Part 19 – The King Devil...
"Braaakkk..." suara pintu yang dibuka kasar diikuti dengan derap langkah kaki seseorang yang tergesa-gesa, terdengar marah dari setiap hentakan kakinya.
Sreaakkk... Plaaakk... Radit, Bima dan Frans melotot, Raiyan hanya diam terpaku.
Raiyan menatap mata seseorang di depannya lalu dia memungut sesuatu yang tadi sempat dilempar ke wajahnya. Sesuatu itu adalah beberapa foto, dan Raiyan berhasil memungut salah satu foto. Foto Cherisa bersama Dira saat kejadian itu. Dia kemudian menatap ke lantai yang dipenuhi foto, beberapa terbuka, Raiyan melihatnya, foto Cherisa besarnya pengemis dan juga wartawan."Sekarang loe puas, kan?? Semua orang menghujat gue..." Cherisa menatapnya marah. Radit berjalan mendekat, dia memungut satu foto. Foto ini sama dengan foto yang tersebar di internet dan media. Raiyan hanya diam.
"Gue tidak peduli apa yang mau loe lakukan dengan pekerjaan atau pun karir gue... Tapi DIMANA RENDY...?" teriak Cherisa. Matanya sudah berkaca-kaca, tangannya dia kepalkan.
"Dari mana loe dapat foto-foto ini, Cherisa ??" Radit bertanya, dia menatap Cherisa dan Raiyan bergantian.
"Gue menemukan foto itu di laci meja kerjanya... Gue kira di sana gue bisa dapat info tentang keberadaan Rendy. Tapi gue malah menemukan itu, dia pasti yang mengirim foto itu untuk media..." Cherisa menatap Raiyan penuh kebencian, tapi Raiyan menatap diam seolah tidak peduli.
"Sekarang jawab gue... Dimana Rendy... Kenapa loe pisahkan gue dari Rendy...?" teriak Cherisa lagi, air matanya sudah mengalir hebat, kebencian dan keputus-asaan menguasai pikirannya.
"Gue hanya menjauhkan loe dari masalah..." Raiyan berkata kasar.
"ADIK GUE BUKAN MASALAH... " Cherisa berteriak.
Dukk.. Dukk.. Cherisa sudah melemparkan beberapa benda yang ada didekatnya pada Raiyan, kotak tisu bahkan sepatu. Sangking marahnya Cherisa bahkan sudah duduk di dekat Raiyan, dia memukul dan mengguncang-guncangkan tubuh Raiyan."Kembalikan Rendy... Katakan dimana Rendy?... Hiks" sekarang Cherisa malah sudah berlutut, dia memohon pada Raiyan.
"Dia tidak bisa berada di tempat yang asing dan bersama orang asing..." isak Cherisa lagi, tapi Raiyan tetap saja diam. Radit menatapnya geram, Frans dan Bima hanya diam.
Cherisa masih berlutut di hadapan Raiyan, tapi tangannya masih saja mengundang-guncangkan bahu Raiyan. Raiyan menangkap tangan Cherisa,
"Loe mau tahu dimana Rendy?" tanya Raiyan menatap lurus mata Cherisa. Cherisa mengangkat wajahnya yang sudah sembab, hidungnya pun sudah memerah. Dia mengangguk.
"Tanda tangani kontrak ini... Loe harus membintangi film ini." Raiyan mengambil sebuah dokumen kontrak.
Radit sudah menggigit bibirnya, entah apa yang terjadi pada Raiyan sahabatnya. Sekarang dia bener-bener terlihat seperti laki-laki tidak punya hati yang demi keinginannya, dia bahkan menggunakan kelemahan seorang wanita.
"Plaaakk.." sebuah tamparan mendarat lagi di pipi yang satunya lagi. Pipi Raiyan yang putih pun sudah bersemu merah, dia tidak mengelus pipinya, dia malah menangkap tangan Cherisa. Tapi dengan cepat Cherisa menepisnya.
"Gue tidak mau... Kalau loe tidak mau memberitahukan dimana Rendy ..., gue akan cari tahu sendiri... Gue tidak mau lagi jadi boneka loe... GUE BENCI SAMA LOE.." dan Cherisa pergi meninggalkan Raiyan dan Cafe Frans,
"Gue tidak menyangka Raiyan... Loe bisa sekeji ini..." Radit menatapnya marah.
Raiyan tidak peduli dia malah menatap foto ditangannya dan dia pun tersenyum. Radit begitu kesal menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL MASK (COMPLETE)
RomanceCovernya memang sedikit horor, tapi ini bukan cerita horor apalagi cerita hantu, cerita ini mengandung sedikit misteri tapi bukan juga misteri pembunuhan.. Cerita ini juga mungkin tidak bisa dikatan romantis. Adalah Radit, seorang pemuda sederhana...