Romance - 6 (BARU)

4.4K 922 91
                                    

Update lagi 😍

Update lagi 😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang dari acara Hensom itu, Janji pulang ke rumah orang tuanya. Putrinya sudah pulang dari sekolah dan dijemput oleh Lilliane. Hari ini Janji ada jadwal makan bersama keluarganya jadi akan pulang ke rumah setelah selesai makan malam.

Selagi Kamboja sibuk bermain rumah-rumahan di halaman belakang, Janji duduk di dalam home teather rumah orang tuanya. Janji menyetel rekaman yang dibicarakan pas acara pertunangan kemarin. Dia ingin tahu apakah benar Manis melamarnya atau cuma akal-akalan saja.

Saat menonton, Janji melihat wujud kecil Manis. Sejak dulu kecantikannya tidak luntur. Ya, menurut Janji jauh lebih imut saat kecil. Dari rekaman itu, Manis mengekori Janji yang berumur enam tahun.

Dalam video itu, Manis tampak mengekori Janji. Video yang direkam Lilliane itu, lebih sering fokus dengan tingkah laku Manis. Beberapa kali Janji melihat dirinya menggendong Manis dan mengusap kepalanya. Janji tidak ingat sama sekali kalau momen itu memang benar ada.

Momen yang ditunggu-tunggu Janji muncul. Momen Manis melamarnya dengan suara imut dengan membawakan sebungkus cookies cokelat. Janji tidak ingat sama sekali momen itu. Dia tertawa geli.

"Ternyata kecil-kecil udah begini," komennya pelan.

"Ehem!" Suara dehaman terdengar, membuat Janji menoleh.

"Hai, Ma," sapa Janji.

"Lagi nontonin Manis?"

"Mau lihat aja. Kirain Papa bohong."

Lilliane geleng-geleng kepala. "Nggak lah. Keluarganya Manis nginap di rumah kita sebulan. Wajar kamu nggak ingat soalnya udah lewat dari 26 tahun."

"Iya, makanya nonton biar ingat. Ternyata nggak ingat juga."

Lilliane terkekeh. Turun perlahan sampai berhasil berdiri di samping putranya. "Kamu nggak terpaksa setuju tunangan sama Manis, kan?"

"Mau jawaban jujur, Ma?"

"Iya, dong. Jujur aja."

"Well, ya ... sebenarnya," Janji menarik tangan sang ibu dengan pelan agar duduk di sampingnya. Begitu sudah duduk di sampingnya, Janji melanjutkan, "Saya nggak pengin dijodohin. Itu sebenarnya. Tapi saya juga nggak mau cari pasangan sendiri. Saya percaya seseorang yang dijodohkan Mama adalah orang baik dan terbaik untuk saya. Mama nggak mungkin jeblosin saya ke tempat gelap."

"Nak," Lilliane menggamit tangan Janji, lalu mengusap punggung tangan putranya. "Makasih udah percaya sama Mama. Mama tau terbaik untuk Mama belum tentu terbaik untuk kamu. Tapi seperti kata kamu, Mama nggak mungkin jeblosin kamu ke tempat gelap seperti dulu. Seenggaknya Mama tau gimana sosok Manis selama ini dari cerita-cerita ibunya. Mama juga pernah lihat Manis kecilnya kayak gimana jadi nggak mungkin Mama jodohin kamu sama orang nggak jelas."

Single Daddy's Romance (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang