Cuaca pagi ini sangat baik untuk dibawa tidur kembali, apalagi sekarang hari minggu, hari yang banyak disukai orang-orang.
Hari minggu ini tidak seperti hari minggu sebelumnya bagi Aira. Sang pacar yang menjemputnya di pagi buta, hanya untuk membawanya berlari di pagi hari.
"Ho haa, lari pagi, gue udah capek, semangat ayoo" Suara napas Leon yang ngos-ngosan.
Leon biasanya jarang mau di ajak untuk lari pagi oleh teman-temannya, alasannya "ngantuk". Karena dari semalam ia belum ada tidur sama sekali, maka pagi ini, ia akan berolahraga sedikit bersama temannya, sebelum tubuh itu direbahkannya diranjang kesayangannya.
"Lo lari sambil tuh mulut gak diam, malah bikin lo makin ngos-ngosan gitu anjir" sahut kenzo.
"Diam lo, gak usah ikut campur masalah hidup gue"
"Dihh anjir, lari pagi yang bikin capek, udah dibilang masalah hidup, lebay lo"
"Lo berdua berisik anjir, ini lo pada mau lari pagi atau mau debat?" Bian yang sedang lari disamping mereka terganggu dengan suara ocehan mereka. Pagi-pagi sudah berisik.
Mereka berdua pun terdiam, berhenti mengoceh lalu melanjutkan kegiatan lari paginya. dari pada teman mereka yang bernama Bian itu murka, mending nurut saja.
Di sisi lain ada Arka dan Aira yang posisinya dibelakang mereka bertiga, tidak ada terdengar suara obrolan disana, hanya suara napas yang menderu.
Akhirnya tibalah disalah sebuah taman dekat kota. "Hhah, akhir nya selesai juga" Aira yang membungkuk memegang lututnya sambil mengatur napasnya pelan. Ia sangat jarang berolahraga, kalau bukan di ajak Arka, ia akan menolak untuk lari di pagi ini. Menurutnya rebahan lebih menggoda dari pada lari pagi.
"Capek gak?" tanya Arka, lalu memberi sebotol air mineral ke sang pacar, tidak lupa ia membuka tutup botol itu terlebih dahulu.
Aira pun langsung meneguknya, air itu akan menjadi sangat nikmat kalau di minum sedang haus-hausya, ia menghabiskan setengah dari isi botol itu.
"Dikit" jawabnya, lalu menutup botol minumannya. Sebenarnya ia sudah terlihat sangat lelah, tapi sok-sokan bilang capek dikit.
"Hebat banget capeknya cuman dikit" Puji Arka yang langsung memeluknya. Sebenarnya ia tau pacarnya sudah kelelahan, makanya jarak lari pagi ini dipersingkat.
"Hmm, Arka lepas" mendorong Arka untuk melepaskan pelukan itu.
"Kenapa sih?" kesal Arka, karena menolak pelukan darinya.
"Gue bau keringat"
"Peduli banget, gue juga nihh, lebih banyak keringat" saat ingin memeluknya kembali, tiba-tiba Leon datang lalu mendorong bahu Arka tidak terlalu kuat.
"Jangan lo ganggu sepupu gue"
"Asal lo tau, sepupu lo pacar gue" tegas Arka.
"Dihh siapa" Aira yang ikut gabung bersama Leon untuk mengoda pacarnya.
"Ooh gitu" kesal Arka.
"Kasian gak di anggap" ejek Leon senang
"Bercanda yaelaah"
"Padahal gue udah niat cari cewek baru tadi" Ucapnya untuk menggoda Aira.
"Yaudah, gue juga, mau cari cowok baru lagi" balas Aira
"Bawa sini orangnya di depan gue" menunjuk arah depannya, untuk menekankan!.
"Nih orangnya, di depan gue" orang yang di depan Aira sekarang, ya!, Arka sendiri.
"Maksud lo gue?" Arka menunjuk dirinya, ia sekarang berusaha menahan senyumannya, agar tidak terlihat sedang salah tingkah. Ia tidak tau saja, padahal sudut bibirnya sudah naik ke atas sedikit.
"Dihh GR"
"Aaa malas ah gue, bercanda kayak gini"
"Nyenyenye" ejek Aira
"Oooh, pintar banget lo Ra, bikin Arka kesal" Ucap Leon yang melipat kedua tangannya di depan. Ia sangat bangga dengan sepupunya itu.
"Untung gue sayang" ucap Arka
"Sini sayang" Aira yang mengulurkan tangannya ke Arka, sang pacar pun meraih tangan itu, lalu ikut duduk di samping Aira, bersandar di bahu kecil itu, tanpa melepaskan genggaman tangan mereka.
"Wahh, gak asik lo berdua, berantem lagi lah" Leon yang iri, melihat pemandangan yang tidak mengenakan di matanya. Alih-alih menginginkannya juga, tapi tidak tau, harus dengan siapa ia melakukan hal itu. Bahkan sekarang Ia adalah seorang jomblo.
"Woyy Leon, betah banget lo jadi nyamuk di sana" sahut Kenzo yang ada di seberang sana.
Ia tidak ingin bergabung dengan dua insan yang sedang di mabuk cinta itu, lebih baik ia duduk bersama Bian yang sama-sama jomblo seperti dirinya. Seharusnya Leon bergabung dengannya dan Bian, maka akan terbentuklah Trio Jomblo."Lo kalau ngomong jangan benar banget dong, anjir" teriak Leon kesal di katain nyamuk, mana ada nyamuk setampan dia. Tapi ia mengakui, kalau omongan Kenzo ada benarnya. Ia seperti nyamuk di antara dua insan di depannya.
"Lo juga Bi, jangan diliatin mulu" Menepuk pundak Bian, tentu saja tepukan itu membuat Bian tersadar dari lamunannya.
"Bacot lo" balasnya, lalu menepuk pundak orang di sampingnya dengan keras, padahal Kenzo hanya menepuknya pelan. Ia membalasnya dua kali lipat lebih keras.
Di seberang sana, Leon benar-benar tidak beranjak dari pemandangan di depannya, bentah banget jadi nyamuk di antara mereka.
"Lo beneran mau jadi nyamuk, yon?" tanya Arka yang di ikuti dengan senyuman mengejek.
" Anjir lo, pergi deh gue, gabung sama manusia-manusia jomblo disana" lalu ia pun berjalan menuju teman-teman jomblonya.
Mereka duduk berjejer, dengan Leon di samping kiri, Bian di tengah dan Kenzo samping kanan. Sudah lengkaplah anggota Trio Jomblo ini.
Bersambung..._____________________
Kalau kalian suka dengan cerita ini
Jangan lupa Vote dan Komen ya
💚Terima kasih atas cintanya💚
KAMU SEDANG MEMBACA
TOGETHER
RomanceJadian sama teman sendiri, tapi kebiasaan lama masih kebawa. "Lo harus bedain mana teman mana pacar" "Gue itu cowok lo bukan teman lo lagi" Akankah mereka tetap bersama?