Part 6 - DEVIL VS DEVIL
"Apa yang loe lakukan ...?" katanya dengan marah, sekarang dia sudah ada di samping ranjang Cherisa, Cherisa tidak peduli, dia lanjut membuka buku tadi dan membacanya.
"Apa yang loe lakukan, haah...!" tanyanya lagi kali ini dengan nada yang jauh lebih tinggi. Cherisa masih tidak peduli, dan dengan kasar laki laki itu mengambil buku di tangan Cherisa dan melemparnya, hampir saja mengenai Radit. Radit mengurut dadanya.
"Ini rumah sakit dan loe tidak perlu berteriak di sini..." kata Cherisa dia menatap keluar jendela.
"Gue tanya.... Apa yang loe lakukan...? Jawab gue!" kali ini kemarahannya tidak lagi bisa dia bendung, dia melempar jaketnya ke meja di samping ranjang Cherisa dan vas bunga di sana pun jatuh dan pecah.
"Praankkk..." suara pecahnya sanggup membuat Cherisa menoleh. Pria itu menatapnya marah, dan Cherisa tidak mau kalah dia juga menatap pria itu tajam. Kalau ini film animasi mungkin bayangan mereka sudah saling bergelut dan sudah saling menerkam satu sama lain, pikir Radit. Kalau bisa memilih, sekarang ini Radit akan memilih keluar dari kamar ini. Tapi dia tidak punya pilihan, dan tentu saja tidak punya nyali untuk beranjak, dia pun hanya bisa diam dan bernapas dengan sembunyi-sembunyi. Sedangkan Tika yang sudah duduk di sofa di sampingnya hanya diam, menggambar di buku gambarnya. Tapi dengan goresan dan gerakannya yang pelan tanpa suara, Radit tahu kalau dia juga sedang menahan perasaan ketidak-nyamannya.
"Bukannya yang gue lakukan itu bagus...? Si iblis yang ternyata bisa menyelamatkan orang lain... Kalau image gua bagus loe bisa makin kaya bukan...!" kata Cherisa tersenyum sinis. Si pria menatapnya makin tajam.
"Oohhh.. Cherisa sudah tahu ternyata. Makanya dia lakukan itu??" pikir Radit.
Pria itu makin mendekatkan dirinya pada Cherisa, dia meraih dagu Cherisa dengan tangannya, jarak wajahnya dan Cherisa menjadi sangat dekat.
"Gue tidak perlu dan tidak peduli soal image loe... Wajah loe dan tubuh loe adalah aset gue.. Gue tidak mau artis punya image bagus tapi cacat..." kata pria itu kasar dan menatap Cherisa langsung. Cherisa menepis tangan pria itu dari dagunya.
"Jadi loe bakalan rugi kalau gue cacat...?" Cherisa menantang.
"Kangan pernah lakukan lagi seperti apa yang loe lakukan hari ini..." kata pria itu tegas, dan mereka masih saling melempar tatapan tajam.
"Gue berencana akan melakukan ini lebih sering... Loe tahu kan? Gue senang loe merugi..." kata Cherisa dengan senyum sinisnya.
"CHEERRYYY...." teriaknya penuh kemarahan. Pria itu mengemerentakan giginya. Kesal dan marah. Kali ini dia sudah meraih bahu Cherisa dan lagi-lagi wajah mereka berdekatan.
"Jangan panggil gue Cherry ... " teriak Cherisa tidak mau kalah, menatap penuh kemarahan. Cherisa berusaha menepis tangan pria itu. Tapi tenaganya tidak cukup untuk mengalahkan kekuatan pria itu.
"Ini bukan permohonan.. Tapi perintah.. Loe tahu kan, apa yang akan gue lakukan kalau loe menolak perintah gue??" kata pria itu masih dengan tatapan marah.
"Memangnya loe bisa melakukan apa???" tanya Cherisa mengejek dan menantang.
"Kalau loe lakukan itu lagi... Bukan Radit atau Tika atau bodyguard yang akan mengawasi Loe 24 jam ..., tapi gue yang akan mengawasi Loe 24 jam. Loe tahu kan apa yang akan gue lakukan...!" pria itu berkata lagi, kali ini nada bicaranya lebih santai. Ada sebuah kilatan di mata Cherisa yang penuh kebencian dan kemarahan.
"Coba saja loe lakukan... Gue akan...," kata Cherisa
"Akan apa? Lari ...? Loe tahu kalau loe tidak bisa lari dari gue... Gue tidak akan membiarkan loe beranjak kemana pun... dan loe pasti tahu cara apa yang akan gue lakukan..." pria itu tersenyum licik. Cherisa menggigit giginya menahan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL MASK (COMPLETE)
RomanceCovernya memang sedikit horor, tapi ini bukan cerita horor apalagi cerita hantu, cerita ini mengandung sedikit misteri tapi bukan juga misteri pembunuhan.. Cerita ini juga mungkin tidak bisa dikatan romantis. Adalah Radit, seorang pemuda sederhana...