Radit terbelalak. Dia ingin bertanya lagi, tapi tiba-tiba tengkuk dan leher Radit terasa dingin, dia merinding. Dan saat dia melihat ke belakang, Cherisa sudah menatapnya tajam. Radit menelan ludahnya, seketika tenggorokannya kering. Mata Cherisa mengisyaratkan bahwa Radit harus segera datang, dengan cepat Radit datang, Intan mengikuti dari samping.
"Jaga dia, awasi.. Jangan sampai dia terlihat oleh siap pun..." kata Cherisa tegas, Intan mengangguk. Radit sudah berdiri di samping Cherisa dengan barang bawaan yang diberikan oleh pembantu Cherisa. Mungkin Cherisa ini malu kalau orang-orang tahu adiknya cacat... Pikir Radit mencibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL MASK (COMPLETE)
RomanceCovernya memang sedikit horor, tapi ini bukan cerita horor apalagi cerita hantu, cerita ini mengandung sedikit misteri tapi bukan juga misteri pembunuhan.. Cerita ini juga mungkin tidak bisa dikatan romantis. Adalah Radit, seorang pemuda sederhana...