Romance - 4 (BARU)

4.7K 937 119
                                    

Update lagi 😍

Tinggalkan vote dan komen yaaa❤️

#Now Playing: Gaho - Running (OST Start Up)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Now Playing: Gaho - Running (OST Start Up)

Manis mau tenggelam. Kalau bisa ditelan bumi, boleh lah ditelan bumi. Kenapa orang-orang tidak bisa menjaga rahasia, sih? Kan, jadi ketahuan Janji kalau dulu dia agresif!

"Oh, ini Kak Janji yang pernah Mama ceritain itu? Yang waktu aku belum lahir? Aku pikir ada Janji yang lain, ternyata Kak Janjinya yang kece ini," celetuk Cantika tak percaya.

"Iya, Janji yang ini." Jelita melempar tatapan jahil kepada Manis. "Gimana, udah senang belum ketemu calon suami yang diidamkan dari kecil?"

Tahan, tahan, sabar. Jangan sampai tangan gue melayang lempar cupcake, nih! Dalam hati, Manis terus menahan diri. Tangannya gatal ingin menyambit sang kakak. Kakaknya memang ember sejati! Sebal!

Manis menangkap ekspresi menyebalkan Janji. Laki-laki itu kesenangan.

"Kamu ingat nggak, Jan? Waktu itu Manis nangis ditinggal kamu pergi. Pokoknya dia ngekorin kamu kayak anak ayam," lanjut Jelita masih ingin membeberkan.

"Kak, ih! Diam nggak!" protes Manis.

Sejujurnya Janji tidak ingat sama sekali. Dia pikir orang tuanya menjodohkan dengan orang asing, ternyata sudah saling kenal dari lama. Pantas beberapa kali Janji sempat mendengar ibunya menceritakan keluarga Clarissa, ternyata yang diceritakan adalah keluarganya Manis. Kirain ada yang lain.

"Saya senang bisa ketemu lagi sama Manis. Semoga nanti saya bisa lebih dulu lamar, bukan Manis." Kali ini Janji bersuara dan mulai meledek, meski tidak ingat kejadian itu.

Manis berdecak kasar. "Dasar pede!" ucapnya dengan isyarat bibir tanpa suara kepada Janji. Yang dituju cuma menahan tawa. Kelihatan senang sudah berhasil meledeknya. Ughhhh! Janji sialan!

"Kamu, sih, Mas," sambung Lilliane dengan menyikut perut suaminya.

Swaran nyengir. "Ya, maaf. Kan, lupa tutup mulut."

Clarissa menyadari wajah kesal putrinya. Segera dia menyela, "Silahkan duduk semuanya." Menyudahi agar sang putri tidak ngambek perkara masalah ini dibeberkan.

Ketika semua orang sudah duduk, Swaran menangkap posisi untuk ayahnya Manis diisi orang lain. Swaran sudah dengar kalau ayahnya Manis berhalangan hadir dan sebagai gantinya Belva--sepupunya Manis--yang hadir untuk menjadi saksi perbincangan mengenai pernikahan ini.

"Maaf, ya, ayahnya anak-anak lagi berhalangan hadir. Tapi pertemuan selanjutnya pasti datang." Clarissa memberi tahu seakan-akan ingin mempertegas bahwa suaminya tidak akan seterusnya tidak datang.

Single Daddy's Romance (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang